#16

4.1K 222 0
                                    

HAPPY READING


"EMMM....MMMM....NGGHHH...EMMMM..." Suara asya yang tertutup oleh lakban hitam dan dengan tangan terikat kebelakang serta kaki yang terikat di kursi dan mata yang tertutup kain hitam.

Ya sekarang asya berada di sebuah gedung tua terbengkalai entah berada di mana, yang jelas jauh dari perkotaan dan sekelilingnya adalah hutan dan kebun.

Dari luar sampai dalam lantai 2 sudah berjejer penjaga di setiap sudut.

Dilantai 2 lebih tepatnya tempat asya di sekap juga sudah ada Arin yang stay duduk di sofa yang memang khusus untuknya dan dua penjaga yang setia berdiri di belakangnya.

Arin tersenyum senang melihat asya yang mengerang ketakutan dibalik lakban dan kain hitam itu.

Sambil memegang gelas yang di isi anggur merah arin menikmati gerak gerik asya yang tampak sangat ketakutan.

"HAHAHAHA...Buka tutup kainnya" Pintah arin pada salah satu bawahannya.

Bawahan itu membuka kain hitam yang menutupi mata asya dan terlihat asya melihat sekeliling setelah matanya terbebas dari penutup itu.

Asya takut dan tak tau dimana ini, dan saat pandangannya berhenti di depan, ia bisa melihat Arin yang sudah tersenyum licik.

"Haii...jalang sialan kita bertemu lagi..."

Ucap Arin sambil berjalan menuju asya, dan saat sudah dihadapan asya, Arin dengan kasar membuka lakban hitam yang melekat di mulutnya.

"Ahh...hah..hah...LEPASKAN SAYA..." Bentak Asya.

Arin memejamkan matanya karna teriakan asya yang begitu nyaring.

"Diamlah...nanti suara Lo serak..." Ucap asya sambil menepuk² pipi asya kasar.

"MAU MU APA HAH...KENAPA KAU MELAKUKAN SEMUA INI"

"Sutttt...Gw bilang diam apa lo tuli...Jalang sialan"

WUSSS... (Anggap aja suara guyuran air)

Arin mengguyur asya dengan seember air es yang sangat dingin.

"AHHHH...MMM...LEPASKAN SAYA...MAU MU APA HAH!!!"

"Lo tanya mau gw apa hah, Lo tanya kan oke gw jawab...GW MAU LO TINGGALIN DION DENGER KAN!!!"

Asya seketika terdiam menatap Arin tajam ia sudah menduga bahwa itu adalah alasan arin menculiknya.

"TIDAK AKAN...SAYA TIDAK AKAN MENINGGALKAN SUAMI SAYA..."

"HAA...OKE FINE RASAIN AKIBATNYA..." Arin mundur dan kembali duduk di sofa dan ia memerintahkan bawahannya untuk...

"AAAAHHHHH...TOLONG HENTIKAN...DINGIN... RASANYA DINGIN...HENTIKAN"

Dua bawahan Arin dengan terus menerus menyirami air es pada asya, sehingga asya berteriak karna kedinginan.

Arin kembali berdiri dan menghampiri asya dengan pisau kecil tajam di tangannya.

Arin menggores pelan dari kening sampai dagu asya tapi untungnya itu hanya goresan lembut tak sampai terluka.

"Jadi? Masih gak mau ninggalin Dion hmm?" Ucap Arin sambil terus memainkan pisau itu di wajah asya.

"TIDAK.AKAN.PERNAH. ENYAHLAH DAN LEPASKAN SAYA, JIKA DION MELIHAT INI PASTI DIA AKAN DENGAN CEPAT MEMBUNUHMU ARIN"

"Maka sebelum itu Lo yang lebih dulu gw bunuh Asya, tapi tenang aja gw bakal bunuh Lo secara pelan² jadi Lo bisa nikmatin kematian lo" arin dengan seringainya.

Arin menorehkan beberapa goresan pada tangan asya yang berujung ringisan, lalu beralih pada wajah asya yang mulus ia tampar berkali-kali sampai memar dan berdarah hingga arin tak segan menggores pipi kanan asya dengan pisau tadi.

Asya disana disiksa habis²an oleh arin bahkan sekarang asya sudah meringkuk tak berdaya karena tadi arin sempat membuka ikatan pada tangan dan kakinya.

Arin membiarkan asya bebas namun karna luka yang ia dapat asya hanya bisa meringis dan lemas alhasil ia tak mampu berjalan jauh hanya beberapa langkah dari tempat ia di ikat lalu terjatuh dan meringkuk.

Asya mencoba untuk melindungi perutnya karna bisa saja Arin melukai bagian perutnya.

"AAAHHHH...HIKS... LEPASKAN SAYA...HIKS..."

"SAYA YAKIN DION AKAN DATANG MENYELAMATKAN SAYA DAN DIA AKAN SHHH...AKAN MENGHUKUMMU ARIN SHHH..." Dengan tenaga yang masih tersisa

Saat mendengar itu arin menjadi semakin emosi dan kembali menyiksa asya dengan cara memukulinya dan menendang nya sampai puas.

Dan saat akan menendang perut asya terdengar ada keributan di luar alhasil Arin menghentikannya dan menyuruh bawahannya untuk mengecek.

Suami Muda||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang