HAPPY READING
"Ya ampun anak manis sudah bangun" Ucap Hana saat melihat mereka bertiga turun dari tangga.
"Nen mama..." Lirihnya sambil merentangkan tangan seolah ingin di pangku asya lagi.
"Sebentar sayang mama akan membuat susu untukmu untuk sementara tetap digendongan papa ya"
Hah papa? Dion terdiam saat asya memanggilnya dengan sebutan papa, salting? Udah pasti iya sekarang Dion lagi nahan salting nih.
"Ya ampun gemas banget sih anak sama mantu gw" Batin Hana.
Hana dan Naran hanya tersenyum melihat interaksi mereka bertiga.
"Papa...nen...Mama..." Ocehan Ruhi yang terus menerus mengucapkan papa dan Ruhi juga tak henti-hentinya memanggil mama nya yaitu asya.
Asya sudah membuat susu nya lalu ia mengambil alih Ruhi dan mendudukkannya di atas meja makan lah memberikan susu itu.
"Dadada...hehe...Mama...nen"
"Iya sayang nen yang banyak ya biar tidurnya nyenyak"
Hah pemandangan yang sangat indah untuk mereka bertiga melihat bagaimana menantu dan istrinya mengurus Ruhi dengan sangat telaten, semoga Ruhi bersama mereka untuk waktu yang sangat lama.
PAGI harinya...
"Ya letakkan disana saja pak, baik nah yang itu letakkan disitu juga, apa semua barangnya sudah dibawa ke dalam?" Tanya Hana yang pagi buta sudah sibuk dengan paper bag.
"Sudah nyonya..."
"Baiklah terimakasih ini tips untuk kalian...hah sekarang tinggal nunggu mereka bangun"
Tak lama dari arah tangga asya turun dengan hati-hati dan ia melihat banyak sekali paper bag di meja bahkan ada banyak kotak juga gaktau apa isinya.
"Loh bun, pagi-pagi sekali sudah belanja" tanya asya.
"Iya nak, ini pakaian dan keperluan Ruhi selama dia disini"
"Ah seharusnya bunda gak perlu repot-repot, biar asya aja nanti yang beli"
"Gakpapa Ruhi juga cucu bunda.."
"Hmm baiklah terimakasih, Ruhi pasti suka dengan semua ini"
"Iya, loh mana suamimu bukannya dia hari ini ada ujian ya"
"Iya bun, dia masih tidur tapi udah asya bangunin tadi seharusnya sih sekarang dia lagi mandi"
"Ah baiklah kalau gitu kamu buka semua isi paper bag dan kotak itu ya bunda mau ke dapur"
"Mau asya Bantu bun.."
"Gakperlu sayang kamu duduk aja sembari unboxing barang-barang itu"
Asya mengangguk dan duduk di sofa ia segera mengunboxing satu persatu barang-barang yang bundanya belikan untuk Ruhi.
Sedangkan Ruhi dia masih bobo soalnya semalem dia terjaga sampe larut malam sekali alhasil asya juga begadang nemenin Ruhi.
"SAYANG...INI RUHI NANGIS...MAU SAMA MAMA KATANYA..." Teriak Dion yang sudah rapih dengan seragamnya dan Ruhi dipangkuannya.
"Ya bawa kesini..." Jawab asya.
"Mama...Mama...papa...Mama...hiks..." Terdengar ocehan Ruhi sambil terisak.
"Iya sayang ini kita ke mama ya, udah dong jangan nangis nanti suaranya serak" ucap Dion menenangkan.
"Uhhh sayang udah bangun ya...cup...cup..." Asya mengambil alih memangku Ruhi.
"Hiks...Mama..." Lirih Ruhi sambil memeluk asya.
"Iya sayang ini mama...kamu lapar hmm?" Ruhi mengangguk dengan mata yang masih basah oleh sisa air mata.
"Emm anak mama lapar iya...mau nen apa mam?"
"Mam..mama..mam..papa..."
"Ruhi mau mam sama papa hmm?" Ruhi mengangguk.
Asya membawa Ruhi ke meja makan yang sudah ada Dion dan juga Naran disana yang sedang menunggu sarapan siap.
"Kenapa sayang?" Tanya Dion.
"Ruhi mau mam sama kamu.." Jawab asya.
Dengan senang hati Dion memangku Ruhi yang antusias merentangkan tangannya.
"Mau mam sama papah ya, tadi aja nangis pengen sama mama" ucap dion sambil menduselkan bibirnya pada pipi Ruhi sehingga sang anak tertawa kegelian.
"Mam...papa...mam..." Oceh Ruhi.
"Iya tunggu sebentar mama lagi buat mam untuk Ruhi ya"
Hana di dapur sedang membuat sarapan sedangkan asya dia sedang membuat MPASI untuk Ruhi dengan di ajari Hana tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Muda||END✓
Roman pour Adolescents"Gw tanya di jawab dong" "Saya gak kenal sama kamu ngapain harus jawab pertanyaan kamu" "Ya seenggaknya jawab lah kan orang mah baik udah nolongin Lo" "Lagian saya gak minta tolong sama kamu, saya sudah cape hidup dan kamu malah narik saya dari situ...