00.17

690 56 1
                                    

‼️disclaimer; tidak untuk dibawa ke real life, cerita ini hanya hafe fun kapal-kapalan doang tidak lebih atau tidak kurang‼️

ENJOY---


































Ditengah kenyenyakan Indah dalam tidur, tiba tiba dia dibuat kaget dengan sebuah suara membuat Indah terbangun dan dirinya kaget mendengar ucapan Oniel yang mengigau.

"Stop it Mama Papa! Janga pukul pukulan"ucap Oniel tanpa sadar bahkan air mata pria itu luruh berjatuhan.

"Mah jangan pukul Papa Mah"ucap Oniel kembali membuat Indah benar benar dibuat kaget.

"Sayang"panggil Indah namun pria itu tak terbangun.

"Hey sayang bangun"panggil Indah kembali namun tak ada tanda tanda pria itu terbangun bahkan dirinya tambah menangis.

"Pah jangan sakitin Mama"

"Hey sayang bangun yok"panggil Indah kembali namun lagi lagi tak ada balasan membuat Indah khawatir.

Indah kehabisan kata kata melihat pria itu tambah menangis, Indah hanya bisa memeluk pria itu mengusap lembut kepala yang sudah basah yang disebabkan oleh keringat padahal dikamar tersebut AC tersebut sudah dingin.

"Bangun yok"ucap Indah lembut membuat pria itu tiba tiba terbangun lalu dirinya menoleh ke kanan ke kiri lalu memeluk Indah erat.

"Udah tenang ya"bisik Indah lembut.

"Astaga aku lupa, aku belum minum obat"ucap Oniel lalu berdiri dari kasur dan keluar dari kamarnya.

Indah hanya diam, karena dirinya tidak tau kalau Oniel harus meminum obat, tak lama kemudian Oniel kembali dengan membawa beberapa bungkus obat dan juga air minum di tangannya lalu dirinya duduk di kasur dan mulai menelan obat obatan tersebut membuat Indah merasakan sakit melihat Oniel harus memakan obat besar besar tersebut apalagi begitu banyak.

"Ak-aku ngigo ya?"tanya Oniel dan diangguki oleh Indah.

"Mimpi apa hmm?"tanya Indah.

"Mimpi yang biasa, mimpi Mama sama Papa berantem padahal mereka udah bahagia di kehidupan masing masing tapi kenapa masih terus ada di mimpi ku setiap hari"jawab Oniel membuat Indah tak bisa berkalimat lagi.

"Kamu gak pernah cerita"

"Sengaja, gak mau buat kamu khawatir aja. Yang tau aku wajib konsumsi obat cuma aku sama Bibi doang eh Aran juga deh kayaknya soalnya ketauan pas aku lagi nginap dirumah kamu, dan yang suka aku ngigo juga cuma teman teman aku karena aku tidur bareng mereka doang sama Bibi juga soalnya setiap dia dengar aku ngigo pasti dia tau aku belum minum obat"jelas Oniel membuat Indah hanya bisa terdiam.

"Kamu gak mau terbuka sama aku?"tanya Indah.

"Bukan gitu sayang, aku cuma gak mau buat kamu khawatir"jawab Oniel.

"Tapi justru aku gak tau malah buat aku khawatir kalau kamu kasih tau terlebih dahulu pasti aku gak bakal khawatir sama kondisi kamu yang ini, lainkali kamu lebih terbuka lagi sama aku ya pliss"pinta Indah dan diangguki oleh Oniel.

"Maaf ya"ucap Oniel lalu memeluk Indah dan mengecup pucuk kepala perempuan tersebut.

"Lanjut tidur yok"ajak Oniel dan diangguki oleh Indah.

Mereka pun melanjutkan tidur mereka kembali dengan saling berpelukan.

***

Langit kini sudah berubah menjadi terang yang tadinya gelap, matahari mulai menampakan cahaya silaunya membuat semua orang akan merasa silau begitu juga dengan Indah dirinya baru saja terbangun dari tidurnya, ia melepaskan pelukan kekasihnya lalu bangkit dari kasur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci wajah nya setelah itu dirinya membuka tirai jendela lalu keluar dari kamar tersebut.

Indah turun menuju ke lantai dasar, dia melihat di dapur ada para ART Oniel tengah memasak, Indah menghampiri mereka dan menyapa mereka dan disapa balik oleh mereka.

"Selamat pagi Nona Indah"sapa salahsatu pembantu Oniel.

"Pagi, kok tau nama saya? Padahal saya belum ada pernah kesini loh"ucap Indah.

"Aden kami itu selalu ceritain Non ke kami, katanya Non itu cantik, pintar, eh ternyata benaran cantik aslinya bahkan Aden ngasih foto muka Non ke kami mangkanya kami tau Non Indah sama Aden Oniel cocok sama sama ganteng dan cantik"ucap mereka membuat Indah tersenyum.

"Bisa aja, lagi masak apa nih? Aku pengen bantuin dong"ucap Indah.

"Eh Non, gak usah atuh biar kami aja yang masak sarapan nanti bisa bisa kami kena omel Den Oniel"

"Aku balas omelan dia, gak papa kali ahh. Ohiya jangan panggil Non dong, aku gak suka soalnya dipanggil Non Non gitu"ucap Indah karena dia merasa gak enak dipanggil Non Nona oleh orang apalagi orang yang lebih tua dibanding nya karena dirumah juga pembantunya memanggilnya dengan sebutan Dik atau adek oleh mereka.

"Duh gak bisa Non, Nona ini kan pacarnya Aden gak patut gak dipanggil Non"balas mereka.

"Aiih! Panggil Dik atau adek aja ke aku, soalnya ART rumah aku juga manggil aku kayak gitu, pliss banget. Aku gak suka Bik"ucap Indah memohon.

"Hmm gimana ya Non, kami takut gak sopan"

"Gak sopan darimana? Gak papa atuh ya dipanggil Dik aja atau Adek, aku mohon"

"Y-yaudah deh"

"Yeayy, makasih semua. Yaudah ayok kita masak sarapan buat Tuan besar"ajak Indah lalu menuju ke dapur.

Sedangkan Oniel dirinya baru saja terbangun, saat dirinya membuka kan matanya dia kaget lalu melihat sekitarnya. "Kemaren kan gua tidur bareng cewek gua, sekarang dia mana"ucap Oniel kaget lalu dirinya masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci muka lalu setelah itu dirinya keluar dari kamar dan turun.

"Sayang"panggil Oniel namun tak ada sahutan.

"Sayang"panggil Oniel kembali.

"Di dapur"jawab Indah membuat Oniel langsung turun dengan cepat lalu menuju ke pintu dapur.

"Astaga sayang--"

"Aku pengen masakin nasi goreng spesial untuk kamu"ucap Indah.

"Gak usah repot-repot sayang"

"Tapi aku pengen aja masakin khusus buat kamu, kan belum pernah kan? Yang pernah kamu makan masakan Mama campur tangan aku juga kan?"

"Duduk di ruang makan sana, sebentar lagi ini selesai"perintah Indah dan diangguki pasrah oleh pria tersebut.

-To Be Continued-

KARENA KAU ADA UNTUK DIRIKU [BxG]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang