BAB 16 < Hari-hari sebagai pacar Sean >

211 108 28
                                    

Seharusnya kita biarkan saja dan tak mengurai rasa ini menjadi cinta, jika hanya akan menjadi penyebab asingnya kita
____________________________________________
♡♡♡

Seharusnya kita biarkan saja dan tak mengurai rasa ini menjadi cinta, jika hanya akan menjadi penyebab asingnya kita____________________________________________♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai permintaan Sean, hari ini Zeyya berangkat bersama Sean. Saat Zeyya baru tiba didepan apartemen sudah ada Sean dengan motornya menunggu Zeyya. Zeyya mendekati Sean.

"Ayok naik" pinta Sean.

Zeyya hanya diam, ragu. Seolah paham keterdiaman Zeyya, Sean melepas jaketnya dan mengikatkan jaket nya ke pinggang Zeyya menutup rok Zeyya, setelah itu memasangkan satu helm ke Zeyya.

"Nah ayok" ajak Sean sambil mengulurkan tangannya.

Zeyya pun menerima uluran tangan Sean untuk naik ke motor dan motor pun melaju menuju sekolah. Sesampainya di parkiran sekolah, banyak murid yang melihat Zeyya yang berangkat bersama Sean. Zeyya pun langsung turun dari motor Sean, dan membuka helm. Tapi karena helm itu membuat rambutnya sedikit acak-acakan. Sean membuka helmnya dan tangannya terulur merapikan rambut Zeyya. Zeyya hanya diam menatap Sean.

"Apa nanti gue bawa mobil aja ya Zey?" Tanya Sean meminta pendapat dengan tangan masih sibuk merapikan rambut Zeyya.

"Gak perlu" jawab singkat Zeyya sambil menyingkirkan tangan Sean dengan pelan.

"Wih apa ini pagi-pagi ada yang mesra-mesraan, udah official ceritanya nih?" Tanya Arion yang memarkirkan motornya sebelah Sean. Disusul dengan Kenzie dibelakang nya.

Sean hanya menganggukan kepalanya. Zeyya melepaskan jaket Sean dan memberikannya ke Sean. Saat Zeyya hendak pergi dari parkiran, Sean menahan tangannya.

"Bareng" ucap Sean sambil menautkan tangannya ke jari jemari tangan Zeyya.

Mereka pun berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertaut. Dibelakangnya ada Arion dan Kenzie. Sean mengantar Zeyya sampai ke kelasnya, tentu saja itu membuat beberapa murid dikelas Zeyya terkejut, tak terkecuali Narren. Setelah nya Zeyya duduk di bangku nya
Sean melirik sekilas ke arah Narren yang duduk disebelah Zeyya.

"Gue pergi dulu" ucap Sean sambil mengusap kepala Zeyya.

"Ke kelas, jangan bolos" tegas Zeyya.

Sean hanya mengangguk dan tersenyum tipis
Setelahnya Sean pergi keluar kelas.

"Zey..." Panggil Narren pelan.

"Shut up" potong Zeyya cepat kemudian menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan. Zeyya benar-benar sedang tidak ingin diganggu.

♡♡♡

Pelajaran berlalu begitu saja seperti biasa dan  sekarang sudah waktu istirahat. Zeyya masih merapihkan bukunya, tiba-tiba Sean datang ke kelasnya menghampiri Zeyya.

"Mau ke kantin?" Tanya Sean yang hanya dijawab gelengan oleh Zeyya.

Sean pun keluar dari kelas tanpa berkata apapun. Zeyya hanya menelungkupkan kepalanya dilipatan tangan. tapi selang beberapa menit Sean kembali ke kelas Zeyya dan memberikan susu stroberi ke Zeyya. Zeyya mengadah menatap Sean.

WONDERWALL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang