BAB 32 < Pantai >

171 69 27
                                    

Dia mengajari ku cara mencintai, tapi tidak untuk berhenti
__________________________________________
♡♡♡

Dia mengajari ku cara mencintai, tapi tidak untuk berhenti__________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Sean terbangun lebih dulu dan melihat Zeyya masih tertidur pulas. Itu karena ditengah malam Sean selalu mengigau menyebut mamahnya membuat Zeyya selalu terjaga menenangkan Sean.

Sudah menjadi kebiasaan untuk Sean saat dirinya mendapat kekerasan dari ayahnya, Sean tidak akan bisa tidur nyenyak, selalu memimpikan mamahnya. Tapi malam ini Sean bisa tertidur pulas karena Zeyya.

Sean memandangi Zeyya yang tertidur dihadapannya.

Sean memandangi Zeyya yang tertidur dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean pun tersenyum. Setelahnya Sean pun beranjak dari kasur pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka. Saat Sean keluar dari kamar mandi ternyata Zeyya masih tertidur. Sean memutuskan untuk duduk dikursi yang ada di balkon kamar Zeyya sambil melihat pemandangan pagi hari.

Beberapa menit kemudian Zeyya pun terbangun. Saat Zeyya melebarkan penglihatannya untuk mencari keberadaan Sean, Zeyya melihat Sean sedang duduk di kursi balkon kamarnya.

Zeyya pun beranjak dari kasurnya menghampiri Sean. Zeyya datang memeluk Sean dari belakang dengan melingkarkan tangannya di leher Sean.

"Good morning" sapa Zeyya dengan suara serak.

"Eh lo udah bangun" ucap Sean sambil menarik tangan Zeyya dan menyuruhnya duduk dipangkuan nya.

"Gara-gara gue lo gak bisa tidur nyenyak ya?" Tanya Sean sambil merapikan rambut Zeyya.

Zeyya hanya menggeleng sambil tersenyum.

"Zey, kaki lo gak papa kan?" Tanya Sean tiba-tiba.

"Ha? Enggak kok, kenapa?" Heran Zeyya.

"Bisa jalan?"

"Bisa"

"Yaudah ayok kita jalan-jalan" ajak Sean

Zeyya tertawa kecil.

"Lo ngajak gue jalan? Terus gimana sama kondisi lo"

"Gue gak papa, cuma lebam dikit. Lagipula udah lama kita gak jalan"

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang