BAB 13 < Diganggu lagi >

207 114 41
                                    

Aku berharap, suatu saat akan ada keajaiban
...
Keajaiban dimana bersamamu bukan suatu kemustahilan
___________________________________________
♡♡♡

Keajaiban dimana bersamamu bukan suatu kemustahilan___________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini berjalan seperti biasanya sampai jam sekolah selesai. Satu persatu murid mulai pulang dan tersisa Narren dan Zeyya di kelas.
Narren melihat Zeyya sedang memasukan peralatan sekolah nya ke dalam tas. Tiba-tiba Narren terpaku pada satu benda berwarna-warni berbentuk persegi panjang kecil milik Zeyya.

"Ini apa?" Tanya Narren basa-basi sambil mengambil benda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini apa?" Tanya Narren basa-basi sambil mengambil benda itu.

"Oh itu sticky notes" jawab Zeyya melirik sekilas ke Narren.

"Buat apa?" Tanya Narren lagi.

"Buat nandain hal penting" jelas Zeyya tanpa menengok ke Narren

Tiba-tiba Narren mengambil satu lembar sticky notes itu dan menempelkannya ke pipi Zeyya.
Zeyya menengok dengan ekspresi bingung tapi sedetik kemudian Zeyya tertawa terbahak-bahak. Narren pun tersenyum melihat Zeyya tertawa.

"Apa sih hahaha" Ucap Zeyya sambil mengambil sticky notes yang menempel di pipinya.

"Tadinya mau gue tempelin semuanya ke lo"

"Heh nanti gue kayak pelangi, merah kuning hijau di langit yang biru. Enak aja"

Zeyya pun mengambil sticky notes itu dari tangan Narren, kan gak lucu kalau beneran ditempelin semua ke Zeyya.

Setelahnya Zeyya menyandarkan punggungnya ke bangku dan membuka handphonenya.

"Lo gak pulang?" Tanya Narren melihat Zeyya santai-santai di bangkunya.

"Oh gue ada jadwal ekskul modeling, tapi ekskul nya dimulai tiga puluh menit lagi. Lo kalo mau pulang duluan gak papa" jelas Zeyya

Yap Zeyya jadinya mengikuti ekskul modeling.
Narren hanya mengangguk, kemudian berdiri bersiap untuk pulang. Tapi sebelum itu, Narren mengusap lembut kepala Zeyya terlebih dahulu. Sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan Narren. Tapi kali ini ntah kenapa Narren tidak menjauhkan tangannya dari atas kepala Zeyya.

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang