HAPPY READING
Ruhi menggeplak-geplak meja makan dengan ocehannya yang tak dipahami orang-orang disekelilingnya nya.
Naran disana sedang membaca koran sembari menunggu sarapannya siap.
"Opa...opa..." Ucap Ruhi dengan fasih...
"Kenapa sayang mau digendong opa hmm?" Tanya Naran.
"Opa..ndong...opa..." Dion menyerahkan Ruhi pada Naran.
"Oohhhh...cucu opa mau gendong ya iya...utututuuuu..." Naran asyik sekali ngajak Ruhi mengobrol meskipun jawabn Ruhi tak jelas dan tak di pahami.
"Oh iya mas...kapan kita akan ke kantor polisi untuk mengurus tentang ruhi" Tanya Asya.
Dion terdiam, dia antara kaget sama salting abizzz karna tiba-tiba banget istrinya manggil dia "Mas" biasanya juga manggil nama.
"Mas...mas...denger gak?!"
"Dion itu istrinya lagi nanya loh" Ucap Naran sambil menepuk pundak Dion.
"Ha-hah..iya ada apa?... kenap?..."
"Tadi asya nanya ke kantor polisi nya mau kapan buat urus tentang ruhi" Ucap Hana mengulang pertanyaan asya.
"O-oh itu iya...iya nanti setelah aku pulang dari sekolah"
"Biar sama bunda atau ayah aja" Ucap Hana.
"Gakusah bun, biar nanti sama Dion aja" sahut Dion.
Sarapan sudah siap MPASI Ruhi juga sudah selesai dibuat, mereka sarapan dengan khidmat, suasana hening hanya suara ocehan Ruhi yang menggema di ruangan itu.
Ruhi makan dengan lahap dia di suapin mama nya karna Ruhi itu saat liat asya pasti langsung nempel, asya juga sambil menyuapi dirinya sendiri.
Dion sudah berangkat ke sekolah begitu juga dengan Naran yang sudah berangkat ke kantornya, tinggal Hana, asya dan Ruhi di mansion.
Tapi tak apa itu tak sesepi dulu sebelum ada nya malaikat kecil yang manis ini, sekarang walaupun suami-suami mereka tak ada di mansion mereka tak kesepian lagi karna sudah ada Ruhi.
"Mama...papa ana...hiks...Mama...papa..." Ucap Ruhi saat tak melihat Dion dari tadi pagi.
Sekarang sudah siang hari dan Dion belum pulang karna hari ini ujian pertama Dion, yeeyy sebentar lagi Dion lulus sekolah gesss...
"Papa nya lagi sekolah sayang sebentar lagi juga pulang" ucap asya sambil membalurkan minyak telon pada ruhi karna anak manis ini baru selesai mandi siang.
"Uhii...na...papa...Mama..."
"Ruhi kangen ya sama papa"
"Emmm...mama...uhiii...ngen...papa...uhii...naa..papa..."
"Iya sayang nanti papa nya pulang ko sabar ya, sekarang Ruhi pakai baju dulu, kalau mau ketemu papa harus cantik biar papa nya makin sayang sama Ruhi"
Ruhi ini memang sepertinya paham apa yang orang-orang bicarakan, dan Ruhi juga anak yang pintar namun ya namanya anak usia 1 tahun ngomongnya masih belum jelas.
"Sekarang Ruhi ku sudah cantik dan wangi, siap bertemu dengan papa hmm..."
"Papa...uhiii...naa..papa...huwaaaayyy...." Namun lihat Ruhi menguap sekarang sepertinya dia mengantuk.
Memang ya gak orang dewasa gak bayi setelah mandi tu emang bawaannya ngantuk.
Dengan cepat asya menidurkan Ruhi dan ia juga berbaring di samping Ruhi untuk menepuk-nepuk pantatnya agar cepat tidur.
Tak lama terdengar suara dengkuran halus dari si kecil dan asya juga sedikit mengantuk alhasil mereka berdua bobo berdua deh, eh bertiga Deng sama adiknya Ruhi.
"SAYANG AKU PUL-...ANG..." Dion membuka pintu sambil berteriak dan melihat kedua malaikat cantiknya sedang terlelap tidur.
"Ups...ya ampun manis banget sih kalau lagi pada tidur" ucap Dion sambil menghampiri mereka.
Dion menatap lekat kedua manusia cantik menggemaskan yang sedang tertidur pulas itu, tuhan sangat baik padanya karna telah mengirimkan seorang istri yang sangat baik, cantik dan pengertian dan tuhan juga mengirimkan anugrah pada mereka berdua.
Dion tak henti-hentinya mengucapkan syukur pada Tuhan karna telah mempertemukannya dengan asya dulu.
Entah kebaikan apa yang pernah Dion lakukan sehingga dia dihadirkan orang-orang baik dan cantik ini. Dan Dion sangat menyayangi mereka.
Namun nanti mungkin entah kenyataan pahit atau kebahagiaan yang akan menerpa mereka ketika orangtua Ruhi ditemukan. Kita lihat saja nanti...

KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Muda||END✓
Novela Juvenil"Gw tanya di jawab dong" "Saya gak kenal sama kamu ngapain harus jawab pertanyaan kamu" "Ya seenggaknya jawab lah kan orang mah baik udah nolongin Lo" "Lagian saya gak minta tolong sama kamu, saya sudah cape hidup dan kamu malah narik saya dari situ...