#07

6.1K 317 0
                                    

HAPPY READING


"Asya nanti habis dari rumah sakit bunda mau beli perlengkapan bayi di Mall kamu mau ikut atau mau pulang aja di antar supir nanti bunda biar naik taxi aja" ucap Hana di tengah perjalanan.

"Asya ikut bunda aja sekalian asya juga mau lihat-lihat"

"Baiklah tapi kalau cape kamu bilang sama bunda oke"

Asya pun mengangguk dan mereka tersenyum, Hana yang sedari tadi terus memegangi tangan asya seakan mau nyebrang padahal lagi di dalam mobil🤭(Mertua bucin Menantu ini namanya).

Setibanya di rumah sakit kusuma, mereka segera masuk dan ke resepsionis.

"Permisi saya sudah ada janji dengan dokter Ana hari ini apa dia ada" Ucap Hana.

"Dokter Ana juga sedang menunggu anda nyonya Hana mari saya antar ke ruangannya" jawab resepsionis itu.

Hana dan asya pun berjalan mengikuti resepsionis tadi dan tiba lah mereka di depan pintu sebuah ruangan.

"Silahkan masuk saja nyonya, dokter Ana ada di dalam"

"Ah baik terimakasih ya"

"Iya kalau gitu saya permisi"

Resepsionis itu pergi dan Hana juga asya langsung masuk ke dalam.

"Hana...kau sudah sampai mari silahkan duduk" ucap dokter cantik yang terlihat seumuran dengan Hana.

"Ya ana...ah iya kenalin ini menantu saya namanya asya"

"Salam kenal asya, saya dokter Ana"

"Iya dokter salam kenal saya asya"

"Waw Hana, anak mu memang pandai memilih seorang istri dia sangat cantik"

"Terimakasih dokter"

"Selera anak ku memang bagus ana, baiklah kau periksa menantuku dan lihat bagaimana perkembangan calon cucu ku"

"Baiklah, asya mari berbaring di sini"

Asya pun melakukan pemeriksaan, hampir lama karna Hana meminta ana agar memeriksa dengan detail dan benar jangan sampai ada kesalahan dan harus di pastikan bahwa kandungan dan ibu nya baik-baik saja.

Dan yah sesuai dengan apa yang Hana harapkan janin dan juga asya baik-baik saja dan sehat sepertinya asya sangat telaten dalam menjaga kandungannya.

"Tapi tetap saja Hana walaupun kandungan dan ibunya sehat harus tetap di perhatikan dan rutin cek kandungan ya, ah iya asya kamu jangan terlalu lelah juga karna itu bisa mengakibatkan kandungan mu lemah" jelas ana.

"Baik dokter terimakasih"

"Saya akan menuliskan resep vitamin buat asya nanti tolong di tebus ya"

"Iya dok"

"Baiklah ana aku dan menantu ku ada keperluan lain sekarang kami tak bisa lama, kalau gitu kami permisi"

"Iya ingat tebus dulu vitamin nya itu bisa membantu agar kandungan nya makin sehat dan kuat"

Setelah itu Hana dan Asya keluar dari ruangan ana..

"Asya tunggu bunda di mobil ya, bunda mau Nebus vitaminnya dulu"

"Asya ikut aja bunda"

"Enggak sayang bunda gak mau kamu terlalu lelah karena banyak berjalan apalagi nanti kita akan ke mall dulu, udah tunggu aja di mobil bunda gak akan lama ko"

"Emm baiklah bunda kalau gitu asya tunggu di mobil"

Asya pun berjalan keluar gedung rumah sakit dan menghampiri mobil putih yang ada di parkiran didalam mobil juga ada supir.

"Paman, asya haus apa disini ada air mineral botol?" Tanya asya.

"Duh gak ada nyonya muda, biar saya belikan dulu di warung sebrang sana" jawab Harto.

"Tak apa paman biar asya aja yang beli"

"Biar paman aja nyonya nanti nyonya besar marah kalau anda jalan sendiri nyebrang jalan raya di depan"

"Gakpapa paman asya bakal hati-hati ko"

"Tapi nyon-...hah nyonya muda keras kepala sekali"

Asya keluar dari mobil dan berjalan ke depan kebetulan di sebrang jalan raya sana ada warung.

Sungguh saat ini asya sangat haus sekali rasanya tenggorokan asya kering.

Asya sudah tiba di pinggir jalan dan ia masih melihat kanan kiri melihat apakah ada kendaraan atau tidak karna saat ini asya harus nyebrang jalan.

Dirasa tak ada kendaraan asya mulai berjalan dan saat asya mulai berjalan dari arah kanan ada mobil hitam yang ngebut sekali tapi asya belum menyadari nya.

Saat mobil itu mendekat dan hendak menabrak asya tiba-tiba...

"AAAAAA....." Asya berteriak saat menoleh dan mendapati mobil hitam yang melaju, sesaat badannya terasa kaku di tempat.

Asya menyilangkan tangannya dan menutup mata..

BRAKKKK....

Asya membuka matanya perlahan dan melihat dia masih selamat dan...

"Di-dion..." Suara lirih asya.

Ya Dion dengan cepat menarik asya ke pinggir jalan, tadi saat di sekolah entah keberuntungan atau apa karna rapat guru, sekolah jadi setengah hari dan dipulangkan saat itu juga.

Dion senang karna bisa menyusul istrinya kerumah sakit untuk cek kandungan namun saat sudah dekat dengan rumah sakit Dion melihat asya yang akan tertabrak mobil.

Dengan cepat Dion turun dari motornya dan berlari ke arah asya berada bahkan motornya saja di biarkan tergeletak dan lupa di standar saking paniknya.

Tapi untunglah lari Dion cepat jadi dia segera menarik asya bahkan jarak mobil itu sudah sangat dekat jika terlambat sedikit saja maka mungkin sekarang asya sudah ah membayangkannya saja sudah membuat Dion gila.

"Asya kau tidak apa-apa, apa ada yang luka hah, disini atau disini, bayi kita-" Dion dengan panik melihat apakah ada luka atau lecet di tubuh asya saat menatap wajah asya Dion terdiam pasalnya-

Asya masih terdiam badannya bergetar hebat keringat dingin sudah membasahi wajahnya.

Seperti asya syock dengan kejadian barusan dan Dion tau itu maka nya dia langsung memeluk asya erat.

"Sudah tak apa, sekarang kau aman bersamaku..." Ucap Dion sambil mengelus rambut asya dan masih dalam pelukan.

Dion membawa asya kembali ke depan gedung rumah sakit, dan oh iya mobil hitam itu terus melaju entah kemana sepertinya pengemudinya lagi oleng makanya gitu.

"PAK HARTO BUKA PINTUNYA CEPAT..." Teriak Dion.

Dengan segera Harto keluar dan membuka pintu mobil.

"Pak bagaimana istri saya bisa berjalan di jalan raya sendirian"

"Emm itu anu tuan muda tadi nyonya muda merasa haus dan kebetulan di mobil tidak ada air tadinya saya yang akan beli di warung sebelah sana tapi nyonya muda bersikeras ingin membelinya sendiri, maafkan saya tuan muda"

"Hah baiklah itu bukan salah mu pak dan dimana bunda"

"Nyonya besar masih di dalam tuan beliau sedang menebus vitamin nyonya muda"

Asya di duduk kan di mobil dengan Dion yang berjongkok di bawah.

"Asya lihat aku...kamu baik-baik saja kan...apa ada yang luka atau sakit hmm sebaiknya kita periksa ke dalam rumah sakit?"

Asya hanya menggeleng sepertinya asya benar-benar sangat syock.

Dion pun kembali memeluk Anh istri karna asya masih bergetar dan terdiam.






Suami Muda||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang