Bab 12 - I Miss You

27.7K 1.3K 10
                                    

Warning : typo bertebaran!

Aku updated lagi. Hari ini udah 2 kali updated. Besok lagi ya lanjutnya. Bye bye...

Sorry kalau kurang bagus.

Oh ya 'before for After (accidental 2)' bakal updated bab 1 setelah arum dan Dendy menikah.

Jangan lupa vote dan comment ya.

*enjoy

***

Kedai es krim...

Para wanita - wanita cantik banyak sekali yang terpesona dengan ketampanan Dendy. Membuat Nisfa yang di sampingnya geram.

"Apa mereka gak lihat kalau cowok yang dilihat itu udah mau punya anak" geram Nisfa.

Melihat para wanita itu Nisfa merasa jijik. Padahal dari semua para wanita yang melihat Dendy mereka sudah memiliki pacar masih saja kurang puas.

Nisfa yang semakin geram mencubit pinggang Dendy. "Aduh sayang, kamu apa - apaan sih. Sakit sayang" keluh Dendy.

"Bodoh. Salah kamu sendiri udah mau punya anak masih aja TP TP" amuk Nisfa.

"Lah aku gak TP TP sayang. Mereka aja yang ngelihatin aku. Lagi pula aku udah punya kamu ngapain aku TP TP" goda Dendy dan lagi - lagi Nisfa tersipu malu. Sehari saja Nisfa sudah berkali - kali tersipu malu. Lalu nasib setelah menikah bagaimana. bisa - bisa ia mati dengan posisi pipinya merah seperti tomat.

"Yang, sayang kenapa kamu kacangi aku sih. Pake pipinya merah. Terpesona ya sama aku" Dendy menyadarkan Nisfa dari lamunannya. Mendengar ucapan Dendy, Nisfa memeletkan lidahnya sambil menyipitkan matanya.

"GR banget kamu"

"Aku gak GR kok buktinya sekarang aku dapat calon istri secantik kamu"

***

Di depan rumah Nisfa...

Nisfa keluar dari mobil sport Dendy. Sebelum keluar Dendy memberikannya kecupan di mata, pipi, hidung dan tak lupa bibir mungil, merah dan manis itu.

Dendy melumat bibir manis itu lama. Sampai tidak bisa bernafas. Akhirnya Dendy melepas pangutan bibir mereka.

"Ya udah aku pamit masuk ya. Kalau gak masuk nanti kamu kebablasan. Belum mukrim. Bye bye. Selamat kembali bertemu 5 hari lagi" pamit Nisfa.

"Yang jangan masuk dulu dong. 5 hari nanti kita gak ketemu lho kamu gak kangen aku?" Rajuk Dendy.

"Gak ih, aku gak akan kangen kamu" Nisfa semakin menggoda calon suaminya itu. Dendy yang mendengat ucapan Nisfa mengerucutkan bibirnya.

"Kamu tega banget sayang. Masa 5 hari gak kangen"

"Aku masuk ya" ucap Nisfa tidak menghiraukan Dendy yang sedang ngambek dengan ucapannya tadi. Nisfa sebenarnya tahu Dendy sedang ngambek.

"Biarkan saja biar dia terlatih tanpa aku sementara. Biar gak lengket mulu. Hihihi... maafkan aku sayang tapi kita masih bisa kok komunikasi lewat handphone"

"Ya udah, kamu masuk langsung istirahat. Nanti babynya capek"

Setelah mengucapkan itu dan Nisfa sudah keluar dari mobilnya Dendy melajukan mobilnya dengan kecepatan biasa.

***

Hari pertama...

Nisfa memutar tubuhnya berkali - kali sampai sray kasurnya kusut dan tak beraturan. Semenjak kejadian Dendy menjemputnya di Aussie ia sudah terbiasa sebelum tidur Dendy menemaninya sampai ia tertidur. Tetapi sekarang ia sedang menjalani masa pingitan membuatnya sedari tadi gusar tidak bisa tidur.

Nisfa pun memutuskan bangun dari tidurnya mengambil ponselnya yang ada di rak sebelah kasurnya. Mencari nomer hp Dendy lalu memencet tombol hijau.

Tut... tut... tut...

"Halo" suara serak di seberang. Ternyata Dendy sedang tidur. Bagaimana tidak sekarang sudah pukul 01.00.

"Sayang, aku gak bisa tidur nih. Nyanyi dong biar aku bisa tidur" lapor Nisfa kepada Dendy. Di seberang sana Dendy hanya bisa menghela nafasnya.

"Tadi katanya gak bakal kangen tapi sekarang gak bisa tidur"

Dendy tersenyum. Dendy sengaja tidak menyanyi terlebih dahulu. Sampai Nisfa ingin menanggis. Sifat sensitifnya benar - benar membuatnya seperti anak - anak. Tetapi Dendy selalu bisa memanjakan Nisfa. Sungguh hebat.

Karena mendengar isak tanggis Nisfa. Akhirnya Dendy menyanyi sampai 3 lagu sudah terdengar dengkuran. Nisfa sudah tertidur. Dendy memutuskan sambungan lalu kembali tidur lagi.

***

Kejadian Nisfa merengek meminta di nyanyikan lagu setiap malam sudah berjalan selama 4 hari ini. kali ini Nisfa mengingikan hal yang lebih rasa kangennya sudah tidak bisa ditahan lagi. Jika Dendy menertawakan dirinya yang bertolak belakang dengan ucapannya 4 hari yang lalu. Tidak masalah asalkan rasa kangennya bisa terobati dengan segera. anaknya yang ada didalam selalu menendang ingim bertemu dengan ayahnya. Tetapi karena masa pingitan ia tidak bisa bertemu dengan Dendy.

Karena kali ini sudah tidak bisa ditahan Nisfa mengambil ponselnya yang ada di rak sebelah kasurnya. Menelfon Dendy.

Tut... tut... tut...

"Halo" balasan dari seberang.

"Sayang aku kangen ketemu yuk"

"Gak bisa sayang nanti dimarahi bunda. Aku juga kangen" suara Dendy dengan manja.

"Ya udah yuk ketemuan di tempat biasa. Anak kamu selalu menyiksa bundanya. Dia kangen sama kamu yang"

"Jangan di tempat biasa aku takut kamu kenapa - napa karena gak ada aku. Kita ketemuan di depan rumahmu tapi agak jauh dikit"

"Ok aku tunggu ya. Aku sayang kamu"

"Aku juga" balas Dendy lalu memutuskan sambungan telfon.
***

From: Dendy

"Yang aku udah di depan"

Setelah membaca pesan dari Dendy dengan cepat Nisfa keluar. Sempat bunda bertanya. Nisfa menjawab "Arum mau cari udara segar bun"

Bunda curiga dengan alasan Nisfa. Biasanya Nisfa mencari udara segar selalu di taman belakang. Bunda pun mengikuti Nisfa keluar dari rumah. Sesampai di pagar depan bunda mencari keberadaan putrinya. Dan pandangannya jatuh pada lelaki dan perempuan sedang berciuman mesra di dalam mobil.

Bunda pun memdekati pasangan itu dan....

"Apa yang kalian lakukan?"

"Bu...bunda"

=The Struggle of Love (Accidental 1)=

Updated: 12 Juli 2015

Next? Vote dan comment ya.

Aku sangat membutuhkan comment dan vote dari kalian.

The Struggle of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang