Warning : typo bertebaran!
*enjoy
***
4 Tahun kemudian...
Sudah 4 tahun Aira dan Faden berpisah. Selama 1 tahun setelah keberangkatan Faden ke Amerika mereka masih saling memberi kabar memalui telphone atau skype kadang - kadang juga mengirim e - mail. Tetapi 3 tahun kemudian mereka tidak saling menghubungi. Bukan untuk Aira, tetapi Faden. Aira selalu memberi Faden pesan e - mail, meng skype Faden tetapi tak ada satu pun balasan dari Faden.
"Ra udah ah jangan ngelamun terus lho harus move on" ucap Cilla teman sebangkunya yang merangkap menjadi sahabatnya.
"Gimana gue mau move Cil dia itu cinta pertama gue" Aira masih bersih kukuh dengan pendiriannya.
"Cinta pertama belum tentu akan menjadi cinta terakhir apalagi menjadi cinta sejati. Lebih baik lho move on sekarang. Oh ya gue denger bakal ada siswa baru dikelas kita"
"Oh" hanya kata itu yang keluar dari bibir mungil Aira.
Tet... tet... tet...
Bel masuk berbunyi. Siswa siswi berlari menuju tempat mereka. Tak lama dari itu guru pembimbing datang bersama siswa baru dibelakangnya. Membuat Aira membulatkan matanya.
"Faden" ucapnya Lirih. Ia memandang wajah tampan lelaki itu dengan bahagia. Akhirnya cinta pertamanya sudah kembali.
"Pagi anak - anak"
"Pagi bu"
"Hari ini dikelas kalian ada siswa baru silahkan Faden kamu perkenalkan dirimu"
Lelaki bernam Faden itu berjalan maju selangkah. Dan memulai memperkenalkan dirinya.
"Hai nama gue Faden Rama Anthony. Panggil gue Faden aja. Gue pindahan dari Amerika" lelaki itu memperkenalkan dirinya. Membuat Aira semakin yakin lelaki itu Fadennya. Cinta pertamanya.
"Silahkan kamu duduk di sebelah Aira. Cilla kamu pindah bersama Jerry ya"
Cilla pindah dengan mengerucutkan bibirnya. Sedangkan Aira menyambut lelaki itu dengan senyum penuh kebahagiaan. Lelaki bernama Faden itu duduk di kursi sebelah Aira.
"Sifatnya masih sama cool dan kaku" ucap Aira dalam hati.
"Hai..." sapa Aira. Faden melihat Aira dengan tatapan aneh. Seakan risih dengan Aira.
"Kamu ingat aku. Ini aku Ai" Aira berusaha mengingatkan Faden. Tetapi Faden mengalihkan pandangannya melihat papan tulis putih.
Hati Aira terasa sakit. Ada apa dengan Faden nya? Mengapa Faden nya melupakannya?
***
"Ra yuk ke Kantin" ajak Cilla. Aira membalasnya dengan anggukan malas.
"Lho kenapa?" Cilla merasa ada yang tidak beres dengan Aira sahabatnya ini.
"Kalau gue cerita pasti lho gak akan percaya tapi malah ketawain gue"
"Ra kita udah 3 tahun sahabatan masa lho gak percaya sama gue. Lagi pula gue emang pernah ngetawain lho waktu lho curhat sama gue?" Cilla menyakinkan sahabatnya itu.
Akhirnya cerita masa kecil Aira keluar mulai dari perhatian kecil Faden, kalung pemberian Faden, keberangkatan Faden ke Amerika sampai ia bertemu Faden pertama kalinya setelah 4 tahun berpisah. Tetapi sayang keadaan Faden membuat hati Aira sakit. Faden tidak mengingat dirinya. Cilla yang mendengar cerita Aira membuatnya ikut menangis ia tak pernah mengira perjuangan cinta sahabatnya akan se tragis ini.
"Padahal dia udah janji sama gue. Selalu mengingat gue" ucap Aira pilu. Cilla pun hanya bisa mendengar curahan hati Aira. Memeluk Aira dengan erat. Berusaha menenangkan sahabatnya.
"Udah jangan nangis. Kita istirahat aja yuk" ajak Cilla yang dibalas dengan anggukan kepala Aira.
***
Jam pulang sekolah pun datang. Aira dengan cepat membereskan buku - bukunya. Ia ingin segera pergi dari Faden ahar hatinya tidak semakin terluka.
Ia berjalan keluar. Mencari mobil jemputannya. Tetapi mobil jemputannya masih belum terlihat. Ia pun menunggu di depan gerbang.
Mobil hitam pun berhenti didepannya. Membuat Aira bingung. Ini bukan mobil jemputannya. Pemilik mobil itu keluar. Aira mengernyikan keningnya berfikir siapa orang didepannya ini.
"Kak ingat aku?" Tanya lelaki itu. Aira masih bingung dengan lelaki itu. Lelaki itu pun membalas dengan tersenyum.
"Ini aku kak Dika. Dika anak yang paling ganteng" ucap lelaki yang bernama Dika itu. Aira pun ingat Dika adik Faden.
"Oh kamu Dika. Beda banget tambah ganteng aja. Mana Silla" Aira berlari mendekati Dika lalu memeluknya dengan sayang. Sayang terhadap adiknya.
"Silla udah pulang duluan. Bareng yuk kak"
"Gak papa nih?"
"Tentu dong. Kak Aira ini kan calon iparku" ucap Dika menggoda Aira membuat pipi Aira merah merona menahan malu.
"Sifatnya masih aja sama. Jail banget" batin Aira berkata.
"Apaan sih kamu Dik"
"Oh ya kak udah ketemu bang Faden?"
"H..hah?" Aira gugup mendengar nama itu. lalu menundukkan kepalanya.
"Dia gak kenal aku" ucap Aira dengan sedih.
"Aku tau itu pasti terjadi" ucap Dika misterius.
=The struggle of love (Accidental 1)=
Updated: 23 Juli 2015
Hah... akhirnya cerita ini selesai juga. Makasih yang udah vote dan comment. Makasih juga sudah mau baca cerita abal - abalku ini. Sorry ya kalau selama ini ceritaku kurang memuaskan. Gak seperti cerita - cerita lain.
The Struggle of Love (Accidental 1) cerita kedua yang telah ku selesaikan. Sesuai judulnya Accidental = kebahagiaan. Cerita ini happy ending.
Bye bye... kita bertemu di cerita before for after (accidental 2), my daddy dan forever love (accidental 3).
Promosi:
Baca Forever Love (accidental 3) tentang Faden dan Aira.
* Felicia W Mardhika
KAMU SEDANG MEMBACA
The Struggle of Love
RandomMenjadi wanita simpanan itu sungguh menyakitkan. aku benar - benar menyesal telah melakukan itu. sungguh gila cinta itu. sampai - sampai tidak bisa berfikir bagaimana kedepannya. dan lebih menyesal lagi aku telah menyerahkan semua yang ku miliki unt...