Warning : Typo bertebaran!
Hello... aku updated lagi. Sorry baru muncul tangan tiba - tiba kumat sakitnya. Jadi baru sekarang muncul.
Sorry kalau bab ini kurang puas, kurang bagus dan lain - lain.
'Before for After' besok bakal updated bab 1 nya.
Jangan lupa vote dan comment ya. Aku sama minta kritikannya ya.
Oh ya bagi yang mungkin mau bantu bikinin cover cerita ini sana yang 'before for after' gak papa. Nanti kirim ke aku.
Lagi pengen ganti cover nih. Tapi bingung ya apa. bantuin ya.Gak ganti cover, gak lanjut #ngancem wkwkwk....
Buat yang minat aja deh.Line : felicias.p
Nanti kirim kesitu aja. Bye bye ...
Semoga kalian suka sama bab ini.
*enjoy
***
Suasa ballroom hotel tempat yang digunakan untuk resepsi sangat ramai. Mulai dari keluarga, para kolega Dendy, dan teman - teman penganti yang meramaikan ballroom itu. Sampai pada akhirnya sepasang penganti yang mempunyai acara datang dengan diiringi para saudara dan teman - temannya dibelakang.
Akhirnya penganti itu telah sampai disingasananya. Tetapi ada sesuatu yang aneh dengan senyum yang dipancarkan oleh Nisfa. Dendy juga merasa curiga. Bertanya - tanya dengan batinnya arti senyum Nisfa.
"Yang, kamu kenapa kok aneh gitu senyummu?" Tanya Dendy dengan lirih sambil menyalami para tamu.
"Gak papa. Lucu aja" Nisfa menjawab dengab singkat tetapi senyum anehnya masih belum pudar sama sekali.
"Lucu apanya sih?" Dendy benar sangat penasaran. Apa yang membuat istrinya itu tersenyum aneh. Malah terkesan itu bukan senyum tetapi tertawa terbahak - bahak hanya saja tawa itu ditahan.
"Ya lucu aja. Masa akad nikah tadi kamu keringat dingin kayak gitu. Kemejamu sampai basah banget. Akhirnya ganti deh"
Mengingat kejadian waktu akad nikah tadi membuat Dendy malu. Ia tidak malu kemaja yang digunakannya sampai basah karena keringat yang keluar sangat banyak. Sebabnya hanya karena ayah Nisfa langsung yang menikahkannya dengan putri kesayangan ayah mertuanya.
"Udah deh jangan dibahas nanti para kolega aku denger kan aku jadi malu. Gak lucu nanti kalau ada berita kayak gini.
Pengusaha kaya, tampan dan cerdas bernama Dendy Rama Anthony ketika akad nikah ia nerves sampai kemeja yang digunakannya basah seperti orang yang mandi dengan menggunakan kemeja.
Gitu emang kamu gak malu kalau suami kamu masuk berita tapi beritanya memalukan?" Tanya Dendy tanpa menghiraukan keadaannya yang sedang menyalami para tamunya yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka.
"Hey, kalian kenapa sih? Kayak orang gila tau gak" tegur Salsa yang kebetulan ia sudah sampai didepan sahabat somplaknya itu.
Nisfa akhirnya tertawa lebar tanpa rasa malu, untung saja para tamunya kebanyakan sudah ribut dengan makanan yang tersedian. sedangkan Dendy merasa malu karena tamu yang tadi ia salami mendengar pembicaraannya dengan istrinya.
"Nanti aja aku ceritain. Udah sana ambil makan nanti Keponakanku kelaparan" ucap Nisfa yang akhirnya dapat mengendalikan tawanya.
"Ya udah deh aku pergi dulu mau ambil makan"
***
Setelah Salsa menyalami kedua sahabatnya ia meninggalkan sahabatnya itu dengan senyum lega. Lega akhirnya sahabatnya itu bisa bersatu. Keponakannya akan mendapatkan kasih sayang yang layak ia dapatkan bukan sepertinya sejak kecil hanya harta kekayaan yang menemaninya bukan kasih sayang kedua orang tuanya. Dan sekarang keadaannya sedang mengandung. Ia merasa bersalah dengan anaknya ini. Tidak bisa memberikan sosok ayah yang menanti kehadirannya. Tetapi sampai kapanpun ia tidak akan pernah memberitahu siapa ayah kandungnya. Tidak akan pernah. Cukup abangnya Deva yang akan mengantikan sosok ayah yang menyayangi anaknya dengan posisinya sebagai paman anaknya.
"Hai dek" suara abangnya Deva menyapanya.
"Hai kak. Sama siapa kesini?"
"Tuh sama temen - temen. Males abang disana abang dikacangi. Mereka dengan enaknya TP TP sama karyawan Dendy" jelas Deva sambil menujuk keberadaan teman - temannya.
"Males apa cemburu?" Goda Salsa. Baru kali ini ia melihat abangnya seperti ini biasanya abangnya ini tidak akan pergi seperti ini ia pasti akan menarik salah satu temannya mengajak ngobrol ala - ala ABG labil.
"Ah gak asik ngomong sama lho dek bukannya seneng tapi makin senep" Deva pun berjalan meninggalkan adiknya itu. Dengan cepat Salsa menahan kakaknya pergi.
"Kak jangan pergi keponakan kakak lagi kangen nih" rajuk Salsa pada abangnya itu. Jika sudah menyangkut dengan keponakannya, Deva pasti akan luluh.
"Wah keponakan uncle Kangeni. Uncle Juga kangen" ucap Deva mengelus perut buncit Salsa dan menciumnya dengan sayang.
Salsa merasa senang. Meskipun kelak anaknya tidak akan punya ayah tetapi ia masih memiliki pamanya yang menyayanginya seperti anak sendiri.
Sesosok lelaki berjas hitam. Berdiri tegak melihat Salsa dan Deva yang nampak seperti sepasang suami istri itu. Rahangnya mengeras. Tangannya mengepal. Tetapi tatapan matanya penuh dengan kesedihan dan penyesalan.
"Salsa..."
***
Sesi salam - salaman pun selesai. Nisfa dapat duduk dengan tenang. Sedari tadi ia lelah berdiri dengan kondisinya yang sedang mengandung.
Melihat para tamu undangan yang sedang asik berbincang - bincang dengan keluarga besarnya dan juga keluarga besar Dendy. Tiba tatapannya menatap sesosok lelaki tampan yang sama persis ada di mimpinya. Pandangannya lurus melihat seseorang. Nisfa melihat siaoa yang dilihat lelaki itu. Salsa. Sahabatnya. Ia takut ada sesuatu dengan sahabatnya.
Dendy yang merasa istrinya itu terlihat begitu aneh pun bertanya.
"Yang kenapa?"
"Sayang, apa kamu kenal dengan laki - laki yang ada disana?" Tunjuk Nisfa kepada sosok yang sedari tadi membuatnya gelisah.
"Oh dia. Dia anaknya pak Hendri. Pemilik Triatomo Corporation. Namanya Reyhans Triatomo"
=The Struggle of Love (Accidental 1)=
Updated: 13 Juli 2015
Next? Vote dan comment.
Aku sangat membutuhkan itu dari kalian.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Struggle of Love
RandomMenjadi wanita simpanan itu sungguh menyakitkan. aku benar - benar menyesal telah melakukan itu. sungguh gila cinta itu. sampai - sampai tidak bisa berfikir bagaimana kedepannya. dan lebih menyesal lagi aku telah menyerahkan semua yang ku miliki unt...