15-MASALALU YANG KELAM

436 55 2
                                    

🌌 Sky and Ocean 🌊
.
.

"APA?!" Sentak Naura, sedangkan Violetta menyemburkan minumannya karena terkejut bukan main.

"Seriously?" Ucap keduanya kaget.

Adara menggangguk lemas. "Giliran rasa gue ke dia udah mulai pudar, malah jadinya begini." Ucap Adara malas.

Vio menopang dagunya. "Keren yah, andai aja gue sama Irsyad begitu. Pasti lucu deh, aww." Sorak Vio sembari tersenyum sendiri.

Naura mengusap wajah Vio kuat. "Kayaknya lo harus ke psycopat deh Vi, biar di cek kesehatan mental lo." Ujar Naura.

"Psikolog, ogeb!" Timpal Adara.

"Sirik lo, Nau." Vio melemparkan tatapan sinis kearah Naura.

Berhubung kantin masih sepi, Adara dengan leluasa duduk di sembarang tempat. "Jadi, menurut kalian, gue harus kembaliin cinta itu lagi, atau biarin aja??" Tanya Adara.

"Gue kembaliin cintanya sih." Ujar Vio.

Naura berfikir sejenak sembari menyeruput susu hangatnya. "Gue sebaliknya, kenapa?? Karena cowok kek gitu harus tau rasanya ngejar cinta. Enak aja dia udah ngelukain perasaan anak orang kemarin, sekarang malah di jodohin, mana ga minta maaf lagi. Shinthing menurut gue." Jelas Naura panjang lebar.

Kedua duanya ada benarnya juga, tapi menurut Adara, yang terakhir paling afdol takendol kendol. Pikirnya.

"Nah, kalau pendapatnya Naura gue suka. Ralat ralat, gue ngikut Naura aja!" Ucap Vio mengganti pendapatnya.

"Mana boleh sama, Munaroh! Pendapat lo ya pendapat lo, gue ya gue!" Tolah Naura mentah mentah.

Vio menampol lengan gadis itu. "Lo ga suka banget sama gue kayaknya."

"Emang, mau apa lo?? By one?? Ayo dek! Oh iya, Vio kan mainnya Baby Bus bukan main Mobile Legend. ga jadi ah, takut di marahin Mami." Naura mengangkat tangannya ke udara sok dramatis.

"APA LO?!" Sentak Vio.

Adara hanya menggeleng pasrah menghadapi keduanya. Memang sudah biasa terjadi pemandangan seperti sekarang ini.

"Oke, gue akan lakuin itu."

***

Jam pelajaran pertama di mulai. Kini Gibran tengah berkutat dengan rumus rumus fisika yang berada di dalam buku cetak tebal.

"Gib, gue tadi ngeliat Rahsya nyariin Adara sebelum lo masuk ke pekarangan sekolah." Ucap Dika, yang duduknya berada di depan Gibran.

Gibran mengangguk, dia tau hal itu. "Iya, gue tau."

"Lo enggak cemburu??" Timpal Kevin yang berada di samping Dika. Irsyad yang tadinya tengah fokus, kini beralih menatap ketiganya.

"Ga."

"Bacot lo, Gib. Jangan bohong sama perasaan. Ngaku aja kenapa?" Ucap Irsyad yang berada di sebelahnya.

"Ga, gue ga bohong. Jelas jelas gue ga cinta sama dia." Tekan Gibran sekali lagi.

Kevin terkekeh pelan. "Bisa karena terbiasa, bukan?? Tiati lo, karma itu pasti ada." Ucap Kevin bijak.

Sky And OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang