Double update yaaa🙌
....
Pertanyaan yang Janitra lontarkan tidak mendapat jawaban dari Shapta. Bahkan sampai pria itu mengantarkan Janitra pulang kembali ke apartementnya, wanita itu tidak juga mendapat jawaban.
Seolah sengaja mengabaikan dan enggan untuk membahas, selama pertemuan mereka kemarin Shapta berusaha membahas topik yang lain yang sama sekali tidak menyinggung tentang progres hubungan mereka.
Hal itu tentu saja menimbulkan kegamangan dalam benak Janitra. Dirinya juga ikut merasa enggan untuk mendesak pria itu untuk memberinya jawaban. Mungkin memang benar dugaan Gayatri tempo hari yang menyebut bahwa kemungkinan Shapta mendekatinya karena iseng dan butuh hiburan.
Kini Janitra berusaha terlihat biasa-biasa saja dan tetap merespon Shapta seperti sebelum-sebelumnya. Ia mencoba untuk mengikuti arus saja, hingga pria itu sendiri yang meminta untuk menghentikan usaha pendekatan mereka yang entah mengapa menurut Janitra tidak berujung ini. Sudah lah.. Mungkin memang dirinya saja yang terlalu banyak berharap akan sosok Shapta yang jelas-jelas ia tahu senang gonta-ganti teman kencan.
"Mbak Janitra cantik banget, rambutnya mau diurai begini aja, Mbak?"
Mendengar pujian tulus yang keluar dari mulut Amel membuat senyum tersungging manis di bibir Janitra yang terpoles lipmate berwarna pink nude, ia lantas menatap pantulan dirinya pada cermin di depannya.
Malam ini Janitra terpaksa mewakili Papa dan Mamanya untuk menghadiri acara Soiree yang dihelat di kediaman Hartaka— salah satu konglomerat perusahaan minyak— yang tak lain adalah keluarga dari suami sahabatnya, Gayatri. Janitra menurut saja ketika sang Papa memintanya untuk datang karena acara tersebut diadakan oleh keluarga Gayatri secara tidak langsung. Setidaknya ia tidak akan mati kutu jika berada di sana nanti.
"Diurai aja, Mel. Suka pusing kalau rambutnya distyling." ucap Janitra berdiri di depan sebuah cermin besar di salah satu sudut kamarnya. Mematut tubuh rampingnya yang dibalut Pleated Chiffon mini dress berwarna baby pink dari Max Mara, model backless yang dimiliki dress ini menampilkan punggung mulus Janitra.
"Mbak Jani mau bawa mobil sendiri? atau mau dianterin? biar sekalian aku balik, Mbak." tawar Amel membereska barang-barangnya ke dalam shoulder bag miliknya bersiap untuk pulang. Tugasnya yang diminta Janitra untuk merias wanita itu sore ini sudah selesai.
"Boleh, deh."
Janitra meraih clutch bag Christian Dior miliknya dan mengajak Amel untuk segera mengantarnya ke acara Soiree di kediaman mertua Gayatri. Tidak sopan rasanya datang terlambat sedangkan ia hanya ditugaskan orang tuanya sebagai perwakilan dari keluarga Suroto.
Sekitar 45 menit kemudian Civic milik Amel sampai di kediaman Hartaka. Setelah mengucapkan terimakasih akhirnya Janitra turun dari mobil dan melangkahkan kaki jenjangnya yang dibalut Christian Louboutin memasuki pekarangan rumah megah ala kediaman konglomerat itu. Terlihat sudah ramai dengan berjejernya mobil mobil harga selangit di carport yang sangat luas itu.
"Jani!"
Janitra bisa melihat Gayatri melambaikan tangannya di depan sana, memanggilnya untuk mendekat. Terlihat sahabatnya itu tidak sendiri, ada Romi Hartaka si tuan rumah Soiree kali ini setia berdiri di samping sang Istri. Janitra terkadang mengelu-elukan pasangan harmonis seperti Gayatri dan Romi ini, kelak ia juga ingin menciptakan hubungan yang sehat dan adem ayem seperti sahabatnya itu. Dengan laki-laki yang tepat tentu saja.
Apa kah Shapta bisa memenuhi impiannya itu?
Janitra menggeleng samar ketika otaknya tiba-tiba menyebutkan nama pria yang akhir-akhir ini suka mampir di kehidupannya tanpa diundang.
