warning : typo bertebaran!
Hai ... sesuai janjiku aku updated hari ini. Sorry kalau kalian kurang pua,s kurang bagus dan lain - lain deh.
Vote dan comment ya banyak lagi biar besok aku updated lagi. Ok
Aku harap kalian suka sama bab ini.
*enjoy
***
2 bulan kemudian...
Setelah kejadian 2 bulan yang lalu di Mall. Nisfa dan Dendy semakin dekat. Usia kandungan Nisfa sudah 6 bulan. Kurang 3 bulan lagi ia akan melahirkan. Ia sangat tidak sabar menunggu jagoan kecilnya lahir. Ya, hasil USG kemarin bahwa jenis kelamin bayinya adalah laki - laki. Dendy yang memdengar itu tersenyum bahagia. Sudah impiannya mempunyai anak laki - laki terlebih dahulu dibandingkan anak perempuan.
"Enak anak laki - laki dulu, biar bisa jagain adik - adiknya nanti"
Itu alasan kenapa Dendy menginginkan mempunyai anak laki - laki terlebih dahulu.
Dikehamilannya Nisfa tidak pernah merasakan ngidam sama sekali. Ia merasa iri dengan Salsa yang selalu menginginkan ini dan itu. Semua ngidam Salsa yang menuruti kakaknya Deva. Tidak ada lagi selain Deva.
Nisfa menundukkan kepalanya, tangannya masih mengelus perut buncitnya.
"Kamu sayang banget ya sama ayahmu. Sampek - sampek bunda gak ngerasain ngidam sama sekali" ujarnya dengan sedih. Bukannya ia mengingikan ngidam untuk tujuan ingin mengerjai Dendy tetapi ia ingin merasakan rasanya ngidam itu seperti apa. Salsa pernah berkata padanya jika ngidam itu sungguh menyenangkan.
"Ngidam itu enak lho. Menyenangkan apalagi kalau dituruti lebih menyenangkan lagi"
Tiba - tiba terlintas dipikirannya ia menginginkan Manga muda. Berkulit hijau, berdaging putih dan rasanya sangat asam. Itu yang terlindas dikepalanya. Buru - buru ia mencari keberadaan Dendy. Ya, memang sekarang hari minggu mangkanya Dendy ada dirumah.
Setiba di depan ruang kerja Dendy Nisfa mengetuk pintu coklat besar itu.
Tok... tok... tok...
"Masuk" suara Dendy menyuruh orang yang mengetuk pintu ruang kerjanya masuk.
Nisfa dengan cepat memutar knop pintu. Ia masuk dengan senyum manis dan penuh kecerahan.
"Ada apa nih? Kamu aneh hari ini" tanya Dendy yang curiga dengan senyum Nisfa dan gerak geriknya yang tiba - tiba duduk dipangkuan Dendy.
"Aku pingin mangga muda sayang" rajuk Nisfa. Mengalungkan tangannya dileher Dendy. Lalu menelusupkan kepalanya dilekukan leher Dendy. Nafas Nisfa yang mengenai leher Nisfa membuat Dendy junior bangun dari tidurnya. Dendy Dengan sekuat tenagannya mengendalikan gairahnya.
"Kamu ngidam ya?" Tanya Dendy dengan suara serak.
"Kelihatannya iya deh" Nisfa yang menyadari bagian bawah Dendy menegang menjauhkan kepalanya dan beranjak dari pangkuan Dendy.
"Ya sayang kamu tega banget sama Dendy junior" rajuk Dendy.
"Aku gak mau ngelakuin itu sebelum kamu mencarikanku mangga muda terlebih dahulu" setelah mengucapkan itu Nisfa pergi meninggalkan Dendy yang masih menahan gairahnya.
"Sial. Ini yang kedua kalinya aku mandi air dingin" umpat Dendy dalam hati.
***
2 jam Dendy mencari mangga muda yang diingkan Nisfa tetapi tidak menemukan satu pun penjual yang menjual.
Tiba - tiba matanya tertuju kepada pohon mangga yang buahnya masih muda. Dengan sigap ia memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju teras rumah yang halamannya ada pohon mangganya.
Tok... tok... tok...
Clek.
Perempuan parubaya muncul dari rumah itu. "Cari siapa ya?" Tanya perempuan itu.
"Saya mau minta mangga boleh? Nanti akan saya bayar. Istri saya lagi ngindam mangga muda" jelas Dendy. Perempuan parubaya itu sepertinya ibah dengan penjelasan Dendy akhirnya mengizinkan Dendy mengambil buah mangganya.
"Sayang aku pulang" Dendy pun sampai dirumah dengan membawa buah mangga keinginan istrinya itu.
"Dendy. Kamu dari mana aja 2 jam aku tunggu kamu. Mana mangganya?"
"Ya Tuhan. Suami gak pulang - pulang tidak tanya suaminya kenapa kek, malah sempatnya tanya mangganya"
"Ini" Dendy menunjukkan buah mangga dengan malas.
"Ehm.. gimana ya yang, aku udah gak pengen mangga lagi" ucap Nisfa menundukkan kepalanya.
"Terus Buahnya ini bagaimana?"
"Dengerin dulu aku belum selesai. Aku pengennya kamu jus terus kamu minum jusnya. Tapi tanpa gula ya bikinya" ucap Nisfa dengan tersenyum.
"Ya Tuhan aku punya salah apa"
"Yang kamu jangan bercanda. Nanti kalau perut aku sakit gimana?" Dendy memohon kepada Nisfa.
"Ya tinggal kekamar mandi. Kamu gak maukan anakmu ini ileran" ancam Nisfa.
"Ya enggak yang"
"Ya udah tinggal turutin apa mauku" ucap Nisfa meninggalkan Dendy yang masih memikirkan nasibnya nanti setelah meminum jus mangga muda.
Dendy dengan pasrah membuat jus mangga muda. Lalu meminumnya di hadapan Nisfam. Didalam hati Nisfa menertawakan Dendy.
"Benar kata Salsa. Ngidam itu menyenangkan"
Setelah meminum jus mangga muda sampai habis. Dan akhirnya pasti kalian tau. Di toilet.
***
3 bulan kemudian...
Dendy berjalan bolak - balik didepan ruang bersalin menunggu istrinya yang sedang melahirkan putranya.
Suara tangis bayi terdengar dengan jelas ditelinga Dendy. Pintu ruang bersalin itu terbuka tampak suster membawa bayi laki - laki.
"Pak ini bayinya. Selamat ya bayinya cowok. Silahkan bapak adzan kan"
Dengan cepat Dendy mengambil alih anaknya itu lalu mengadzankan. Airnya keluar tapi memiliki arti berbeda. Bukan tangis kesedihan tetapi tangis kebahagiaan. Setelah menadzankan suster membawa anaknya.
***
"Dia tampan seperti ayahnya" ucap Salsa memuji bayi laki - laki yang ada digendongan Nisfa.
"Ya ya dong siapa ayahnya dulu. Kalau ayahnya tampan sudah jelas anaknya juga tampan" Ucap Dendy membanggakan dirinya sendiri. Salsa mendengus sebal.
"Dasar bapak narsis" ejek Salsa. Semua orang yang ada diruang rawat Nisfa tertawa terbahak - bahak mendengar Salsa dan Dendy yang dari tadi saling ejek - mengejek.
"Oh ya namanya siapa?" Tanya Salsa menghentikan ejekannya.
"Faden Rama Anthony" sahut Dendy.
=The struggle of Love (Accidental 1)=
Updated: 18 Juli 2015
Next? Vote dan comment ya.
Aku sangat membutuhkan itu dari kalian sebagai semangat melanjutkan cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Struggle of Love
AléatoireMenjadi wanita simpanan itu sungguh menyakitkan. aku benar - benar menyesal telah melakukan itu. sungguh gila cinta itu. sampai - sampai tidak bisa berfikir bagaimana kedepannya. dan lebih menyesal lagi aku telah menyerahkan semua yang ku miliki unt...