Selamat datang di cerita baru gue. Gue harap kalian betah di sini❤❤.
🌻🌻🌻
"AAAA! MATA GUE TERNODAI! SUN JAE ASTAGAA IM SOL DISOSOR MULU!"
PLAK
Teriakan keras dari seorang gadis yang tadinya sibuk dengan handphone yang miring sontak langsung berganti menjadi erangan kesakitan saat sebuah tangan memukul kepalanya kencang plus tidak berperi-ke-kepalaan.
"Ngapain lo nonton drakor di sekolah si gila?! Udah tau sendiri 'kan lo kalau drakor tuh isinya pasti ada adegan kissingnya?!"
Perlahan layar menunjukkan film yang ditontonnya berakhir dan kebetulan bersamaan dengan teguran dari sahabatnya membuatnya langsung menoleh dengan raut kesal.
"Aduh bebbb, lo gak paham apa kalau gue harus ketemu Sun Jae hari ini, udah gak bisa gue tahan kerinduan ini, semalem gue ketiduran gara-gara tugas! Lo mah kerjaannya sibuk sama buku-buku novel lo itu mulu! Mana paham masalah dunia per-ayangan gue," sahut gadis dengan rambut dipotong sebahu itu tak ingin kalah.
Mereka saling beradu tatap tajam sebelum saling memalingkan wajah. Kesal satu sama lain.
"Perlu lo tau, baca novel itu menyenangkan, Valerie. Lo juga suka 'kan sama novel kemaren yang gue pinjemin?! And then, Masih mending gue bisa baca novel dari pada si onoh yang kerjaannya belajar mulu," tembak Naura melirik pada siswi yang terlihat tenang sambil menunduk melihat deretan angka yang ada di bukunya.
Tatapan Valerie sontak saja ikut mengarah pada sosok yang ditunjuk lewat tatapan temannya.
"Siena.... cewek paling cantik bin pintar bin keren kita ini kayanya sibuk bet dah. Buku mulu lo, Na," celetuk Valerie.
Terdengar decakan keras terdengan dari sosok yang mereka panggil Siena itu. "Diem," peringatnya ketika mendengar namanya terseret di antara pembicaraan kedua sahabatnya yang tak pernah bisa diam.
Valerie dan Naura saling bertatapan sebelum terkekeh merasa senang membuat Siena kesal.
"Mending cerita sama kita dulu, Na. Udah dulu belajarnya, otak lo gak bakal tiba-tiba ngecil gara-gara gak belajar beberapa menit. Malah entar otak lo capek diajak belajar mulu," tegur Naura melahap permen yang sudah dibukanya.
Dia tersenyum ceria ketika rasa manis seketika memenuhi mulutnya.
"Val!—"
Tak menghiraukan kekesalan Siena karena buku gadis itu dia tutup paksa, Valerie memilih bertanya hal lain, "Mending kita bahas tentang novel yang gue kasih ke lo kemaren, udah selesai 'kan lo bacanya? Gimana?"
Dengusan malas terdengar, tapi Siena akhirnya memilih menatapnya. Mengikuti obrolan para sahabatnya.
"Lumayan," jawabnya mengeluarkan novel berjudul 'Aku, Kamu, dan Perbedaan Kita' ari dalam tasnya lalu meletakkannya di atas meja di depan mereka.
Sontak saja Naura dan Valerie ber-tos ria. Berhasil meracuni otak Siena untuk menyukai novel. "Yes! Kita berhasil bikin Siena suka sam—"
"SONI LO NGAPAIN KE SANA! AKH SETAN, CEPET BANTU GUE!"
Ucapan Valerie tiba-tiba terpotong oleh teriakan seorang siswi yang sejak tadi sibuk dengan handphone miringnya di samping Valerie.
Ketiganya sontak langsung menatap pada gadis yang meneriaki sosok Soni.
"SON! JANGAN DIEM AJA BANG***!" Teriakan lain terdengar mengganti suara gadis.
Gadis di yang mereka tatap terlihat menggerakkan jempolnya lincah di atas layar handphone sambil melontarkan banyaknya umpatan pada laki-laki yang duduk di pojok kelas dengan tangan yang sama sibuknya dengan si siswi.
"BENTAR-BENTAR, LAG WOY LAG!" Teriak remaja laki-laki di pojok sana. Laki-laki bernama Soni itu semakin panik ketika layarnya tak bisa bergerak beberapa saat.
PRAK
Valerie, Naura, dan Siena terlonjak kaget, sebenarnya bukan hanya mereka tapi juga kumpulan anak laki-laki yang bersama Soni.
Mereka menatap nanar pada layar handphone yang memperlihat permainan telah berakhir dan sialnya mereka kalah.
"Astaga, Ayeshaaa!!"
🌻🌻🌻
Anyonghaseo!!!! Gue come back, setelah beberapa hari diem nyelesein cerita sebelah, gue mau bawa kalian baca cerita transmigrasi lagiii💃💃 tapi ini gendrenya time traveler juga🧨🧨 bakal banyak kejutan buat kalian, gue harap kalian bisa ramein ya.....❤
Semoga betah, Ayy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Holaa, Mas Antagonis!
Novela JuvenilRemaja 18 tahun masuk ke tubuh perempuan 21 tahun? Terus, terus... bagaimana menyenangkannya bisa masuk ke tubuh wanita yang dicintai begitu hebatnya oleh pasangannya sendiri? Tentu saja, dengan senang hati dia menerimanya. Tapi.... karena sikapnya...