Aku tak punya pilihan lain setelah wali kelas berbicara padaku. Dari mereka aku tahu bahwa acara ini acara rutin untuk mengakrabkan para siswi baru dengan senior.
"Aku udah siapin video yang bisa kamu pelajari buat lomba kamu" Rara mengeluarkan Hp dari sakunya. Ia kembali duduk disampingku setelah menghapus materi yang baru selesai kami pelajari.
Rara menunjukkan padaku video seorang perempuan yang sedang menjelaskan tata cara jalan anggun bak model.
"Bagus nih" seruku sesaat setelah memperhatikan videonya, menurutku ini video yang cocok untuk pemula sepertiku.
"Ayo coba praktekin" Rara memintaku mencoba apa yang dijelaskan wanita dalam video itu, walau aku mengerti dengan penjelasannya, aku tetap ragu memcobanya.
"Nanti aja deh, malu kalau ada yang lihat" jawabku melihat ke arah pintu kelas yang terbuka
"Belajar di kamar saja"
"Kamar?"
"Ya, kamu bilang malu kalau ada yang lihat"
Ucapan rara benar. Aku pun setuju latihan di kamar, tentu saja aku mengajak rara. Mulanya aku hanya belajar jalan lebih anggun seperti di video, bolak balik mengelilingi kamarku yang cukup luas untuk berlatih jalan. Rara menemaniku latihan, bahkan membantu menilaiku berpura-pura sebagai juri.
"Aku akan latihan mengenakan ini mulai sekarang" ucapku sembari mengeluarkan kotak dari bungkusnya.
"Apa ini?, wow heels?" Seru rara
"Iya, aku meminta mama mengirimkannya. Aku pikir lebih baik mengenakan sandal yang sudah biasa aku pakai dari pada beli yang baru, lagi pula aku jarang pakai"
"Ayo coba!" Seru rara. Ia terlihat lebih antusias melihatku berjalan, berlenggak lenggok di depannya mengenakan heelku ini.
"Kamu mau coba?" Tanyaku
"Ha?, aku?"
"Ya, ukuran kaki kita sama. Aku mau lihat kamu coba pakai ini"
"No, No, aku tidak bisa pakai sandal begini"
"Ayolah, kamu belajar juga"
"Tidak Feli, aku akan jalan seperti robot, atau bahkan ga bisa melangkah sama sekali"
"Karena itu dicoba, bukannya tahun depan kamu juga harus pakai heels?, bakal perpisahan kan" aku masih mencoba mendesak rara, selain ingin melihatnya berjalan memakai heel, aku ingin mengusilinya.
"Sekali ini saja ya" rara pun pasrah, aku segera melepas sandal ini dan memberinya ke rara, aku membantu memakaikan untuknya, membantunya berdiri dan perlahan melepas tanganku darinya.
"Ready?" Tanyaku dengan senyum usilku, lucu melihat wajah rara yang menegang, tangannya terentang menyeimbangkan posisi berdirinya.
"Ayo jalan"
"Sebentar feli" sahutnya dengan suara bergetar. Rara melangkah perlahan, langkah pertama aman, langkaj selanjutnya rara mulai goyah, aku terus mendorongnya bahwa ia bisa mencapaiku yang berdiri disisi ranjangku, rara masih berusaha berjalan, keseimbangannya semakin lama malah semakin kacau.
Aku tertawa terbahak melihat rara yang kesusahan menyeimbangkan tubuhnya, terdengar omelan rara yang masih berusaha berjalan ke arahku. Dan...
Kyaaa.... Brukkk
Rara tak lagi bisa berdiri, ia terhuyung dan jatuh ke arahku. Aku yang lemas karena tertawa pun tak siap menerima tubuh rara, kami berdua pun jatuh di kasurku dengan rara yang menghimpit tubuhku.
"Aaawww" pekikku dan rara bersamaan. Kepala kami berbenturan membuatku sedikit pusing. Setelah sadar dengan apa yang terjadi, kami pun tertawa renyah.
"Apaan sih Ra"
KAMU SEDANG MEMBACA
CaNdY LoVe
RomanceApa yang terjadi jika cinta sejenis ini pertama kalinya dirasakan oleh kita?, kamu dengan pengalaman barumu, aku juga begitu. Kita tak sengaja bertemu, nyaman bersama dan jatuh cinta. Cinta tumbuh semakin besar, seiring besarnya rasa sakit yang akan...