---------------------
Saat jam makan siang Love dan beberapa teman kerjanya memutuskan untuk membeli cemilan di cafe dekat kantornya. Cafe yang sama tempat Milk berada saat itu. Love memasuki cafe sambil memainkan ponselnya, membalas pesan beberapa kliennya.
"Itu Pansa bukan sih?" Celetuk salah satu rekan kerja Love saat melihat Milk. Love langsung melihat ke arah yang rekannya maksud. Ia melihat Milk sedang duduk sambil memainkan ipadnya.
"Kok lo tau?" Pertanyaan yang harusnya tidak Love tanyakan. Ia harusnya sudah tau jawabannya. Pengikut Milk sekarang bukan hanya anak Mahidol, sejak ia aktif membagikan kesehariannya pengikutnya bertambah cukup banyak. Milk sudah pintar memadupadankan pakaian ditambah ia mahasiswa kedokteran yang tentu membuatnya menjadi role model beberapa anak muda.
"Siapa ya--"
"Siapa yang gak tau dia, eh pesenin Greentea Frappuccino ya." Potong Love lalu ia menghampiri Milk.
"Kok masih di sini?" Tanya Love setelah mengetuk meja Mik. Milk menoleh dan langsung tersenyum lebar melihat Love.
"Lagi cari suasana baru. Kamu ngapain?" Tanya Milk sambil memindahkan tasnya.
"Buset, udah abis berapa gelas? Udah dari tadi ya? Atau setelah nganter aku langsung ke sini?" Tanya Love lagi, ia duduk di samping Milk.
"Lagi ngapain sih?" Love melihat ipad yang di depan Milk. Love langsung menjauh, melihat Milk dengan tatapan takut.
"Kenapa? Oh ini buat belajar." Ucap Milk sambil tertawa pelan.
"Kamu gak jijik liat badan diiris-iris gitu? Kamu bukan psikopat kan?" Love langsung pindah ke depan Milk. Milk hanya tertawa melihat tingkah Love.
"Udah biasa sih, kamu mau makan siang?" Tanya Milk.
"Udah sih, ini lagi pengen yang manis-manis jadi pada ngajakin ke sini."
"Oh gak sendirian? Sama siapa?" Tanya Milk lagi.
"Sama mereka." Jawab Love sambil menunjuk rekan-rekannya yang menghampiri keduanya. Milk tersenyum dan menyapa lalu Love pamit untuk kembali ke kantornya. Sebenarnya Love masih ingin mengobrol namun ia tidak ingin Milk merasa tidak nyaman karena rekan-rekannya.
"Kalian mau nanya gue kenal dia di mana kan?" Tanya Love saat mendengar rekannya saling berbisik.
"Iya, eh tapi lo kan lulusan Mahidol ya. Ya wajar sih saling kenal." Celetuk salah satu rekan kerjanya. Love hanya mengangguk, kalau dulu ia bisa dengan percaya diri mengakui Milk pacarnya tapi kali ini ia tidak sepercaya diri itu untuk membanggakan Milk sebagai mantannya.
Milk yang di dalam cafe memperhatikan Love yang sudah berada di luar. Ia tersenyum, gadis mungil yang selalu manja saat mereka bersama kini sudah menjadi perempuan dewasa yang sangat cantik. Love melihat ke arahnya, Milk melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.
.
16.15
Milk sudah berada di depan gedung kantor Love, ia berkali-kali melihat jam tangannya karena Love belum juga muncul. Ia takut Love sudah pulang karena Milk telat, ponselnya juga mati. Akhirnya ia memutuskan untuk turun dan menuju lobby kantornya, saat akan bertanya ke satpam tiba-tiba Love memanggilnya. Milk melihat ke arah Love dan langsung tersenyum sumringah.
"Maaf ya lama, aku pikir kamu udah pulang soalnya chatku gak kamu bales." Ucap Love.
"Aku juga mikir kamu udah pulang, hpku mati." Balas Milk. Keduanya sama-sama tertawa lalu berjalan keluar.
"Kamu capek gak?" Tanya Milk.
"Gak juga sih, kenapa?" Tanya Love setelah memasang seatbeltnya.
"Mau jalan-jalan gak? Aku pengen main ke Timezone." Milk melihat Love dengan wajah penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan
FanfictionIni lanjutan dari cerita Bimbang. Setelah kebimbangan Milk akan perasaannya. Kali ini ia akan dihadapkan dengan masalah yang menjadi ketakutan terbesarnya. Akankah Milk bisa memilih Love hingga akhir? Dan akankah Love akan memilih Milk hingga akhir...