(27) Perasaan Yang Ada Dalam Hatinya

110 34 27
                                    

YANG SUDAH LUPA PART SEBELUMNYA, LEBIH BAIK BACA ULANG BIAR NYAMBUNG HEHE...

PLISSS JANGAN BIKIN MEROSOT VOTE DAN KOMENNYA YA, MINTA TOLONG JANGAN CUMA DIBACA🙏🏻😁

.
.
.
.
.
.

Aku berharap suatu saat nanti, jika kita berpisah, kamu akan tetap mengingatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berharap suatu saat nanti, jika kita berpisah, kamu akan tetap mengingatku. Meski itu bukan perasaan rindu.

🌻

Kak Juna mengambil handycam dari tangan Mas Awan saat ekspresi semua orang kepadanya makin menyelidik. "Aku cuma belum selesai menghapus yang ndak diperlukan, jadi kamera OSIS aku bawa ke mana-mana," jelas Kak Juna.

Semua masih terdiam seolah jawaban Kak Juna belum cukup. Aku pun gelagapan sendiri ingin membantu Kak Juna menampik. Jujur saja aku lebih tidak yakin kalau Kak Juna juga menyukai orang sepertiku.

"Jangan salah paham. Friska waktu tampil ekspresinya selalu tegang. Aku mau cari ekspresi dia waktu tersenyum, makanya ngambilnya diulang-ulang," tambah penjelasan Kak Juna.

Aku pun sedikit tersinggung dengan penjelasan Kak Juna barusan. Apa aku terlihat terlalu tegang ketika berjalan di atas panggung? Makanya aku tidak dapat juara. Aku pun ingat Kak Juna menyuruhku tersenyum selesai tampil. Aku sudah dibuatnya salting karna kupikir dia menyemamgatiku saat itu. Ternyata lain lagi alasannya.

Mereka semua pun terkekeh dengan sejuta alasan Kak Juna. Pasrah Kak Juna hanya bisa mendengus kesal. Aku jadi merasa bersalah karna ikut menunggu alasan Kak Juna. Meski tak berharap banyak, hatiku kecilku ingin sekali cintaku tidak bertepuk sebelah tangan.

"Ho.oh, bener, Ndhes. Juna emang tipe orang yang ndak suka iseng ngambil foto jelek orang lain, kalian harus ingat kebaikan Juna yang satu itu!" bela Kak Bhanu.

Kak Juna pun memberi jempol kanannya pada Kak Bhanu yang sudah memujinya berlebihan.

"Untung Awan ndak masuk OSIS, dia doyan paparazzi. Kalian harus tau, kalau di HP-nya banyak foto random kalian semua," beber Rui.

“Parah kowe, Wan!” serang semua orang pada Mas Awan.

Mas Awan pun langsung merangkul kepala Rui ke keteknya gemas karna pacarnya itu sangat jujur sekali.
"AAAA!!! Bau, Wan!!" jerit Rui membuat suasana yang barusan banyak diam kembali ramai.

🌻🌻

Rui melambaikan satu tangannya saat tubing berdua dengan Mas Awan.  Melihat mereka berdua seromantis itu bener-bener membuatku geleng kepala sendiri mengingat betapa tidak sukanya Rui ketika aku membahas tentang Mas Awan sebelum mereka pacaran.

Di belakang mereka, aku melihat Kak Wulan bersama pacarnya. Keadaan itu meminimalisir perasaan cemburuku. Sebab Kak Juna sekarang berdiri di sampingku.

JUNA dan JOGJA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang