Epilog 1 - Pergi

30.7K 1.1K 7
                                    

Warning : typo bertebaran!

Hi... hari ini aku updated 2 kali. Sorry kalau epilognya segini tapi masih ada lanjutannya. Kalau kalian vote dan comment yang banyak bakal cepet updated epilog 2 nya.

Sorry kalau kurang memuaskan, kurang bagus dan lain - lainnya.

*enjoy

***

6 tahun kemudian...

Sekarang umur mereka sudah 13 tahun. Mereka tumbuh semakin dewasa. Sudah mulai tau apa cinta itu. Mereka semakin dekat.

Keluarga Salsa dan Nisfa semakin dekat kerena persahabatan yang kuat.

Tepat ke - 13 tahun umur mereka Dendy mendapat tugas ke Amerika. Membetulkan kesalahan di cabang Amerika.

"Faden, Silla dan Dika ayah mau ajak kalian untuk pindah ke Amerika" ucap Dendy. Raut ceria yang tadi di tunjukkan Faden, Silla dan Dika menjadi pudar. Mendengar kata mereka akan meninggalkan tanah kelahiran mereka.

"Kenapa yah? Faden sudah nyaman di Indonesia" ucap Faden menentang. Faden tidak ingin meninggalkan tanah kelahirannya. Meninggalkan semua orang yang disayanginya, terutama Aira. Teman kecilnya yang menempuh hari - hari bersamanya. Cinta pertamanya.

"Iya yah, kenapa mendadak seperti ini?" Kali ini Silla yang angkat bicara memberi ayahnya pertanyaan.

Dendy menoleh ke keberadaan Nisfa. Memintah supaya Nisfa yang menjelaskan. Dendy merasa bersalah kepada anak - anaknya. Memisahkan kehidupan bahagianya dengan mereka.

"Anak - anak bunda yang tampan dan cantik. Ayah ada tugas untuk membetulkan masalah di cabang Amerika. Tapi masih belum tau sampai kapan kita disana. Perkiraan 4 tahun. Setelah 4 tahun berlalu kita bakal balkk lagi ke Indonesia" jelas Nisfa. Tampak tatapan marah ada di mata Faden. Ia mengepal tangannya dengan kuat.

"Faden gak mau yah" ucap Faden setelah itu ia pergi ke kamarnya. Menutup pintu dengan keras.

Di dalam Faden duduk di pinggir kasur meratapi nasibnya yang akan berpisah dengan Aira dan teman - temannya yang lain. Seperti mengingat sesuatu Faden menoleh ke arah lemari kecil berisikan barang - barang pentingnya. Ia membuka laci kecil tampak sebuah kalung berliontin Love di balik liontin itu terdapat ukiran namanya dan nama Aira. 2 minggu yang lalu ia menyiapkan untuk Aira. Agar Aira tidak pergi darinya. Hatinya ngilu ketika ia melihat Aira dengan teman laki - lakinya. Dengan segera ia bergerak cepat agar Aira tak diambil orang lain.

Mungkin kalian berfikir mereka masih kecil. Masih SMP cinta bagi mereka hanya permainan. Suatu saat mereka akan berpisah. Hanya karena ego mereka bukan hati mereka. Terbilang mereka masih labil dalam memutuskan sesuatu. Apalagi yang bernama Cinta.

Tetapi bagi Dendy cinta mereka akan selamanya abadi. Walaupun masalah besar menimpah hubungan mereka. Pasti mereka akan menyelesaikannya dengan cara apapun.

***

Sedangkan di ruang tamu Nisfa dan Dendy. Memikirkan sikap anak sulungnya. Mereka tau jika anak sulungnya itu tidak ingin meninggalkan tanah kelahirannya karena seseorang yang perlahan - lahan masuk kedalam hatinya sejak kecil. Tetapi bagaimana lagi tidak ada jalan lain lagi. Jika mereka meninggalkan anak sulungnya di Indonesia pasti Nisfa sangat khawatir dengan keadaan anaknya.

"Yang bagaimana ini? Faden gak mau ninggalin Ai" ucap Nisfa bingung.

"Suatu saat pasti Faden mau. Kita perlu bantuan seseorang" ucap Dendy merangkul istri cantiknya dengan mesra dan erat.

"Siapa?"

"Ai"

***

Tok... tok... tok...

Nisfa mengetuk pintu rumah kediaman Salsa. Tampak sahabatnya yang membukakan menyambut mereka dengan senyuman.

"Ada apa nih?"

"Kita mau ketemu Ai" ujar Dendy.

"Mau ngapain?" Salsa sungguh ingin mengetahui apa alasan sahabatnya ini mencari putri sulungnya.

"Kami akan ke Amerika Sal, tapi Faden gak mau, kita sangat membutuhkan Ai untuk memberi penjelasan kepada Faden" ucap Nisfa menjelaskan. Salsa terkejut. Keluarga sahabatnya akan meninggalkannya.

"Jadi boleh ya? Please" mohon Nisfa.

"Baiklah tetapi apa kalian akan kembali lagi?" Tanya Salsa yang sudah meteskan air matanya.

"Iya kami pasti akan kembali. Kami akan memberi kabar padamu dari sana" Nisfa pun juga menangis hatinya mulai bimbang. Lalu mereka berpelukan menumpahkan rasa sedih mereka dengan menangis.

***

"Faden"

Tok... tok.. tok...

"Faden buka dong pintunya. Ini aku Aira"

Clek...

Pintu terbuka. Tampak wajah tampan Faden yang menyambut kehadiran Aira. Sedangkan Aira tersenyum manis lalu menerobos masuk.

"Ngapain kamu masuk kesini?"

"Aku mau main sama kamu. Kita main PS yuk" ajak Aira.

"Mungkin ini terakhir kalinya kita main bersama Faden. Jadi khusus hari ini sebelum keberangkatanmu aku akan membahagiakanmu terlebih dahulu. Aku akan menungguhmu seberapa pun lamanya aku akan tetap menunggu mu"

=The struggle of Love (Accidental 1)=

Updated: 22 Juli 2015

The Struggle of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang