"Yuga..." cicit Lula seraya mendorong kepala Yuga yang masih saja sibuk menyusu, hingga—
Tok! Tok!
Lagi, suara ketukan itu terdengar. Dan kali ini membuat Yuga menarik kepalanya, dan menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Cepet merem!" Titahnya pada Lula, kemudian membuka kaca mobilnya untuk melihat sang papa.
Wajah tampan dari sang papa yang sudah berusia lebih dari enam puluh itu terlihat bingung, "kenapa nggak turun? Dari tadi papa nungguin tapi Yuga nggak turun-turun, nak?" Tanya Diego, ayah Yuga.
Yuga mengarahkan dagunya ke arah kursi penumpang, agar sang ayah melihat Lula. "Tuh, tadi main sama anak-anak di club, tapi adek ketiduran. Bingung mau turun gimana, ntar kalo mobil dimatiin pengap dong," ucapnya beralasan.
Diego menggelengkan kepalanya heran, "Kenapa bego sih? Yuga nggak punya tangan untuk gendong adeknya? Digendong adeknya ke kamar, Ga." Ucapnya memberi saran.
Yuga berdeham pelan, "O—oh, iya juga. Papa bener, hehe." ucapnya seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "papa kenapa belum tidur?"
"Mama kamu bolak balik kontraksi, ini papa mau bawa ke rumah sakit dulu." Ucap Diego.
"Gila banget sih, Yuga punya adek jaraknya jauh banget. Mama uda mau 60 masa belum menopause juga," tanya Yuga bingung.
"Jangan banyak bicara, cepat kamu bawa adek kedalam. Bisa bisa lahiran dirumah kalo mama kamu tau si Lula dugem lagi," ucap Diego pada sang putera.
Yuga terkikik geli, jelas saja ia merasa bingung sebab setelah ia berusia 27 tahun, ia baru akan memiliki seorang adik. Namun mendengar ketakutan sang ayah, ia dengan segera mematikan mesin mobilnya, lalu keluar dari mobil dan memutarinya untuk membuka pintu mobil penumpang, dan menggendong Lula untuk di antar ke kamarnya.
Sementara Diego sang ayah tampak kembali ke kamar untuk menjaga agar sang istri tidak keluar dulu sebelum Yuga membawa Lula masuk ke dalam kamar.
"Ga, gue—"
"Diem dulu nying, kita kabur dulu. Nyokap gue mau lahiran," bisik Yuga di telinga Lula ketika ia menggendongnya. Terasa bibir lembut itu menyentuh cuping telinga Lula, dan mencuri sebuah kecupan di pipinya yang membuat gadis itu merona.
Tidak sampai lima menit, Yuga telah berhasil membawa Lula ke kamarnya. Ya, ke kamarnya. Bukan ke kamar gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Baddies! [✔️]
Romansa21+ || Explicit 'ℛ𝒾𝓋𝒶𝓁 ℴ𝓇 𝓁ℴ𝓋ℯ𝓇?' Sepasang muda mudi yang terus bersaing, siapa yang paling nakal di circle mereka. Lalu bagaimana jika keduanya terjebak dalam permainan Truth or Dare, yang membuat mereka harus menjadi sepasang kekasih seper...