Bab 8 - Bertemu kembali

33K 1.5K 7
                                    

Warning : typo bertebaran!

Pertanyaan :
- kenapa kok ceritanya lebih fokus ke Salsa sih?

Jawabannya :
* karna dari awal cerita ini kan berkisahkan tenang persahabatan tiga orang tokoh utama cerita ini (Nisfa/ Arum, Dendy dan Salsa) yang akhirnya menjadi rusak karena kehamilan Nisfa yang mengandung anaknya Dendy. Dan konflik itu sudah dibahas di bab - bab awal dan konflik itu sudah hampir selesai. Karena aku juga ingin nasib Salsa dibahas dikit di sini aku memasukkan sedikit konflik tentang Salsa dan penyesalannya. Dan itu sekarang yang dibahas di bab - bab terakhir. Tenang aja kok konflik kedua ini gak akan lama. Bentar lagi juga selesai. Dan akan menceritakan kehidupan Nisfa/ Arum, Dendy dan anak - anak mereka. Jadi nikmati aja.

*terima kasih buat yang sudah tanya. Karena memang kalian bingung ya. Di awal prediksi sepertinya bakal nyeritain tentang Nisfa/Arum dan Dendy terus tapi malah di bab - bab yang baru aku post malah ada kisah tentang Salsa.

* kalau kalian ada yang bingung silahkan di tanyakan saja. Pasti akan saya jawab.

* promosi sedikit. Baca juga ya -Before for After- cerita tentang Salsa *Accidental* .

*enjoy

***

Anthony Company

Ruangan besar dengan suasana maskulin membuat pemilik ruangan itu betah berada di dalamnya. Tumpukkan kertas membuat meja coklat itu penuh. Dendy masih asik dengan tumpukkan kertas itu membaca sambil meneliti lalu memberi tanda tangan. Pertanda ia setuju atau tugas itu sudah benar.

Drt... drt... drt...

iPhonenya berbunyi. Tetapi Dendy mengabaikan bunyi itu. Sampai yang ke - 5 kali iPhonenya berdering. Karena merasa terganggu akhirnya ia mengambil iPhone yang ada disisi kanan meja. Melihat siapa yang menelfonnya. Tertera nama bunda. Ada apa bunda menelfonnya?

"Halo bunda. Ada apa?" Tanya Dendy to the point.

"...."

"Arum pergi? Pergi kemana bunda?" Tanyanya ketika mendengar bahwa calon istrinya itu pergi meninggalkan rumah dengan terburu - buru.

"..."

"Bunda tenang aja. Dendy bakal jemput Arum" ucap Dendy menenangkan calon mertuanya itu.

Sambungan telfonnya sudah mati. Dendy langsung mengambil kunci mobil dan juga jasnya.

***

Di dalam taksi Arum masih hatinya belum tenang. Ia ingin sesegera mungkin menanyakan kejelasan mimpinya. Apakah benar atau salah.

Taksi yang di naikinya terasa berjalan sangat lama. Sedari tadi taksi yang di naikinya ini tidak sampai - sampai di rumah sahabatnya, Salsa.

Tiba - tiba taksi yang di naikinya berhenti tepat di depan rumah berpagar hitam tinggi. Di depannya terdapat pos satpam. Terlihat juga ada satpam yang sangat dikenalnya. Akhirnya ia sampai di rumah Salsa. Sesegera ia membayar biaya taksi lalu keluar sebelum mendekati pos satpam ia membetulkan roknya yang kusut dan menarik kardigan yang digunakannya untuk melindungi perut buncitnya.

"Permisi" salah satu satpam menoleh ke arah asal suara. Melihat wanita berperut buncit sambil memicingkan matanya. Berusaha mengenal wanita di depannya.

"Saya Nisfa kang Ucup" Nisfa membantu satpam itu mengingat siapa dirinya.

"Oh, neng Nisfa. Wah apa kabar udah lama gak ketemu" satpam yang bernama Ucup itu menyapa Nisfa dengan ramah.

The Struggle of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang