BAB 17 < Jalan-jalan >

204 101 26
                                    

Aku yang menunggu mu
Kenapa orang lain yang bersamamu?
____________________________________________
♡♡♡

Aku yang menunggu mu Kenapa orang lain yang bersamamu?____________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian tadi, semuanya berjalan seperti biasa. Sampai keesokan harinya, Zeyya baru sampai di kelasnya dan duduk di bangku nya. Hari ini Zeyya berangkat pakai mobilnya, ntah kenapa Sean menyuruh Zeyya berangkat lebih dulu. Berselang beberapa menit Narren pun sampai di kelas dengan keadaan wajah babak belur. Zeyya bisa menduga siapa pelakunya. Sampai jam pelajaran pun dimulai.

Krriiinnngg

Baru saja bel istirahat berbunyi, Zeyya langsung tergesa-gesa keluar dari kelas. Zeyya berniat mencari Sean ke kelasnya. Sedangkan di kelas Sean, Sean sedang menelungkup wajahnya dilipatan tangan.

"Husstt ada Bu Bos" bisik Arion ke Sean

Sean pun mengadah dan benar Zeyya masuk ke kelasnya dan menghampiri Sean. Zeyya berdiri didepan meja Sean. Saat Zeyya menatap Sean, ternyata kondisi Sean pun 11 12 seperti Narren, sama-sama babak belur.

Ciiiiittt
Tiba-tiba Arion mendorong kursi ke arah Zeyya
Zeyya menatap bingung Arion.

"Ngapain?" Tanya Zeyya.

"Ini biar Bu Bos ngobrolnya sambil duduk" jelas Arion

"Ck asal Lo tau ya, Lo nyodorin gue kursi bukannya gue dudukin, yang ada ini kursi gue lempar ke muka dia" ketus Zeyya sambil menunjuk Sean

"Upss sorry sorry" Arion kembali menarik kursi itu

Setelah itu Zeyya kembali menatap Sean dan memegang dagu Sean membuat mereka bertatapan.

"Berantem sama siapa?" Tanya Zeyya.

"Kayaknya lo tau jawabannya" Ucap Sean santai

Zeyya melepaskan tangannya dari dagu Sean.

"Kenapa?"

"Gue gak tau, tiba-tiba Narren mukulin gue, gue cuma ngebela diri" Jelas Sean

Zeyya terkejut karena Narren yang memulai perkelahian.

"Kenapa? Lo gak percaya sama pacar lo sendiri? Wah sedih banget gue" dramatis Sean.

"Bacot banget" ketus Zeyya.

Kemudian Zeyya mengambil plester dari sakunya, membukanya dan menempelkan plester itu ke rahang Sean yang terluka. Setelah itu Zeyya langsung pergi dari kelas Sean tanpa mengatakan apapun. Sean hanya memandang kepergian Zeyya sambil memegang plester yang tertempel di rahangnya.

"Zeyya gitu-gitu juga ternyata perhatian sama lo" ucap Kenzie membuat Sean tersenyum tipis.

Flashback on

Saat ini Sean baru sampai di rumah nya. Tapi Sean melihat ada Narren dengan motornya didepan rumah nya. Sean pun turun dari motornya dan menghampiri Narren.

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang