00.09

773 58 0
                                    

‼️disclaimer; tidak untuk dibawa ke real life, cerita ini hanya hafe fun kapal-kapalan doang tidak lebih atau tidak kurang‼️

ENJOY---











Hari minggu mereka benar benar dibuat ceria, setelah selesai mandi kolam mereka bermain PS bersama sama bahkan mereka belum ada pulang ke rumah masing masing. Orangtua Aran dan Indah bukannya risih karena keramaian mereka juga malah menawarkan rumah mereka menjadi tempat wahana bermain mereka semua agar  ramai.

"Makan bakso yok, Papa traktir"ucap Papa Vino.

"Ayoklah"balas mereka mereka semua.

"Tapi naik motor semua ya"ucap Papa Vino dan dijempoli oleh mereka semua.

Mereka pun keluar dari rumah Papa Vino dan Mama Vina lalu menuju ke motor masing masing. Mereka menggunakan motor matic semua.

Mereka mengikuti jalan Papa Vino dan Mama Vina, setelah sampai mereka langsung mencari tempat masing masing dan mulai memesan bakso mereka masing masing-masing.

Mereka duduk di 3 meja, meja pertama ada Oniel, Indah, Chika dan Aran sedangkan dibelakang mereka meja kedua ada Fiony, Flora, Freya. Dan disebelah meja mereka bertiga tadi ada Papa Vino, Mama Vina, Ashel, dan Aldo.

Saat mereka sedang menunggu pesanan mereka datang, tiba tiba datang seorang pengamen dengan penuh tatto tiba tiba Indah menunduk shock, bayangan wajah pria brengsek itu kembali muncul diingatannya saat melihat orang dengan penampilan bertato.

"Heh are u okay?"bisik Oniel yang peka dengan keadaan Indah yang tiba tiba terkaget.

"Takut, dia muncul di kepala"jawab Indah pelan membuat Oniel tak tega lalu mengusap lembut tangan Indah yang sedari tadi ditekan kuat oleh wanita tersebut.

Oniel membiarkan telapak tangannya yang ditekan kuat oleh kuku wanita itu. Oniel memberikan kode ke Aran tentang situasi Indah. Aran yang paham pun memberikan kode tersebut ke Papa nya yang berada di belakang sana.

"Mas pengamen"panggil Papa Vino membuat pengamen tersebut berjalan menuju ke arah Papa Vino.

Entah apa yang diucapkan Papa Vino ke orang tersebut namun Papa Vino memberikan uang merah selembar lalu menyuruhnya pergi dari sini.

"Udah, dia udah pergi"ucap Oniel lembut membuat Indah menaiki wajahnya dan terlihat begitu keringat wajahnya karena ketakutan. Oniel mengambil tissue tersebut lalu mengelapnya ke wajah Indah agar keringatnya hilang.

Pesanan mereka pun datang, mereka langsung melahapnya hingga habis hanya kuah nya yang tersisa setelah selesai makan dan menunggu sebentar, mereka pun memilih untuk pulang.

***

Waktu berjalan begitu cepat, hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Sudah hampir 5 bulan Indah dan Oniel merasa dekat mereka sering keluar bersama sama walau hanya sekedar nebeng namun itu membuat mereka saling dekat satu dengan lainnya. Perasaan aneh timbul di hati Oniel entah dari kapan dia selalu merasa nyaman kalau di dekat kakak dari sahabatnya itu bahkan dia gak pernah marah sedikitpun kalau perempuan tersebut melarangnya merokok biasanya dia selalu marah kalau ada yang mengaturnya namun kalau wanita itu yang memarahinya rasanya berbeda. Perempuan tersebut selalu mengaturnya namun Oniel tidak marah.

"Kak Indah"panggil Oniel saat tak sengaja melihat Indah tengah membawa buku buku.

"Apa Niel?"tanya Indah.

"Nanti malam free gak?"tanya Oniel.

"Free, mau kemana emangnya?"tanya balik Indah penasaran.

"Gak ada, pengen bawa kak Indah jalan jalan aja. Nanti malam aku jemput ya dandan yang cantik tapi gak berdandan juga masih cantik"ucap Oniel membuat Indah tersipu malu.

"Ini mau bawa kemana?"tanya Oniel menunjuk buku buku yang ditangan Indah.

"Ruang guru"jawab Indah.

"Aku bantu bawa ya"ucap Oniel mengambil buku buku tersebut dari tangan Indah lalu berjalan secara beriringan menuju ke ruang guru.

Oniel membantu Indah untuk menaruh buku buku tersebut ke ruang guru setelah itu, dirinya menemani Indah yang katanya mau ke perpustakaan sekolah karena mau meminjam buku.

Setelah menemaninya, Oniel mengantar Indah untuk kembali ke kelasnya lalu dirinya juga kembali ke kelas karena sebentar lagi pergantian jam belajar dimulai.

***

Indah sedang bersiap siap, dirinya menatap cermin sambil tersenyum simpul. Bunyi pintu terbuka membuat Indah menoleh ke pintu kamarnya dan melihat adiknya yang menbuka.

"Ay ay cantiknya kakakku"puji Aran membuat Indah tersenyum malu mendengar pujian dari sang adik.

"Pangeran nya udah nunggu tuh dibawah"ucap Aran membuat Indah terkekeh mendengarnya.

"Kak Indah harus bahagia sama cowok yang satu ini okey? Dia tuh baik cocok sama kakak pokoknya. Have fun kakakku"ucap Aran tersenyum bahagia.

"Ayok ke bawah"ajak Indah dan diangguki oleh Aran.

Aran menggandeng tangan Indah dan turun bersama melalui tangga, sampai di bawah semua anggota keluarga Indah terpanah melihat kecantikan putri mereka satu satunya itu.

"Cantik banget yang mau ngedate"goda Sean membuat Indah salting hingga wajahnya memerah.

"Yaudah sana bawa Niel, nanti kemaleman kalian"ucap Mama Vina.

"Bawa dulu ya cowok cowok dan Mama Vina  cewek kalian"ucap Oniel berpamitan.

"Iya sana bawa, asal jangan lecet"jawab Papa Vino.

"Siap, ayok kak Indah"ajak Oniel lalu menggandeng tangan Indah dan mulai berjalan menuju ke pintu keluar.

Oniel sengaja membawa mobil miliknya untuk pergi malam ini agar terlihat romantis kalau ngedate berdua naik mobil. Oniel membukakan pintu untuk Indah setelah Indah masuk dan Oniel menutup kembali, Oniel menuju ke pintu mobil sebelahnya.

"Cantik banget kak Indah malam ini"puji Oniel sebelum menjalankan mobilnya.

"Makasih, kamu juga ganteng banget"balas Indah membuat Oniel terkekeh mendengar pujian dari wanita di sampingnya.

-To Be Continued-

[Di VOTE pliss, kalau typo tegur aja]

KARENA KAU ADA UNTUK DIRIKU [BxG]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang