00.01

2.4K 104 0
                                    

‼️disclaimer; tidak untuk dibawa ke real life, cerita ini hanya hafe fun kapal-kapalan doang tidak lebih atau tidak kurang‼️


ENJOY---















Ronielleo Vincentius Abama Siswa yang dikenal banyak orang mau itu sekolahannya atau di luar sekolahannya bukan karena kepintarannya atau prestasi yang dimilikinya yang membuat dirinya dikenal banyak orang melainkan kenakalan dan aktiv melakukan hal hal seperti tawura balap motor, bagaimana tidak dirinya adalah ketua Club Dark 48 geng motor yang memiliki banyak anggota hampir seluruh kota Jakarta. Walaupun dirinya nakal Ronielleo atau kerap banyak orang panggil Oniel tersebut juga memiliki paras yang sangat tampan gak heran banyak wanita yang menyukai nya. Walaupun dirinya memiliki wajah tampan, dan memiliki kuasa atas geng motor, Oniel belum memiliki sesosok kekasih. Oniel terlalu menyibukan diri dengan dunia bebasnya tanpa seorang wanita di hidupnya.

Seperti disaat ini Oniel bersama dengan dua sahabatnya itu sedang berada di atas rooftop sekolah mereka seraya menikmati angin mendung yang menerpa wajah mereka. Mereka baru saja melarikan diri dari Guru Matematika yang masuk ke dalam kelas mereka.

Namun saat tengah menikmati angin kencang, suara dering telpon dari Aran sahabat Oniel membuat mereka menoleh ke Aran lalu Aran mengambil handphonenya.

"Iya hall--"

"Ran bantu aku Ran, aku lagi dibawa ke gudang sama Vian dan teman temannya Ran"

"G-gudang? Gudang mana kak?"tanya Aran ikutan panik.

"Dekat toilet Ran, buruan Ran aku takut"ucap orang itu dalam telepon.

"Kakak tenang ya, aku sama teman teman aku kesana"ucap Aran lalu mematikan sambungan telepon.

"Kakak gua dibawa ke gudang belakang, bantuin gua pliss"ucap Aran lalu sudah pergi berlari lalu diikuti oleh Oniel dan juga Aldo.

Aran berlari sekencang mungkin semua orang yang berlalu lalang ia tabrak demi tepat waktu untuk kakak kesayangannya.

"ARAN BERHENTI"teriak guru Matematika Aran yang entah darimana tiba tiba sudah berada di hadapan Aran.

"Apasih lo bangsat, minggir"teriak Aran dengan perasaan campur aduk.

"Gak sopan sekali kamu ini, masuk ke kelas"

"Bacot! Minggir lo bangsat, gua gak banyak waktu"bentak Aran.

"Apakah orangtua kamu--"

"Bacot!"teriak Aran lalu mendorong pria tua itu hingga terjatuh lalu Aran berlari sekuat tenaganya.

Aran melihat pintu gudang tersebut tertutup Aran membukanya namun sayang itu dikunci, Aran pun kehabisan ide. Aran pun mendobraknya walau ia tau itu tidak berhasil karena pintu tersebut terbuat dari besi.

"Anjing, gua gak bakal buat lo hidup Vian kalau sampai elo buat sesuatu terjadi ke kakak gua"ucap Aran.

"Aran ini kuncinya, lo buka"ucap Aldo memberikan kunci tersebut.

"Lo dap--"

"Buka dulu Ran, kakak lo butuh elo"ucap Oniel membuat Aran langsung membuka nya dan berhasil terbuka.

Aran melihat kakak nya yang menangis berada di bawah pria yang Aran tidak kenal namun dia tau. Aran berlari lalu menarik pria itu hingga terjatuh ke belakang.

"Sialan"

"Anjing lo brengsek"maki Aran lalu membaku hantam pria itu hingga tidak bisa melawan setelah itu Aran memijak tubuh pria itu.

"Stop Ran, nanti dia mati. Gua udah nelpon anak anak buat kesini buat bawa dia ke markas"ucap Oniel memberhentikan Aran.

"Gua gak bisa stop Niel, dia udah lecehin kakak gua"ucap Aran yang tak henti henti nya membabi buta pria yang sudah jatuh tak berdaya.

"R-ran"panggil kakak Aran membuat Aran menoleh ke belakang lalu ia berlari dan memeluk kakaknya yang sudah tidak memakai pakaian tersebut.

"Maafin aku, aku telat kak"ucap Aran dalam pelukan Indah kakak kandung dari Aran.

"Niel, Do bawa dulu cowo ini keluar kakak gua mau pakai dulu"ucap Aran menatap sahabatnya.

Oniel melepaskan jaketnya lalu memberikannya ke Aran. "Pakaikan ke kak Indah, bajunya itu pasti udah robek"ucap Oniel memberikan jaketnya.

"Thanks Niel"ucap Aran mengambilnya.

Aldo dan Oniel pun keluar dengan membawa sebiji keparat tersebut, sedangkan Aran dia sibuk menenangkan kakaknya namun perempuan tersebut terus menangis terisak isak. Akhirnya Aran menelpon kekasihnya untuk membantu dirinya menenangi kakaknya.

Tak lama kemudian Chika sekaligus teman Indah datang, Chika langsung menghampiri mereka berdua. "Astaga"

"Bantu kak Indah ya sayang, dia daritadi nangis gak tenang tenang, mungkin dia trauma lihat cowok mana tau kamu bisa nenangin kak Indah"ucap Aran kepada Chika.

"Iya"

"Makasih ya"ucap Aran lalu pergi meninggalkan kekasihnya bersama Indah.

"Gimana kak Indah?"tanya Aldo.

"Dia kayak trauma gitu, g-gua takut Do Niel"ucap Aran.

"Gua yakin kak Indah belum diapa apain okey, lo tenang kalau elo tenang kak Indah juga bisa tenang"ucap Oniel menenangkan sahabatnya tersebut.

"Kak Gino nelpon"ucap Aran lalu mengangkatnya.

"Hallo kak?"

"Dimana kamu Ran? Indah gimana?"

"Kakak Gino tau darimana?"tanya Aran keheranan.

"Atin, dia tadi gak sengaja papasan sama Chika"jawab Gino kakak dari Aran dan Indah.

"Masih dalam gudang, Chika masih bantuin kak Indah karena dilihat lihat kak Indah kayak trauma kalau ada cowok kayak aku tadi aja dia kayak takut kak"jawab Aran.

"Mana pria itu?"

"Dia udah dibawa anak anak ke markas kami kak"

"Sharelock markas kalian"

"No way kak, kita harus obatin kak Indah dulu masalah tuh manusia nanti aja atau nanti malam"

"Okey"

Sambung dimatikan secara sepihak. "ARAN"terdengar teriakan dari dalam gudang membuat Aran panik lalu masuk.

-To Be Continued-

[Di VOTE pliss, kalau typo tegur aja]

KARENA KAU ADA UNTUK DIRIKU [BxG]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang