CHAPTER ELEVEN

7 1 0
                                        

Happy Reading all 💐🌹

******

"Jika kau ingin mendapatkan cinta dari orang yang kau cintai maka pahami dia terlebih dahulu, buktikan dan perjuangkan lah dia maka dia akan menerima mu dengan cinta yang  indah dan jangan lah kau kecewakan cinta nya dengan menduakan nya. Karna di duakan oleh orang yang kita cintai adalah hal paling menyakitkan." --Senja Letta Tsamara.

Pagi hari yang cerah menyapa bumi. Seorang gadis bermata coklat itu pun sudah siap dengan seragam sekolah nya dan keluar dari kamar untuk sarapan sebelum berangkat.

"Pagi non Senja." sapa bik Nina.

"Pagi bik."

"Mau sarapan apa non? Roti biasanya apa nasi goreng? Atau makanan lain?." tanya bik Nina.

"Roti aja bik." jawab Senja dan mengambil roti bakar yang sudah siap dan tak lupa dengan segelas susu.

Tak lama Senja sudah selesai dengan sarapan nya dan berpamitan kepada bik Nina

"Bik, Senja berangkat ya. Assalamu'alaikum." ujar Senja sembari keluar dari rumah nya.

"Ya non, hati-hati di jalan. Waalaikumsalam." jawab bik Nina sembari melihat kepergian Senja ke sekolah dengan Fajar yang sudah menjemputnya.

Di pertengahan jalan, Fajar yang merasa suasana hening pun mulai membuka obrolan.

"Sayang... Nanti jadi ya jalan jalan nya." ujar Fajar.

"Hm, terserah." jawab Senja singkat.

"Oke, eh kita tuh punya pr gak sih?." ucap Fajar.

"Gak."

"Oh oke, kamu udah sarapan?."

"Udah, lo?."

"Hah? Aku? Eh maksudnya aku udah sarapan belum gitu? Udah kok yang."

"Hm."

Perbincangan itu pun berhenti karna mereka berdua sudah sampai di sekolah. Dan mereka berdua pun keluar dari mobil, dan ternyata parkiran sekolah sudah penuh dengan motor teman teman Fajar dan ada Dya yang memang berangkat bersama dengan Daru.

"Pagi Senja, Senja selalu berangkat sama Fajar ya? Kayaknya udah dua minggu lebih loh ya," ujar Dya.

"Pagi. Iya." jawab Senja.

"Ayo ke kelas." ajak Senja kepada Dya.

"Ayo. Daru, Dya ke kelas ya."

"Ya, hati hati ya." jawab Daru dan Dya hanya menganggukkan kepalanya.

"Gak mau pamitan kayak Dya kamu yang?." ucap Fajar kepada Senja. Dan Senja hanya menatapnya dingin.

"Ayo." ucap Senja dan menarik tangan Dya untuk ke kelas. Dan Dya juga melambaikan tangan nya kepada para laki-laki itu.

Melihat kepergian Senja, Elgar pun mulai mencibir Fajar yang menunjukkan raut sedih.

"Ya kasian, gak di pamitin anjir langsung ditinggal hahaha." kelakar Elgar.

"Diem!. Atau gue gedik kepala lo ya." tukas Fajar.

"iihh takutnya," balas Elgar tak lupa menjulurkan lidahnya setelah menyelesaikan ucapannya. Fajar yang melihat itupun langsung mencari batu dan langsung di lempar ke arah Elgar yang sudah lari terbirit-birit ke kelas.

"Udah, ayo ke kelas." ujar Daru dengan menepuk pundak Fajar dan mulai meninggalkan parkiran dan berjalan ke arah kelas yang di ikuti Ray dan Fajar mau tak mau juga ikut ke kelas.

Oh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang