00.22

673 61 1
                                    

disclaimer; tidak untuk dibawa ke real life, cerita ini hanya hafe fun kapal-kapalan doang tidak lebih atau tidak kurang‼️

ENJOY---





































Keduanya benar benar sangat bahagia, tidak melainkan Indah saja yang merasa bahagia karena mereka bisa bermain main kembali, Oniel masih terlihat belum bahagia seakan hatinya ingin lebih bermain main dengan kekasihnya namun waktu sudah semakin malam dan mengharuskan mereka pulang.

"Makasih ya untuk malam ini"ucap Indah setelah mereka berada di rumah Indah.

"Iya, nanti kalau ada waktu kosong kita jalan jalan lagi ya. Tidur yang nyenyak ya"ucap Oniel.

"Kamu juga, jangan lupa diminum obatnya. Kalau sampai rumah kabari ya"

"Iya"

"Babay sayang"ucap Indah sambil melambaikan tangannya dan berjalan masuk ke dalam gerbang.

"Babay"jawab Oniel lalu dirinya kembali memakai helm lalu pergi dari sana.

***

Ini adalah hari ketiga setelah mereka berbaikan, namun setelah itu Oniel terus mendapati kekasihnya yang terus menghabiskan waktu bersama pria itu lagi dan lagi. Sebenarnya Oniel fine aja kalau Indah mengabari, namun dia sadar diri. Dia hanya kekasih saja bukan suami.

Kini Oniel berada di balkon kamarnya menatap malam seraya meminum kopi dan sebatang rokok ditangannya. Tiba tiba handphonenya berdering membuat Oniel menoleh dan melihat nama Aran tertera di dalam sana.

"Ya, hallo Ran"jawab Oniel.

"Lo bareng kak Indah?"

"Enggak ah, gua lagi dirumah. Emang kak Indah kemana?"tanya balik Oniel.

"Seriusan lo, lo gak bareng kak Indah. Tapi dia tadi katanya ada janji bareng lo di cafe Fiony"

"Sumpah Ran, gua gak ada janji malam ini sama dia. Mangkanya gua dirumah, dia bilang begitu. Yaudah gua cek posisi dia dimana soalnya handphonenya tersambung gps jadi gua bisa connect"ucap Oniel.

"Makasih ya Niel"

"Hmm, jangan khawatir dulu elo sama keluarga lo"

Oniel menghentikan sambungan telepon mereka lalu mengechek keberadaan Indah, matanya terbelak melihat posisi tersebut.

"Clubing?"

Oniel merasa ada yang gak beres, Oniel pun langsung bergerak dari situ dirinya langsung berlari turun dari rumahnya dan langsung pergi menggunakan motornya.

Oniel membalapkan motornya dengan kecepatan tinggi, untung saja tempat keberadaan Indah tak jauh dari rumahnya jadi gak perlu memakan waktu banyak.

Hingga sampai disana, Oniel berlari masuk ke pintu masuk dan terlihat sangat ramai clubing tersebut, Oniel mencari cari sekitarnya hingga matanya mendapatkan kekasihnya yang tengah meminum minum sambil dirangkul pinggang nya oleh pria yang bernama Ricel tersebut.

"Brengsek"gumam Oniel lalu mendekati mereka.

"Bagus ya, udah pintar bohong dan sekarang minum minum"ucap Oniel membuat Indah menoleh ke atas dengan tatapan sayu.

"Mau minum?"tawar Indah.

"Ayok pulang"ajak Oniel.

"Santai bro, dia nanti pulang bareng gua"ucap Ricel membuat Oniel menatap tajam pria itu.

"Bukannya pulang, malah elo perkosa cewek gua. Ayok pulang"tarik Oniel lalu membawa Indah keluar dari sana.

Oniel melepaskan jaketnya lalu memasangkannya ke tubuh Indah, karena wanita tersebut memakai dress yang begitu ketat dan pendek.

"Aku masih mau disana"

"Gila kamu ya, keluarga kamu khawatir. Dan kamu malah gunakan nama aku buat minta izin ke tempat beginian hah? Kalau bukan Aran nelpon, mungkin kamu udah diapa apain sama cowok itu"

"Ahdjejrb"ucap Indah gak sadar.

"Kita pulang"ajak Oniel lalu membantu kekasihnya untuk naik motornya lalu dirinya naik juga.

Oniel pun membawa Indah pulang dengan Indah yang terus bergumel gak jelas. Hingga mereka sampai di rumah Indah. Oniel memasuki motornya ke dalam gerbang. ternyata di teras, keluarga Indah tengah menunggu.

Oniel merangkul Indah untuk menuju ke sana. "astaga, Indah kenapa?"

"Minum dia Pah Mah sama temannya"jawab Oniel.

"Astaga Indah"

"Yaudah, aku balik pulang dulu ya Mah Pah"pamit Oniel namun ditahan oleh Mama Vina.

"Kenapa buru buru?"

"Udah malam"

"Makasih ya udah bawa Indah pulang, maafin anak Papa"ucap Papa Vino.

"Pah Mah kak, bawa kak Indah ke dalam. Aran mau ngobrol sama Oniel"pinta Aran dan diangguki oleh mereka.

Seluruh keluarga Aran masuk tinggalah mereka berdua di sana. Aran menatap sahabatnya yang terdian tersebut namun dia paham apa yang terjadi dengan hati pria itu.

"Gua cape Ran, gua kayak gak dianggap pacar sama dia semenjak dia kuliah. Lihat lah dia minum minum tanpa memperdulikan gua"ucap Oniel membuat Aran gak tega, pria itu hanya mengusap punggung lemah tersebut.

"Apa dia bosan ya sama gua"

"Gak mungkin lah, kalian itu benar benar saling cinta"

"Tapi kalau diginiin terus, gua capek Ran. Gua juga punya hati"

"Kamu mau menyerah?"tanya seseorang dari pintu membuat mereka menoleh.

"Gua masuk dulu"ucap Aran lalu pergi masuk ke dalam.

"Niel, maaf"ucap perempuan tersebut namun Oniel diam gak perduli.

"Sayang maaf, ak-aku"

"Kita break aja dulu ya, kamu introspeksi diri kamu dulu dan aku introspeksi diri aku sendiri juga"

"Aku gak mau"

"Aku capek kak, aku juga punya hati. Kamu pergi sama orang lain aja, kamu gak pernah izin ke aku. Sedangkan aku harus minta izin ke kamu. Egois gak kamu? Aku capek kak"ucap Oniel akhirnya menangis membuat Indah ikutan menangis.

"Kita break dulu, kita sama sama perbaiki diri dulu. Sebenarnya ini berat buat aku karena semenjak ada kamu hidup aku berwarna lagi, tapi kali ini aku juga mau memperbaiki sakit hati aku dulu. Maaf untuk keegoisan aku"ucap Oniel lalu pergi meninggalkan Indah yang menangis tersedu-sedu.

-To Be Continued-

KARENA KAU ADA UNTUK DIRIKU [BxG]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang