Coffee Bagian II : Bab 39

22 5 0
                                    

Setelah dari Ujung Genteng beberapa waktu lalu, hubungan Alissa dan Garash kian membaik. Mereka sering menghabiskan waktu bersama setiap hari sabtu dan minggu. Dari nonton film di bioskop bersama, pergi ke taman, museum, hingga duduk di kafe yang sedang ramai dibicarakan.

Bahkan, Garash selalu menjemput dan mengantarkan Alissa pulang dari kantor. Istilah selalu bareng dalam momen apa pun. Jelas Alissa tidak mau menyia-nyiakan momen tersebut dan selalu menerima Garash.

Apalagi Garash menepati setiap perkataan untuk memberikan kebahagiaan pada Alissa di dalam hubungan ini. Jujur saja Alissa senang dengan semua ini. Karena inilah yang Alissa inginkan ketika bisa bertemu dengan Garash setelah dua tahun.

Bukan menghadapi masalah rumit, tapi menjalin hubungan penuh kasih sayang dan hal-hal menyenangkan. Sampai senyum Alissa tidak pernah pudar setiap kali menghabiskan waktu bersama dengan Garash.

Kesuraman, kebencian, dan kemarahan pada Garash kini sudah berganti menjadi senyuman, tawa, dan keceriaan. Alissa tidak bisa mengkhianati perasaannya. Kalau ia masih menyukai Garash.

Seperti saat ini, Alissa tengah memandangi punggung lebar Garash yang sedang memasak di dapur. Alissa diminta untuk duduk saja dan menunggu makanan yang akan disiapkan oleh lelaki itu jadi.

 Alissa diminta untuk duduk saja dan menunggu makanan yang akan disiapkan oleh lelaki itu jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alissa dan Garash berencana untuk menonton sebuah film di rumah untuk menemani malam minggu. Kebetulan juga Cherissa dan Kyra sedang tidak ada di kontrakan. Setiap sabtu dan minggu, kedua housemate Alissa itu selalu pulang ke rumah orang tua yang ada di Bogor dan Depok.

"Rash, lo beneran bisa masaknya? Kalau gak bisa biar sama gue aja," ucap Alissa yang terlihat tidak tahan melihat Garash sedang masak sesuatu, "Gue bantuin deh."

Garash membalikkan badan sambil menatap tegas Alissa, "No. Lo cukup duduk di sana dan biarin gue yang masak. Gue sudah belajar di youtube. Lagian ini juga makanan gampang."

Dan, Alissa hanya bisa menghembuskan nafas gusar sambil geleng-geleng. Baiklah, Alissa hanya akan mengawasi lelaki itu. Ia lebih takut dapur rumah ini meledak daripada rasa makanan yang dibuat oleh Garash.

Ya, walaupun yang dimasak oleh Garash itu Samyang, tteobokki, dan chicken wings, tapi tetap saja membuat Alissa gelisah ketika melihat cara lelaki itu memasaknya.

Ah iya, Alissa dan Garash malam ini akan menonton film dari Korea Selatan. Makanya, biar semakin terasa sensasinya mereka berencana untuk membuat makanan korea. Tapi, Alissa merasa tidak yakin ketika lelaki itu mengajukan diri untuk memasak semua itu sendirian.

"Baiklah, tapi kalau ada apa-apa kasih tahu gue."

"Emang lo mau kemana?" Garash menoleh melihat Alissa yang kini membelangkanginya, "Katanya mau temenin gue masak biar dapur gak meledak."

Alissa yang sedang membuka whatsapp pun terkikik, "Gue gak kemana-mana. Cuman gak akan lihatin lo aja. Gue mau balas chat Aliando dulu."

Namun, ketika whatsapp terbuka, Alissa terdiam selama beberapa saat. Jemari yang sempat bergulir seketika berhenti begitu melihat kontak Joe. Satu minggu sudah mereka tidak kontakan. Joe sibuk mengurus rumah sakit sampai jarang sekali untuk syuting Ayo Indonesia Sehat dan digantikan oleh Nando.

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang