Warning : typo bertebaran!
Hai... aku balik... sorry kemarin gak updated lagi sibuk jadi baby sitter adik. Hehehe...
Tinggal satu bab lagi bakal end mungkin. Tapi ada epilog dan ekstra part kok.
Sorry kalau kurang bagus ,kurang pas dan lain - lain.
Vote dan comment ya. Aku minta commentnya 10 lebih ya.
Aku harap kalian suka sama bab ini.*enjoy
***
Ruang rawat Nisfa sedari tadi ramai dikunjungi oleh teman - temannya dan juga rekan kerja Dendy. Memberikan ucapan selamat atas kehadiran jagoan penerus perusahaan Anthony. Jagoan yang dapat menyatukan kedua orang tuanya. Jagoan tampan yang memuat bibir semua orang yang melihatnya melengkung keatas.
"Jagoan aku nyusunya doyan banget. Sayang aku kalah gak sama Faden?" Pertanyaan Dendy membuat Nisfa mengerutkan keningnya tanda ia tidak tau apa maksud dari pertanyaan suaminya itu.
"Maksudnya?"
"Ya itu.. ehm... nyusunya kuatan siapa? Aku atau Faden?" Ucap Dendy yang langsung dihadiahi oleh Nisfa.
PLETOK...
"Aduh sayang sakit kepala ku" ucap Dendy mengusap - usap kepalanya yang sakit karena Nisfa.
"Salah sendiri. Mesumnya minta ampun. Muga - mugaan Faden gak niru kamu"
"Lho kenapa gak boleh niru aku? Aku kan ayahnya. Wajar dong kalau anak niru ayahnya" ucap Dendy yang tak mau kalah.
"Terserah aku ngantuk" setelah Nisfa menaruh Faden di dalam box bayinya. Ia kembali ketempat tidurnya dan berbaring. Menutup dari ujung kaki hingga puncak kepalanya dengan selimut.
Dendy menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia bingung dengan sifat istrinya setelah melahirkan istrinya itu menjadi ngambekan.
***"Hai... keponakan tampan tante" suara Salsa yang membuat orang yang berada didalam terkejut.
"Salsa kamu ini suaranya agak dikecilin kasihan jagoanku nanti bangun" ucap Nisfa sambil menenangkan jagoannya agar tidak bangun.
"Ya sorry" ucap Salsa menyesal sambil berjalan mendekati Nisfa dan keponakannya itu.
"Aku mau gendong boleh?" Tanya Salsa yang sungguh ingin mengendong keponakan tampannya itu.
"Tentu. Oh ya kamu kapan melahirka" tanya Nisfa sambil memberikan anaknya kepada Salsa.
"Pediksi dokter sih akhir bulan depan"
Salsa menikmati memandang wajah tampan bayi mungil yang anteng digendongannya.
"Dia gak rewel ya"
"Hem..."
***
1 minggu kemudian...
Nisfa sudah diperbolehkan dokter untuk pulang hari ini. Semua barang - barangnya sudah dibereskan bunda. Ia hanya bisa melihat bunda yang mondar - mandir sambil mengendong Faden. Sesekali mencium pipi gembil Faden.
Faden Rama Anthony.
Bayi yang hadir karena kesalahan tetapi dapat menyatukan kedua orang tuanya. Dapat menarik hati para perempuan yang ada disekitarnya dengan pesona wajah tampannya. Masih berumur 1 minggu saja Faden dapat membuat semua orang tertarik dengannya bagaimana kelak dia besar? Nisfa takut anaknya ini akan menjadi playboy seperti ayahnya dulu.
"Sayang ayo, Dendy sudah menunggu didepan" tegur mama menyadarkan dirinya dari lamunannya. Segera ia beranjak dari ruang rawatnya dan tak lupa Faden berada dalam gendongan hangatnya.
Sesampai di loby rumah sakit terlihat Dendy keluar dari dalam mobil berjalan mendekati mereka. Mengambil alih barang - barang yang dibawa Bunda. Menaruhnya didalam bagasi.
"Yuk masuk kita pulang. orang Rumah sudah tidak sabar menunggu kedatangan kalian" ucap Dendy sambil membukakan pintu untuk Nisfa.
***
Mereka sudah sampai di rumah Dendy di Bandung. Rumah itu terasa sepi. Seperti tidak ada yang menghuni.
"Yang tadi katamu orang - orang ada dirumah. Tapi kok sepi sih?" Tanya Nisfa ketika sudah keluar dari mobil. Dendy membalas hanya senyuman misterius.
"Yuk masuk" Dendy memutar knop pintu. Keadaan didalam sepi dan gelap. Tiba - tiba lampu pun nyala tampak para keluarga Nisfa dan Dendy menyambut kedatangannya. Mereka memeluk Nisfa. Dan Faden pun digilir kesan sini. Satu persatu dari mereka bergantian menggendong Faden.
Lagi - lagi karena Faden membuat keluarga Nisfa dan Dendy tersenyum senang. Membuat hati pasangan orang tu Faden juga ikut senang dapat membuat keluarga mereka yang sangat berperan penting pun bahagia.
***
2 minggu kemudian...
Suasana tengang menguasai hati Nisfa dan Dendy. Menunggu kabar baik dari ruang bersalin. Hati Nisfa tak karuan menunggu berita bagus dari sahabatnya yang sedang merengang nyawa.
Pintu ruang bersalin terbuka terlihat Deva yang acak - acakan. Rambutnya berantakan tak seperti pada awal Deva datang, wajah dan tangannya terdapat luka cakaran.
"Bang Salsa gimana?" Tanya Nisfa yang sudah tidak sabar.
"Dia selamat anaknya juga selamat. Dia perempuan cantik" jawab Deva senang. Kehadiran keponakannya dengan selamat membuat suasana hatinya senang. Senyum terpancar dari wajah Nisfa, Deva dan juva Dendy.
***
"Hai keponakan uncle yang cantik ini" Deva menyapa keponakannya yang sedang tidur didalam gendongannya.
"Cantik banget. Namanya siapa?" Tanya Nisfa antusias.
"Namanya Aira, Almira Alisyah Putri" balas Salsa dengan lemah.
"Bagus siapa yang kasih nama?" Tanya Nisfa lagi. Dendy merasa tidak enak dengan Salsa seharusnya Salsa bisa istrirahat dengan tenang pasca melahirkan bukan meladeni istrinyang yang cerewet ini.
"Yang udah dong tanyanya. Nanti lagi biar Salsa istrirahat dulu" ucap Dendy menengai obrolan ibu - ibu mudah yang masih berusia 18 tahun.
"Gak papa Den. Yang kasih nama bang Deva Rum"
"Wah bang Deva keren bisa kepikiran nama sebagus itu" Deva hanya membalas pujian sahabat adiknya yang sudah dianggap adiknya sendiri ini dengan senyum manis.
Sedangkan Dendy hanya mendengus sebal dengan tingkah laku istrinya ini.
=The struggle of Love (Accidental 1)=
Updated: 21 Juli 2015
Next? Vote dan comment yang banyak ya.
Aku sangat membutuhkan itu dari kalian.
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Struggle of Love
RandomMenjadi wanita simpanan itu sungguh menyakitkan. aku benar - benar menyesal telah melakukan itu. sungguh gila cinta itu. sampai - sampai tidak bisa berfikir bagaimana kedepannya. dan lebih menyesal lagi aku telah menyerahkan semua yang ku miliki unt...