Coffee-The Only One Have to Forget

120 17 2
                                    

"Lagi."

Alissa menghapus air mata yang membasahi kedua pipi, lalu menghela nafas panjang saat melihat air mata pada tangannya. Sudah tiga hari setiap bangun tidur Alissa mendapati dirinya menangis. Penyebabnya adalah masih memikirkan hubungannya sama Kenan yang berakhir. Itu yang membuatnya menangis saat tidur.  Hatinya belum bisa menerima perpisahan tersebut hingga menangisinya saat terlelap.

Perasaan sedih, kecewa, kesal, dan terluka masih menjadi satu dalam diri Alissa, meski sudah berusaha untuk tegar dan melupakannya. Ini resiko yang harus dia terima dari keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan Kenan.

Alissa harus menerima semua ini karena dia sendiri yang memutuskan. Memang tidak mudah untuk melupakan seseorang yang sudah mengisi hari-harinya selama satu tahun ini. Kenangan-kenangan indah akan selalu muncul, mengingatkan kembali masa-masa indah bersama, tetapi kenangan-kenangan pahit akan muncul untuk menyadarkan bahwa hubungan ini tidak sepenuhnya baik.

Alissa tidak menyangka berpisah dengan Kenan akan sesakit ini. Padahal dia dan lelaki itu tidak memiliki hubungan yang spesial hanya saling dekat. Mungkin karena Alissa sudah menyukai Kenan.

"Aku harus gimana sekarang?" Alissa bertanya pada dirinya sendiri sambil menatap air mata pada tangannya, "Aku masih nangisin kamu setiap malam. Ternyata ngelupain kamu tidaklah mudah."

Alissa bangkit, turun dari tempat tidur, melangkah lemas ke meja belajar. Pandangannya terpaku pada sebuah foto yang terpajang di atas meja. Foto dirinya bersama Kenan saat pertama kali ketemu di kafe.

Mengingatkannya pertemuan pertama yang canggung. Untungnya Kenan pandai menemukan topik pembicaraan yang seru jadi suasana perlahan-lahan nyaman dan hangat. Alissa dengan cepat akrab dengan Kenan. Foto itu bisa ada karena teman-teman Kenan meminta bukti pertemuan mereka. Teman-temannya tidak percaya kalau Kenan akan bertemu dengan Alissa, setelah satu bulan saling mengirim chat. Alissa sampai tertawa saat Kenan minta foto bareng. Senyumnya muncul kala mengingatnya.

Apalagi besoknya, Kenan memberikan sebuah kotak berisikan foto tersebut yang sudah dicetak dan diberi bingkai. Lelaki itu bilang 'pertemuan pertama harus disimpan selamanya' kata-kata membuat Alissa menangis.

Pertemuan yang canggung namun mengukir kenangan indah, dan Alissa tidak akan pernah melupakannya. Begitupun dengan hari-hari indah lainnya yang telah dia lalui bersama Kenan, tidak akan pernah dilupakan dan disimpan sebagai kenangan terbaik.

Alissa menatap barang-barang yang diberikan Kenan saat hari valentine. Buket bunga yang telah dia masukkan kedalam vas, boneka beruang yang dia simpan bersebelahan dengan foto.

"Apa itu?"

Alissa melihat sesuatu dari dalam tas boneka beruang. Alissa mengambilnya. Ternyata sebuah kotak kecil berwarna hijau tosca dengan pita silver. Ada secarik kertas kecil dibawahnya. Kok Alissa tidak melihatnya waktu Tommy memberikan boneka itu padanya.

Alissa menganga kagetsaat membuka kotak itu. Ada sebuah kalung berliontin hati di dalamnya. Alissa mengambil kalung itu dari kotak, menatapnya penuh kagum. Kalung itu terbuat dari emas perak asli.

"Kalungnya sangat cantik." Alissa tersenyum, "Aku menyukainya."

Tapi entah mengapa Alissa merasa kalung itu tidak hanya diberikan kepadanya, tapi Bella juga mendapatkannya. Mengingat Bella diberikan boneka yang sama dengan Alissa.

"Menyebalkan kalau Bella juga punya kalung ini."

Alissa meletakkan kalung ke kotak dan membaca kertas kecil. Alissa mengernyit membaca sebaris tulisan tangan dikertas itu.

Untuk cinta pertama dan selamanya Kenan.

Cinta pertama? Apa maksudnya? Tidak mungkin kalau Alissa cinta pertama Kenan. Soalnha Kenan sudah menjalin hubungan dengan banyak perempuan sejak SMP. Pasti salah satunya adalah cinta pertama Kenan. Jadi tidak mungkin Alissa cinta pertama Kenan.

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang