8. Foto

108 24 5
                                    

"Uhhh ... Bible lepaskan, aku harus pergi sekarang." 

"Tidak akan." 

Bible mempercepat gerakan pinggulnya, memompa lubang kenikmatan Biu hingga membuat si pemilik tubuh harus membungkam mulutnya dengan telapak tangan kecilnya agar suara erangannya tidak terdengar hingga ke luar. Biu mendapatkan misi dadakan untuk membunuh seorang pengkhianat kelompok mafia. Namun, saat hendak berangkat, entah keberanian dari mana sehingga Bible tiba-tiba menyergap tubuh kecil itu dan kini mereka tengah melakukan seks di dalam mobil van milik Arm.  

"Ahhhh, Bib! Aku mau keluar," ucap Biu terengah-engah. 

"Aku juga." Bible makin mempercepat pergerakan pinggulnya namun tiba-tiba Biu menahan tubuhnya sampai ia harus berhenti bergerak. 

"Kenapa?" tanya Bible frustasi. Pasalnya dia benar-benar sedang bergerak untuk mendapatkan pelepasan mereka berdua. 

"Ka,kamu tidak pakai pengaman, kita tidak bisa mengeluarkannya sembarangan." 

Napas Bible memburu, dia benar-benar sedang berada di ujung hasratnya dan tidak bisa berpikir jernih. Ia lalu menunduk, mensejajarkan mulutnya di telinga si manis. 

"Kalau kita tidak bisa mengeluarkannya di luar, maka kita harus meminumnya," ucap Bible yang langsung membuat wajah manis Biu memerah. 

"Kau gila apa?!" Bible menyeringai, setelah beberapa kali menghentakkan miliknya, Bible lalu melepaskan penyatuan mereka dan mengubah posisinya jadi berbaring menyamping. Ia menarik tubuh Biu hingga kini bagian bawah tubuhnya sudah menghadap ke wajah Bible. Tanpa ragu, Bible langsung memasukkan ereksi Biu ke dalam mulutnya. 

"Akh! Bib!" 

"Mmmmhh," gumam Bible karena mulutnya kini tengah sibuk. Bible tersenyum di sela kulumannya ketika dia merasakan hangat pada kejantanannya di bawah sana. Bible mempercepat kulumannya, begitu juga dengan Biu pada miliknya. Cukup lama mereka saling memainkan ereksi masing-masing hingga Bible merasakan tubuhnya akan segera mendapatkan pelepasannya, begitu juga dengan penis Biu yang  ada di dalam mulutnya. Bible bisa merasakan milik Biu yang sudah menggembung di dalam sana dan tidak lama kemudian, Bible merasakan cairan hangat milik pria manis itu menyembur kencang ke dalam rongga mulutnya, begitu juga dengan miliknya di dalam rongga mulut Biu. Bible menelan semua yang masuk ke dalam mulutnya tanpa tersisa sedikitpun lalu ia perlahan beranjak duduk, begitu juga dengan Biu. 

"Ka, kau menelan semuanya?" tanya Biu pelan. Bible menyeringai saat menyadari kalau Biu pun sebenarnya melakukan hal yang sama. 

"Kau pun menelannya." 

Terlihat wajah manis Biu yang sudah memerah. 

"Yah, rasanya tidak buruk juga." 

"Mau merasakan milikmu?" 

"Hah? Ap ...." Ucapan Biu terpotong ketika Bible menyambar bibir tipis itu. Sebuah rasa yang asing langsung menyapa ketika lidah Bible sudah menerobos masuk ke dalam rongga mulut Biu. 

"Kau benar-benar nikmat," ucap Bible saat pagutan mereka sudah terlepas. 

"Dasar gila," ucap Biu sambil menarik ujung rambut Bible, namun bukannya merasa bersalah, Bible justru tergelak. 

"Masuklah, aku harus segera pergi." 

"Apakah Biu akan lama?" 

"Tergantung dari kapan kau membiarkanku pergi." 

"Hahahaha baiklah. Aku akan masuk. Jangan lama-lama naa." Bible mencuri sebuah ciuman di kening Biu lalu bergegas lari keluar dari mobil. Moodnya sudah jauh lebih membaik sekarang. Bible berlari kecil masuk ke dalam rumah. 

The Bloody DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang