JUNA dan JOGJA [END]✔

(34) Sayonara, Arigatou

Jangan lupa absennya pakek vote dan komen🖐🏻😁
Kritik dan saran diutamakan juga hehe...
.
.
.

.

.
.
.
.

Aku lebih suka kisah yang berakhir happy ending.

🌻

Yogyakarta, 22 Juli 2018

Liburan semester awal ke semester akhir seolah hanya sesingkat siang dan malam. Lantaran bosan, aku memilih jalan-jalan ke kebun bunga Mbak Ayu yang kebetulan kariyawan sedang berlibur di hari minggu ini. Aku memotret bunga Pink Evening dari jenis Primrose. Bunga yang memikatku saat pertama kali datang ke sini.

Aku pernah bilang kalau bunga itu mirip sekali dengan bunga Sakura. Bunga yang menjadi ikon di negara yang akan membawa Kak Juna pergi. Melihat bunga itu mengingatkan perkataanku pada malam kemarin.

Aku mau menulis novel. Aku akan menulis kisah tentang Kak Juna dan aku.

Sayang sekali, aku hanya mendapatkan reaksi diam dari Kak Juna. Mungkin karna aku tidak tepat mengatakannya. Kak Juna langsung pergi setelah  teman sekelasnya memanggil. Dan lagi-lagi hadiah yang kubawakan untuknya, tidak sempat aku berikan padanya. Entah itu tidak sempat atau memang aku tak berani.

"Pacarmu telpon tuh, cepet diangkat." Aku mengerjapkan mata setelah panjang lamunanku. Mas Fatur yang pulang subuh tadi tiba-tiba muncul di sampingku.

"Kak Juna?" Saking terkejutnya aku sergap melihat layar ponselku yang bergetar.

"Kak Juna? Siapa tuh?" tanya Mas Fatur.

Aku lantas mendengkus kesal. Ternyata Mas Awan yang menelpon. Lagian kenapa aku ini, menganggap Kak Juna sebagai pacar.

"Pacar apaan? Mas Fatur ngagetin aja. Nggak tau apa kalo adeknya Mas Fatur ini dilarang pacaran," gerutuku.

"Nggak percaya. Wong tadi kamu langsung kaget gitu kayak beneran pacar kamu yang telpon." Mas Fatur sambil memperagakan gerakan reflekku tadi.

"Aku cuma bayangin aja kalo beneran punya pacar. Terus dia nelpon sepagi ini hehe..."

"Kamu pacaran sama Awan aja biar nggak usah halu."

"Hmmm...Mas Fatur ini ikut-ikutan Mbak Ayu jodoh-jodohin aku sama Mas Awan. Padahal Mas Awan udah punya pacar."

"Awan udah punya pacar?"

"Ho.oh...itu Si Rui."

"Oh, Rui yang cantik itu."

"Hush, nanti kalo kedengeran Mbak Ayu gimana?"