BAB 38 < Siapa yang bersamamu? >

148 70 27
                                    

Aku selalu bertemu dengan hal-hal yang aku sukai, itu tidak buruk.
Tapi itu cukup untuk membuatku tergores
_________________________________________
♡♡♡

Tapi itu cukup untuk membuatku tergores_________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah tiga hari semenjak ulang tahun Sean. Hubungan Sean dan Narren pun membaik.
Hari ini Zeyya sedang latihan modeling seperti biasa. Sean? Dia sedang menunggu dikursi depan ruangan modeling. Terhitung seminggu lagi acara pensi dilaksanakan.

Latihan pun selesai. Tapi Zeyya tidak langsung meninggalkan ruangan. Zeyya dan Farrel hari ini bertugas membereskan ruangan modeling.

"Zey" panggil Farrel yang berada dibelakang Zeyya.

"Kenapa?" Tanya Zeyya tanpa melihat Farrel.

"Aku boleh ngomong sesuatu?"

Pertanyaan Farrel cukup menarik perhatian Zeyya. Zeyya pun membalikkan badannya menjadi berhadapan dengan Farrel. Suasana hening sejenak. Zeyya hanya diam menunggu apa yang mau Farrel katakan.

"Aku suka sama kamu"

Sontak Zeyya membelalakkan matanya terkejut dengan pernyataan Farrel. Tanpa mereka sadari ada seseorang diambang pintu yang kembali keluar tidak jadi masuk karena mendengar obrolan mereka.

"Rel, kamu tahu kan aku itu pacarnya Sean"

"Aku tahu. Tapi bukannya aku lebih baik dari Sean?"

"Sorry, aku tetep gak bisa terima kamu" ucap Zeyya berusaha selembut mungkin agar tidak menyakiti hati Farrel.

"Kenapa? Bukannya kamu sama Sean terpaksa pacaran tanpa ada rasa apapun?"

Zeyya terkejut. bagaimana bisa Farrel mengetahui bahwa Sean memaksanya menjadi pacar Sean.

"Lo salah. Gue cinta sama Sean" ucap Zeyya penuh penekanan, bahkan Zeyya meninggalkan bahasa aku-kamu kepada Farrel.

Farrel terdiam sesaat melihat Zeyya yang berkata penuh keyakinan. Farrel menghela nafasnya.

"Maaf. Aku gak bermaksud apa-apa. Aku cuma mau kamu tahu perasaan aku. Kalau kamu gak bisa terima aku, gak papa. Maaf kalau aku bikin kamu jadi gak nyaman"

Zeyya berusaha tersenyum.

"Gak papa. Gak usah canggung gitu, kita kan partner modeling dan kita masih bisa temenan" ucap Zeyya mencoba menghibur Farrel.

"Makasih Zey" ucap Farrel tersenyum yang dibalas anggukan oleh Zeyya.

Setelah selesai membereskan ruang modeling disertai obrolan tadi dengan Farrel, Zeyya pun keluar dari ruangan dan melihat Sean yang duduk dikursi sambil memainkan handphonenya. Zeyya melangkah mendekati Sean.

"Ayok" ajak Zeyya.

Sean hanya melirik sekilas ke arah Zeyya dan langsung berjalan meninggalkan Zeyya. Zeyya hanya mengernyit heran dan langsung menyusul Sean. Selama perjalanan, Sean hanya diam. Saat Zeyya ajak bicara pun Sean hanya membalas dengan gumaman.

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang