Bab 2 - penolakan

57.6K 2.8K 18
                                    

huwek... huwek.. huwek...

tidak ada satu pun yang keluar dari mulut Nisfa. ia memegang perutnya lalu mengelus dengan penuh kasih sayang.

tibalah sosok lelaki tampan dibelakangnya. dia adalah Dendy. Nisfa yang melihat itu hanya diam. ia sudah malas untuk berdebat dengan Dendy kekasihnya itu. Ralat mantan kekasih meskipun belum sepenuhnya.

"Arum" ucap Dendy memegang pergelangan tangan Nisfa.

Nisfa hanya diam menunggu apa yang akan dikatakan oleh kekasihnya itu.

"apa kamu tidak apa - apa? apa anak kita sedang bandel? apa anak kita sedang menginginkan sesuatu?"

"dia tidak apa - apa. dia juga tidak menginginkan sesuatu. jika dia menginginkan sesuatu aku akan mencarinya sendiri"

"tidak. itu tidak boleh. aku yang akan mencarinya"

"apa pedulimu hah! sudahlah tidak usah mengurusiku lagi. urus saja Salsa itu tugasmu lagi pula kami bukan siapa - siapa mu bukan?"

"dia juga anakku Arum. kamu adalah ibu dari anakku"

"dia bukan anakmu!"

"tidak, dia anakku"

percuma saja Nisfa berdebat dengan Dendy karena pasti Dendy tidak akan mau mengalah sama sekali. kepalanya sudah terasa pening karena perdebatan itu akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke taman tempat favoritnya.

***

Dendy POV

Aku sudah lelah dengan keadaan seperti ini. Aku sudah memutuskan akan mengaku kepada kedua orang tuaku dan meminta bantuan mereka untuk membatalkan perjodohan itu agar aku bisa mendapatkan Arum dan hidup bersama anak kami.

"mama... Papa... kak Dani..." panggilku dengan teriakan.

"iya sayang ada apa?" sahut mama.

"aku ingin berbicara kepada kalian. ini hal penting!"

"baiklah duduklah terlebih dahulu"

kami pun duduk di sofa ruang tamu. suasana hening.

"aku ingin mama dan papa membatalkan perjodohanku dengan Salsa"

"kenapa sayang?" tanya mama.

"karena aku sudah memiliki calon sendiri dan... dan--" ucapku menggantung.

"dan apa sayang?"

"dan dia sedang mengandung anakku"

bagai bom yang menghantam dihati. keluargaku pun terkejut mendengar penjelasanku.

"siapa dia?" tanya papa.

"dia Nisfa pa"

"apa dia anak Rezky?"

"iya pa"

"baiklah papa akan urus itu dan membatalkan perjodohanmu bagaimana pun kamu harus bertanggung jawab. anakmu membutuhkanmu sebagai ayahnya. meskipun kami sebenarnya marah karena kamu telah berbuat kotor tetapi kami salut dengan usahamu untuk bertanggung jawab"

aku pun memeluk papa dan mama secara bergantian. aku merasa bersalah telah melakukan itu karena pada akhirnya orang tuaku lah yang menanggung semua ini. kak Dani yang sedari diam akhirnya memelukku juga dan tidak lupa memberi nasihatnya juga.

"TIDAK AKU TIDAK MAU MEMBATALKAN PERJODOHANKU! ANAK ITU BUKAN ANAKMU!"

Aku terkejut mendengar suara itu. suara itu milik Salsa. apakah Salsa sedari tadi mendengar ucapanku.

The Struggle of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang