ASAKILA~37

1.1K 82 13
                                    

37. KABAR BURUK

.
.
.

"Ummi!" Pekik ning Shafirah saat melihat umminya langsung jatuh pingsan.

Dengan cepat gadis itu mendekatinya
"Ummi, bangun." Dengan bantuan umi Haura dan umi Namira, ummi Shakira langsung di angkat dan dibawa kedalam kamar.

Sambil menunggu ummi Shakira siuman, ning Shafirah penasaran akan sebuah kotak berukuran sedang yang berwarna biru. Kotak itu diletakkan di atas meja rias di kamar almarhumah umma Fiyah saat sebelum menikah dengan kiai Alzam.

"Itu kotak apa ya?" Karena rasa penasaran yang kuat, ning Shafirah mengambil kotak itu, lalu membuka isinya.

***

Di rumah sakit, ayah Revan dan bunda Nesya sedang mondar mandir. Ada juga Salsa yang merupakan kakak sepupu Syakila, gadis itu sangat shock saat mendengar kabar buruk kalau adik sepupunya kecelakan.

Kiai Alzam baru saja datang bersama kiai Adam dan ning Shafirah. Saat acara pemakaman sudah selesai. Mereka bertiga memutuskan pergi ke rumah sakit.

Ummi Shakira, umi Haura, dan umi Namira tak ikut pergi karena tak kuat berjalan. Mereka sudah kehabisan tenaga, lagipun, kondisi mereka sangatlah lemah. Mendengar sahabat terbaik mereka telah tiada, membuat umi Haura, umi Namira, dan bunda Neysa, terpuruk. Sedangkan ummi Shakira, sudah kehabisan air mata, serta tenaga yang kian melemah.

..

"Bagaimana kondisi gus Aksa dan ning Syakila?" Tanya kiai Adam pada ayah Revan.

Ayah Revan menggeleng tidak tahu
"Dokter belum keluar sejak tadi."

Bunda Nesya berdiri dengan mata sembabnya
"Yaallah, selamatkanlah anak menantu dan kedua cucuku." Lirih bunda Neysa, wanita itu terus menatap pintu UGD yang belum terbuka sedari tadi.

Kiai Alzam duduk di kursi besi rumah sakit, matanya menatap kosong koridor rumah sakit.

Ceklek

Mendengar suara engsel pintu yang akan dibuka, dengan cepat mereka semua berdiri mendekati pintu ruangan UGD.

"Dokter, bagaimana kondisi anak dan menantuku?" Tanya kiai Alzam to the point.

"Pasien atas nama Aksa Alzeinandra dan Syakila Alkasifa mengalami benturan yang cukup keras di bagian kepala, tapi tenang saja, kepala pasien sudah kami jahit. Dan sebentar lagi akan kami pindahkan ke ruang inap." Ucap Dokter itu. Lalu ia menghela nafas panjang.

"Lalu, bagaimana kondisi si kembar?" Tanya bunda Nesya.

Dokter itu terdiam sesaat.

"Nama mereka Narendra dan Asya kan?" Tanya dokter itu memastikan. Tadi ia menyuruh rekannya untuk mengecek biodata gus Aksa. Mengecek biodata gus Aksa bukanlah pekara yang sulit, gus Aksa merupakan gus yang terkenal. Saat mengetahui bahwa kedua anak kembar itu adalah anak gus Aksa dan Syakila, mereka mulai mencari nama dari kedua anak kembar itu.

"Iya, nama mereka Narendra dan Asya."

"Pasien cilik bernama Asya, mengalami suatu masalah di bagian kedua matanya." Kata dokter itu.

ASAKILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang