#05

7.9K 394 2
                                    

HAPPY READING


Sore hari tak seperti biasanya Dion langsung pulang saat sekolah sudah selesai biasanya ia akan nongkrong dulu di warung pinggir jalan yang memang tempat nya nongki sama temen-temen sekolahnya.

Tapi hari ini Dion langsung pulang tanpa mampir dulu ke warung itu, bahkan tadi temen-temennya juga sampe bingung soalnya ni anak gak biasnya langsung pulang.

Gala pun yang memang satu kelas sama Dion ikutan bingung sama kelakuan ni anak satu soalnya di sekolah dia juga ngomongnya tentang pengen cepet balik ke mansion mulu jadi kepo kan dia.

Pasalnya udah dua hari ini gala gak main ke mansion Dion karna dia lagi males kemana-mana.

Oke udah di putuskan setelah nongki gala akan mampir ke mansion Dion dan mencari tau penyebab Dion pengen cepet-cepet pulang.

Dion sampai di halaman mansion nya dia terlihat menenteng tiga kresek yang entah apa isinya.

Dia masuk ke dalam mansion dan disana sudah ada bunda nya sedang menonton tv sambil nyemilin makanan ringan.

"Anak bunda tumben dah pulang, kamu biasanya juga pulang malem"

"Iya bun lagi pengen pulang cepat aja"

"Ah ya bunda tau, itu apa? itu buat bunda ya sini"

"Etsss...ini bukan buat bunda, ini buat asya...tapi dimana dia ko gak sama bunda"

"Oalah buat asya toh, iya dia ada di kamar lagi istirahat soalnya tadi abis keluar sama bunda"

"Oh yaudah kalau gitu Dion ke atas dulu"

"Ya pergilah..." Ucap hana dan dia kembali fokus pada tontonan favorit nya yaitu Drakor.

Ceklek...

Suara pintu kamar terbuka dan itu adalah Dion, dia membuka pintu pelan takut nya asya lagi tidur dan benar saja dia sedang tidur lelap.

Dion menghampiri asya dan duduk di hadapannya.

"Manis sekali..." Gumam Dion sambil terus memandangi wajah cantik nan manis asya.

Asya dengan perlahan membuka mata dan melihat Dion yang sudah ada di hadapannya.

"Kau sudah pulang, kenapa tidak membangunkan saya" ucap asya bangun dan duduk.

"Tadi tidur nya pulas banget jadi gak tega buat bangunin"

"Emm yaudah mandi dulu gih biar saya siapin baju buat kamu"

"Iya..oh iya ini tadi di jalan gw liat pedagang buah jadi beli deh dan ada beberapa jajanan juga di sana di makan ya"

Ucap Dion sambil memajukan dagunya seolah menunjuk pada beberapa kantong kresek yang ada di sofa.

"Iya makasih"

Dion masuk ke kamar mandi dan asya duduk di sofa dan mulai membuka satu persatu kantong kresek itu.

Disana ada berbagai macam buah kek nya Dion beli semua jenis buah di penjual itu dan satu kantong kresek berisi makanan ringan seperti Snack gitu dan yang satunya itu ada 3 kotak susu ibu hamil berukuran besar.

Asya tersenyum manis kala melihat kantong susu itu betapa perhatian nya Dion dan lihat bocah pelajar itu menepati ucapannya yang akan menafkahi dan menjaganya.

Lagi dan lagi asya bersyukur atas apa yang ia dapatkan.

Asya menyimpan beberapa kresek itu di meja dan ia berlalu untuk mengambil baju untuk Dion.

Setelah Dion selesai berpakaian dia hanya memakai pakaian santai saja karna memang tak akan pergi kemanapun.

Asya sedang duduk di sofa ia terlihat sedang mengupas buah mangga disana dan saat lihat Dion keluar asya memanggilnya.

"Dion sini duduk" ucapnya dan Dion langsung menghampiri asya dan duduk di samping nya sehingga mereka sekarang berhadapan.

"Kenapa gak nyuruh maid aja yang kupasin buahnya" ucap Dion.

"Gakpapa...ini coba buah mangga nya manis gak" ucap asya yang sembari menyodorkan potongan buah mangga pada Dion.

"Gw beli ni mangga buat Lo makan sendiri"

"Udah ni makan aaa..." Dion membuka mulutnya dan memakan mangga itu.

"Emmm..manis mangga nya, sini biar gw yang kupas mangga nya nanti tangan Lo luka" Dion ambil alih buah mangga itu dan mengupas nya, Dion juga menyuapi asya.

"Dion...makasih buat semuanya"

"Emmm...gkusah terimakasih...ini aaa" jawab Dion yang masih sibuk menyuapi mangga pada asya.

"Dan susu hamil itu...ko bisa tau sih ibu hamil minum susu hamil itu"

"Oh iya tadi gw searching-searching di internet tentang ibu hamil dan ternyata selain cek kandungan juga harus minum susu hamil jadi pas pulang sekolah gw mampir ke supermarket buat beli susu hamil itu" ucap Dion panjang lebar.

"Sekali lagi makasih Dion kamu nepatin ucapan kamu dan kamu memperlakukan aku selayaknya seorang istri dan kamu juga udah mau Nerima anak ini yang ayahnya sendiri saja tidak mengakui anak ini"

"Suttt...udah jadi kewajiban gw sebagai suami buat jagain dan perhatiin Lo dan calon anak kita, dah ya jangan mikirin hal itu lagi"

Asya mengangguk dan memeluk Dion tiba-tiba dan itu membuat sang empu kaget tapi dia membalas pelukan asya karna jujur saja pelukan asya sangatlah nyaman begitu juga dengan asya.

Malam hari nya Hana sudah menyiapkan makan malam buat keluarga dan saat sedang menata gelas bel pintu nya berbunyi.

"Bi Sani tolong bukain pintunya dan lihat siapa yang bertamu"

"Baik nyonya, saya permisi"

Bi Sani pun berjalan menuju pintu utama dan membuka pintu itu.

"Maaf nyonya di depan ada tuan Naren dan nyonya Shinta juga ada tuan muda gala"

"Baiklah bibi bisa kembali bekerja"

Hana pun menghampiri ruang depan dan benar disana sudah ada keluarga Naren.

"Naren kau sudah pulang dari dinas, kapan?"

"Ah iya kak baru tadi siang kita tiba disini dan saat aku ke kantor kal Naran aku terkejut mendengar kabar bahwa keponakan ku sudah menikah dan akan segera menjadi seorang ayah"

"Oh itu iya memang benar dan kau pasti sudah tau semua ceritanya dari kakak mu kan"

"Iya kak aku begitu kasihan pada lelaki itu dan menurutku Dion susah mengambil keputusan yang benar walaupun itu keputusan yang sangat besar"

"Ya aku juga begitu, dan aku bangga pada anakku, ah ya kalian belum bertemu dengan menantu ku sebentar aku akan panggil mereka dulu"

Hana berjalan ke lantai atas untuk memanggil Dion dan juga asya. Tak berselang lama mereka bertiga turun dari tangga dengan Hana yang menggandeng menantunya dan Dion berjalan di belakang mereka.

Setibanya di ruang depan Naran dan yang lain tercengang melihat asya, sungguh menantu kakaknya ini sangat cantik bahkan anaknya saja yang memang omega kalah cantik dari asya ya mereka akui itu.

Bahkan gala sendiri pun menganga liat perawakan asya yang begitu sempurna bak bidadara.

"I-ini menantu kalian..." Ucap Naren.

"Iya kenalin ini menantu kami namanya Arrsaya Dibran Kusuma panggil aja asya"

"Wahhh kakak menantumu sangat cantik" ucap Shinta yang langsung menghampiri asya.

"Terimakasih..." Ucap asya.

Suami Muda||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang