BAB 25 < Kedatangan Joe >

186 85 25
                                    

Harus melepas
Padahal menggenggam saja belum
___________________________________________
♡♡♡

Harus melepasPadahal menggenggam saja belum___________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di pagi hari weekend ini, Zeyya sedang sarapan dengan Bunda Yuna dan Narren.

"Bun, Zeyya pulang hari ini ya" ucap Zeyya menghilangkan keheningan.

"Kamu serius udah sehat?" Bunda Yuna memastikan.

"Iya Bun, Zeyya udah gak papa kok" ucap Zeyya tersenyum meyakinkan.

"Yaudah kalo gitu biar Narren anter kamu ya" usul bunda Yuna.

"Gak usah Bun, nanti Sean jemput Zeyya" tolak Zeyya.

Mendengar nama Sean, bunda Yuna dan Narren hanya mengangguk pasrah.

Setelah selesai sarapan, Zeyya pergi ke kamarnya dan membereskan barang-barangnya.

"Awas ada yang ketinggalan" ucap Narren diambang pintu.

Zeyya hanya melirik sekilas sambil tersenyum kemudian kembali fokus pada kegiatan nya.

"Mau gue bantu?" Tawar Narren sambil melangkah mendekati Zeyya.

"Gak perlu, udah selesai kok" tolak Zeyya tanpa menatap ke Narren.

Setelah selesai, Zeyya duduk dipinggir ranjang dengan Narren yang masih berdiri didepannya.

"Kenapa?" Tanya Zeyya heran melihat Narren hanya terdiam.

"Lo jaga diri baik-baik, jangan sampe kejadian kayak kemaren keulang" nasehat Narren.

"Iya pasti" jawab Zeyya tersenyum.

Setelah itu Narren pun keluar meninggalkan Zeyya sendiri. Zeyya hanya duduk sambil memainkan handphonenya. Beberapa menit kemudian ada pesan dari Sean yang mengatakan kalau dia sudah didepan.

Zeyya pun keluar membawa tasnya. Baru saja turun dari tangga, Sean langsung menghampiri Zeyya.

"Biar gue yang bawa" ucap Sean merebut tas Zeyya.

Setelah itu mereka pun keluar dan masuk ke dalam mobil Sean tak lupa berpamitan kepada Bunda Yuna. Sean memang sengaja membawa mobil untuk menjemput Zeyya.

"Sean, kita mampir ke minimarket dulu ya" pinta Zeyya saat ditengah perjalanan.

"Siap sayang" ucap Sean melirik sekilas ke arah Zeyya.

Zeyya hanya berdecih kemudian tersenyum tipis. Mereka pun tiba di minimarket dengan Sean yang mendorong troli dan Zeyya yang memilih belanjaan, seperti sayuran, daging, dan berbagai camilan. Setelah dirasa cukup, Zeyya dan Sean pun pergi ke kasir.

"Biar gue yang bayar" cegah Sean saat Zeyya hendak mengeluarkan dompetnya.

"Gak perlu Sean, ini kan belanjaan gue, banyak lagi" tolak Zeyya.

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang