‼️disclaimer; tidak untuk dibawa ke real life, cerita ini hanya hafe fun kapal-kapalan doang tidak lebih atau tidak kurang‼️
ENJOYY--
Sudah 4 hari Indah berada di rumah sakit, dan akhirnya dirinya sudah diperbolehkan untuk pulang. Indah masih takut melihat seorang pria namun dia mulai merasa aman bila bersama kakak kakaknya, Aran, dan teman teman Aran yang selalu menjenguk dirinya. Indah bersyukur banyak yang menyayangi nya.
Aran juga membuat steatment untuk kakak nya kalau sekolah nanti bersama dirinya dan Chika biar ke kelas kakak nya itu bisa bersama Chika agar tidak merasa takut sendirian.
Kini Indah bersama kedua orangtuanya berada dalam mobil dan menuju ke rumah mereka. Sepanjang perjalanan Mama Vina terus mengajak Indah mengobrol agar anaknya itu tidak memikirkan hal aneh aneh, pokoknya kata psikolog yang dibayar orangtua Indah untuk membantu anak mereka sembuh adalah dengan cara mengajak ngobrol terus menerus agar anak mereka bisa kembali normal dan melupakan seluruh rasa ketakutan kejadian yang pernah terjadi di hidupnya.
Akhirnya mereka sampai di kediaman rumah mereka, Indah digandeng Mama nya untuk masuk. Terlihat banyak motor terparkir di karpot rumah mereka.
Mereka pun masuk dan melihat semua terkumpul di meja keluarga menunggu kedatangan mereka. "Welcome back Home"teriak mereka membuat Indah terkaget lalu tak lama kemudian dirinya tersenyum.
"Mama Indah Papa Vino kita makan dulu yok, soalnya tadi cewek cewek disini udah masak"ucap Aran membuat Mama Vina tersenyum.
"Loh, kalian ini ya direpotkan aja"ucap Mama Vina.
"Gak papa Mah, kami sengaja masak biar nanti pulang pulang kalian gak kelaparan"jawab Gracia Tunangan dari Sean.
"Kalian memang menantu idaman keluarga ini lah semua"ucap Papa Vino membuat mereka tertawa.
"Tapi sih Aran Papa buat gak bantuin tapi malah rusuhin tadi"adu Ashel kekasih dari Aldo sekaligus adik sepupu dari Aran dan Indah.
"Gak heran sih"balas Papa Vino membuat mereka kembali tertawa.
"Yaudah ayok kita makan"ajak Mama Vina lalu langsung menuju ke meja makan panjang tersebut dan mulai makan siang bersama dengan menu yang membuat mereka selera untuk makan.
Selesai makan para cewek cewek menyuci piring sedangkan pria berkumpul di ruang televisi ada yang bermain PS ada yang bermain catur untuk melawan Papa Vino dan ada yang bermain game terlihat mereka seperti keluarga besar. Papa Vino juga sudah menganggap sahabat sahabat dari Aran seperti anak kandungnya sendiri. Mereka juga ikut andil membantu dirinya saat kejadian Indah kemaren.
"Papa"panggil Aran yang baru saja menyelesaikan game nya.
"Hah apa?"tanya Papa Vino.
"Janji Papa yang mau upgrade markas kami gimana Pah?"tanya Aran membuat Papa Vino.
"Gih cari orang buat upgrade, uang nya minta Papa"jawab Papa Vino membuat senyuman terekah Aran.
"Okey Pah"ucap Aran.
"Papa"panggil Indah yang tiba tiba duduk di sebelah Papa nya.
"Apa sayang?"tanya Papa Vino.
"Masaan Mama sama yang lain gak boleh aku bantuin mereka nyuci piring Pah katanya gara gara aku cuma baru balik dari rumah sakit"ucap Indah lalu merengut.
"Benar kata mereka, udah gak papa sini aja lihat Papa main catur"
"Ini Kak Sean mau kalah ya"ucap Indah.
"Diem deh dek, menang kakak in--"
"Finally"ucap Papa Vino yang akhirnya menang.
"Tuhkan kak Sean kalah"ucap Indah lalu tertawa.
"Lagi malas menang aja nya, soalnya udah berapa kali winstreak"ucap Sean namun Aran langsung menatap pria.
"Apaan, lo lawan gua aja kalah kak"ucap Aran membuat Indah tertawa puas mendengar kakak sulungnya itu langsung kena hantaman.
Tiba tiba para cewek cewek menghampiri mereka dan duduk bersolonjor di bawah mereka merusuh para pria bermain game.
"Niel, ini game burik kan?"tanya Indah yang tak sengaja melihat game yang dipermainkan oleh sahabat adiknya.
"Enak aja"balas Oniel.
"Mau coba main dong"ucap Indah membuat Oniel langsung menggeleng.
"Nanti nanti aja, ini di rank"balas Oniel membuat Indah cemberut namun dirinya tertawa puas melihat Oniel telah di bunuh oleh player lain.
"Aku main"ucap Indah membuat Oniel menghembuskan nafas nya lalu mengganti mode nya agar rank nya tidak turun.
"Tunggu"suruh Oniel.
Interaksi mereka berdua menjadi pusat perhatian teman teman mereka dan keluarga Indah. "Cocok deh kalau misalnya mereka jadian"bisik Chika ke Aran.
"Gak ahh, kak Indah terlalu sempurna untuk sih Oniel"balas Aran tak setuju.
"Dih! Pasti juga orang heran kenapa aku yang sempurna ini juga bisa pacaran sama modelan kayak kamu"serang Chika balik.
"Yee, aku mah ganteng"
"Kamu dibanding Oniel masih gantengan Oniel"ucap Chika.
"Yaudah pacaran aja sana sama tuh anak"pundung Aran lalu membuang muka.
"Pacaran benaran nanti nangis"sindir Chika membuat Aran menoleh ke Chika lalu memeluk kekasihnya tersebut.
"Hehe! Bercanda, kita jodoh jodohin aja sih Oniel sama kak Indah"ucap Aran dan diangguki setuju oleh Chika.
"Ekhemm--"dehem Ashel kuat membuat semua orang menoleh ke Ashel.
"Kenapa lu Cell?"tanya Dey.
"Gak papa"jawab Ashel.
"Gak jelas"
"Arghh"pekik Indah lalu membanting handphone mahal Oniel membuat Oniel melotot dan terkena stun.
"Handphone gua"ringis Oniel lalu mengambil handphonenya.
"Ngagetin tuh yang nembak"ucap Indah tanpa rasa bersalah.
"Untung lo gak lecet pe"ucap Oniel lalu mematikan layarnya dan mengantonginya.
"Sorry Niel, sumpah aku kaget tadi"ucap Indah.
"I-iya kak gak papa kok" balas Oniel walaupun dalam lubuk hatinya dia kesal dengan Indah.
-To Be Continued-
[Di VOTE pliss, kalau typo tegur aja]
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENA KAU ADA UNTUK DIRIKU [BxG]END
Short Story‼️disclaimer; tidak untuk dibawa ke real life, cerita ini hanya hafe fun kapal-kapalan doang tidak lebih atau tidak kurang‼️ Lapak BxG