HMÀ part 22 : Will You be My Girlfriend?

86 11 0
                                    

Niatnya Ayesha ingin menikmati malam bersama teman-teman kakaknya, sayangnya itu tak berguna ketika dia sadar bahwa Dika juga masuk ke dalam kumpulan kakak lelakinya.

Wajah gadis itu langsung masam ketika Dika dengan begitu senang hatinya malambaikan tangan padanya dan Elvano yang baru saja sampai markas.

Jangan anggap jika Elvano itu punya geng atau apalah, markas yang dimaksud oleh Elvano adalah tempat perkumpulan para anggota OSIS SMA Bina Nusa. Garis bawahi, itu adalah kumpulan anak baik-baik.

Yeah, memang ada sedikit kenakalan di antara mereka, tetapi hanya sebatas duel pukul-pukulan tidak sampai tawuran yang akan berdampak pada orang lain.

Mereka menjunjung tinggi yang namanya menjaga nama baik sekolah dan membuat banyak prestasi.

"Lama lo, El," tegur Faiz ketika bokong Elvano baru saja menyentuh sofa.

Dia menoleh pada Faiz sebelum mengendikkan dagunya pada Ayesha yang dikerumuni beberapa anak laki-laki untuk berkenalan.

"Nungguin tu bocah," ujarnya seadanya.

"Ayesha!" Panggilnya ketika tak bisa melihat sosok Ayesha yang sepertinya tertimbun di antara kumpulan teman-temannya.

"BENTAR BANG!" Sahut gadis itu sambil berjalan mendekati Elvano yang hanya terkekeh melihat tampilannya yang sudah awutan.

Wajahnya yang sudah masam sejak masuk ke markas Elvano sekarang tambah masam.

Bagaimana rambutnya tidak berantakan jika kumpulan teman Elvano yang mengajaknya berkenalan iseng semua.

Dimulai dari Dika yang mengacak rambutnya, semuanya malah ikutan, ya iyalah wajah gadis itu jadi sangat masam.

Tawa ledekan tak hentinya keluar dari bibir Dika, sungguh, dia senang melihatnya.

🌻🌻🌻

Ayesha menggulung tubuhnya di dalam selimut memejamkan matanya, berharap bisa tidur tapi pikirannya malah melanglang buana memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupannya.

Dengan cepat dia menyingkap selimutnya lalu berjalan menuju meja belajarnya.

Tangannya mulai mencatat apa yang dia pikirkan.

"Dika, kenapa gue ngerasa nggak asing sama nama itu?"

"Kenapa gue kehilangan ingatan gue?"

Dan... "Kenapa gue bisa nempati tubuh Nayesha lalu balik ke masa lalu gue sebagai Ayesha?"

Ayesha bingung, ini sudah dua minggu semenjak dia tinggal di dunianya yang merupakan masa lalunya.

Rasanya aneh jika Tuhan benar-benar mengabulkan keinginannya. Apalagi sekarang dia merasa Ghava memiliki hubungan dengan masa lalunya.

"Apa gue beneran masuk ke dunia novel?"

"Apa Ghava dan Nayesha beneran tokoh fiksi?"

Hubungan Ayesha dan Dika semakin lama semakin dekat, bahkan Ayesha merasa jika sudah menuju hubungan yang serius.

Dika cukup sering memberikan kode padanya dan dia juga hanya memberikan lampu hijau jika memang Dika ingin hubungan mereka lebih dari sekedar teman.

Semuanya seperti mengalir saja layaknya ingatannya yang hanya perlu dia jalani saja lagi.

Kening Ayesha berkerut, ada satu hal yang membuat Ayesha merasa janggal. Ia rasa jika Dika mirip dengan seseorang.

Dari matanya yang berwarna hitam pekat itu membuat Ayesha merasa tidak asing.

Holaa, Mas Antagonis!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang