Sinar matahari menembus jendela tipis dan bening itu. Menganggu tidur nyenyak dua insan yang sedang terlelap menikmati mimpi indah mereka.
Nisfa mulai terganggu dengan sinar matahari itu. Ia membuka matanya perlahan - lahan. Matanya merah dan kantung matanya hitam. Mungkin karena ia semalam terbangun karena mimpi buruk itu. Lagi - lagi ia teringat dengan Salsa. Bagaimana keadaannya? Ia sudah lama tidak bertemu dengan Salsa semenjak Salsa tau kalau dirinya sedang mengandung anak kekasih sekaligus tunangannya. Apakah dirinya ini pantas bertemu dengan Salsa? Apakah dirinya ini pantas disebut sahabat ketika ia sudah menghancurkan mimpi Salsa? Mungkin ia sudah tidak pantas. Tetapi di lubuk hatinya terdalam ia sungguh ingin bertemu dengan Salsa dan mencari kebenaran tentang mimpinya itu.
Anak perempuan itu. Di dalam mimpinya Salsa memiliki anak perempuan tetapi ia tidak mengetahui siapa suami Salsa? Padahal di mimpinya ia dan Salsa sudah berteman baik bahkan Salsa menggodanya.
Senyum merekah dari bibir mungilnya ketika ia teringat tentang godaan itu.
"Pagi sayang" suara serak Dendy membuatnya tersadar kembali dari pikirannya.
"Pagi juga" balas Nisfa sambil mengelus pipi Dendy. Dendy sangat menikmati tangan mungil yanh halus itu. Terasa menenangkan dari kepenatannya.
Pandangan Dendy jatuh kepada perut buncit Nisfa. Ia sungguh ingin mengelus perut buncit itu. Perut yang melindungi anaknya. Selama ini ia masih belum pernah menyapa anaknya, memberikan ciuman tanda sayang.
Nisfa yang sedari tadi melihat Dendy yang sedang melihat perut buncitnya dengan tatapan sedih dan penuh dengan keinginan itu hanya bisa tersenyum.
"Sapalah jagoan mu dia sungguh ingin kau elus dan cium. Dia rindu padamu" izin Nisfa untuk Dendy. Dendy yang mendengar itu tidak mau menyia - nyiakan kesempatannya untuk menyapa anaknya itu.
"Hai jagoan ayah. Apakah kau rindu dengan ayahmu ini nak? Ayah juga merindukanmu sayang. Yang sehat ya di dalam. Bunda dan ayah pasti akan melindungimu dan menyayangimu" setelah mengucapkan kalimat itu Dendy memberi ciuman penuh kasih sayang untuk anaknya.
"Oh ya kamu belum bercerita tentang semalam sayang. Apakah kamu mimpi buruk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Struggle of Love
RandomMenjadi wanita simpanan itu sungguh menyakitkan. aku benar - benar menyesal telah melakukan itu. sungguh gila cinta itu. sampai - sampai tidak bisa berfikir bagaimana kedepannya. dan lebih menyesal lagi aku telah menyerahkan semua yang ku miliki unt...