BAB 49 < Can We? >

136 59 116
                                    

Aku lupa, antara kau dan aku tak lagi terikat dengan kata 'kita'
___________________________________________
♡♡♡

Aku lupa, antara kau dan aku tak lagi terikat dengan kata 'kita'___________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Zeyya duduk di bangku nya seorang diri, karena Vio tidak masuk sekolah. Bahkan Vio tidak ada kabarnya sama sekali. Chat dan telpon Zeyya tidak di respon sama sekali. Zeyya pikir, mungkin Vio butuh istirahat karena sedang sakit.

Tapi dua hari kemudian, Vio datang ke sekolah dengan keadaan yang lebih memprihatinkan. Vio tersenyum seolah mengatakan dirinya tidak apa-apa.

Oh iya, satu lagi, sekarang Zeyya jarang bertemu dengan Sean. Zeyya merasa Sean sengaja menjauhi dirinya. Bahkan saat mereka berpapasan, mereka berlalu begitu saja.

Contohnya hari ini, Zeyya sedang berjalan menuju kantin seorang diri. Terlihat Sean sedang berjalan berlawanan arah dengan Zeyya. Saat posisi mereka semakin dekat dan berpapasan, Sean bahkan tidak menoleh ke arahnya. Benar-benar seperti dua orang asing pikir Zeyya sambil tertawa miris.

♡♡♡

Keesokan harinya
Hari ini sedang tanggal merah, otomatis sekolah libur. Zeyya berniat jalan-jalan seorang diri.

"Joe, pinjem motor lo" pinta Zeyya ke Joe.

"Mau kemana?"

"jalan-jalan"

"Sama siapa?"

Zeyya menghela nafasnya lelah menghadapi pertanyaan beruntun dari Joe.

"Sendiri Joe, gue pengen sendirian"

"Jangan pulang kemaleman, jangan ke tempat-tempat aneh"

"Iya iya"

Joe pun memberikan kunci motornya. Zeyya pun melajukan motor sport berwarna putih milik Joe itu.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, Zeyya akhirnya sampai di pantai. Zeyya masih duduk di motornya sambil menikmati pemandangan pantai. Pantai ini adalah pantai yang waktu itu ia datangi dengan Sean.

Ku datangi lagi tempat ini, tapi sekarang seorang diri 'batin Zeyya.

Zeyya mengambil handphonenya dan menekan salah satu kontak.

"Halo"

"Dad..."

"Kenapa? Apa kamu sudah menentukan keputusannya?" Tanya ayah Zeyya to the point.

"Iya, Daddy bantu perusahaan CV Aksara Pradiksa, dan Jessa akan turuti kemauan Daddy"

"Okay, untuk permasalahan perusahaan itu biar Daddy yang urus"

"Terus... Kapan Daddy akan jemput Jessa?"

"Untuk itu Daddy belum tahu pasti, karena masih ada beberapa hal yang harus Daddy selesaikan dahulu. Tapi kamu bersiap-siaplah, kapanpun Daddy akan menjemputmu pulang"

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang