#20

5.1K 254 1
                                        

HAPPY READING

📍Dimarkas Bawah tanah📍

Srekkk...srekkk...srekkk...(Anggap aja suara gesekan benda tajam pada besi).

"Aarghhh....sshh...le-lepasin gw...hah...ah..." Lirih wanita yang sudah melemah.

Dengan keadaan tangan dan kaki di rantai serta baju lusuh dan penampilan seperti gembel.

Banyak luka di sekujur tubuh wanita tersebut.

"Gimana?..hadiah yang gw kasih bagus kan..." Ucap seorang lelaki yang sudah stay di sana sambil memegangi pisau yang sama.

Ya itu adalah Dion dia sedang berada di markas bawah tanahnya, dia selama seminggu lebih ini telah menyiksa dan melukai Arin secara brutal.

Bahkan ia mencabik-cabik tangan Arin dengan pisau yang sama yang Arin gunakan untuk melukai asya istrinya.

"Di-dion...ke-kenapa...Lo...be-berubah...".

"Gak ada yang berubah dari gw arin, gw cuma lakuin apa yang Lo lakuin pada seseorang yang sangat gw cintai".

"Ke-kenapa...kenapa harus jalang sia-siakan itu".

Plakk..

"Berani sekali kau menyebut istriku jalang, kaulah yang jalang dasar bajingan" Dion masih berusaha bersikap lembut namun mematikan.

"Di-dia memang...ja-jalang sialan...di-dia sudah... merebutmu...da-dariku".

Sretttt....srettt...

"AWWW....SHHHH...SAKIHHH...HENTIKAN...DION....AMPUN...".

Dion menggoreskan pisau itu pada punggung Arin sehingga terbentuk kata "BAJINGAN" Dion sangat menikmatinya.

"Jangan sesekali menyebut istriku jalang lagi wanita bajingan".

"Hiks...ssshhh...awas saja kau Dion...aku pasti akan membalasmu...".

"Haahaa...kau tak akan pernah bebas jika sudah masuk ke dalam markas ini arin, camkan itu".

"LEPASKAN...LELAKI SIALAN...LE-LEPASKAN...HANYA DEMI LELAKI JALANG ITU LO NYIKSA GW...".

"UDAH GW BILANG JANGAN BERANI MENYEBUT DIA JALANG, BAJINGAN..."

PLAKK..BUGHHH...SRETTT...BUGHH...BUGHH...

Dion menghajar arin habis-habisan dan ya keadaan Arin bahkan sekarang sudah tak berdaya.

Dion mengguyurnya dengan air es danitu dilakukan berulang-ulang kali sehingga Arin meringis dan berteriak kesakitan.

Percuma saja dia berteriak toh markas dion jauh dari pusat kota.

Dion sangat menikmati ringisan demi ringisan yang Arin keluarkan.

Dia belum puas sebenarnya tapi ia tak mau membuang waktunya hanya untuk meladeni wanita bajingan ini.

Alhasil ia serahkan arin pada teman-temannya dan ia juga menyuruh nya untuk tidak berhenti menyiksanya sampai dia mati sekalian.

Kenapa gak Dion langsung bunuh aja ya karna dia mau wanita itu mati dengan perlahan biarlah dia menikmati masa-masa sekarat nya.

Bahkan Dion juga tak segan untuk menyuruh teman-temannya untuk memuaskan hasrat mereka pada arin.

Agak kejam memang ya itulah sifat Dion Yanga Asli jika ada seseorang yang mengusik kebahagiaannya maka dia tak akan tinggal diam.

Cukup dia dan teman-temannya aja yang tahu kelakuan mereka yang sebejad ini.

Dion sudah cukup muak melihat wajah wanita itu dan dia juga ingin sekali menembaknya hingga mati.

Namun ya balik lagi sama alasan tadi.

Dion pun akan kembali ke Mansion dan menemui pujaan hatinya.

Saat dia akan keluar dari markas tiba-tiba...

"ARGHHH...DION AWAS LO...ISTRIMU AKAN MATI DI TANGAN GW...HAHAHA....HAHAHA...BENTAR LAGI ISTRI LO MATI DION...HAHAHA...." Arin berteriak hingga terdengar di lantas atas markas.

Dion kembali ke ruang bawah tanah dengan emosi yang sudah memuncak.

BRAKKK...

Dion diam namun terlihat jelas amarah yang tersulut di wajahnya sehingga menimbulkan kemerahan pada wajah Dion.

Dion membuka rantai yang ada pada tangan dan kaki arin lalu Dion menyeret wanita itu ke luar markas.

Dan Arin ia ikat di pohon yang sudah kering.

Bahkan Arin pun sudah memberontak dengan tenaga yang masih ada. Namun ya namanya sudah lemas dan tenaga itu juga tak seberapa itu tak bisa kalah dari ikatan Dion yang kuat.

Dengan emosi Dion mengambil sebotol minyak tanah lalu menumpahkannya di sekeliling Arin dan juga tubuh Arin sudah basah terkena minyak tanah itu.

Dion mengambil sesuatu dalam saku celana nya lalu ia menyalakan korek api yang ia bawa.

"Di-dion apa yang Lo lakuin..lepasin...lepasin..hiks...ampun...gw minta maaf...hiks...jangan..Dion...jangan...ARGHHH....
".

Dion menyeringai dan berkata "Selamat tinggal wanita sialan...haha".

Dion melempar korek api itu dan api menyala dengan sangat cepat dan pohon beserta Arin terbakar.

Ya dia membakar arin hidup-hidup...

Jeritan demi jeritan terdengar dan Dion sangat menikmati itu.

Perlahan jeritan itu mulai memudar dan ya ini yang harusnya Dion lakukan sejak dulu bukan.

Sekarang ia benar-benar sangat lega sekali.

"Hah...damai sekali..." Ucapnya lalu menuju motornya.

"Gw balik...Lo semua juga balik...thanks Udah bantuin gw".

"Yoiii...santai aja...eh bos boleh kagak nih kita bakar-bakar mumpung apinya gede noh" ucap salah satu temannya.

"Terserah Lo semua dah..." Dion membuka hp nya lalu.

Ting..

"Wahhh thanks boss.. senang-senang kita malam ini" Dion mentransfer 20jt dan ia langsung tancap gas.

Dia sudah sangat merindukan istrinya.


#Sorry banget kalau chap ini gak jelas woy😭soalnya ini dadakan banget buatnya, sorry kalau adegan kek gini gak memuaskan kalian soalnya Mimin cuma bikin cerita yang ringan-ringan aja konflik nya.

Sampai jumpa di chap selanjutnya..








Suami Muda||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang