ASAKILA~21

1.5K 101 11
                                    

21. GUS ... ?!

.
.
.

Ceklek

"Assalamualaikum ning."

Syakila tersenyum
"Waalaikumsallam gus Aiden."

"Mari masuk gus."

Syakila mempersilahkan gus Aiden masuk, dan duduk di ruang tamu.

"Gus sudah makan belum? Kalau belum, mari makan bersama." Ucap Syakila.

Gus Aiden menggeleng sambil tersenyum
"Tidak ning. Kedatangan saya disini hanya ingin menyampaikan sesuatu."

Kening Syakila mengkerut bingung
"Apa gus?"

"Duduk dulu."

Syakila pun duduk di sofa tunggal, sambil menunggu apa yang ingin di katakan gus Aiden.

"kedua orang tua ning, akan datang ke korea."

Syakila kaget
"Apa?!"

Kaniya dan Zaya pun sama halnya, kedua gadis itu mendekat ke arah Syakila.

"Terus gus Aksa ikut gak?" Tanya Kaniya penasaran.

Gus Aiden mengangguk
"Gus Aksa ikut serta, dan besok mereka akan melakukan keberangkatan."

"Gus, Syakila mohon, jangan memberitahukan lokasi Syakila ya? Plis." Mohon Syakila.

Gus Aiden terdiam sejenak
"Tapi ning, anak yang ning kandung anak gus Aksa. Dan—"

"Gus maaf Zaya menyela, tapi mohon jangan beritahukan lokasi rumah dan toko Syakila. Gus tidak tahu seberapa sakit hatinya Syakila saat mendengar suami nya menikahi nya hanya karena kasihan, dan gus Aksa mengatakan kalau dia tidak mencintai Syakila sama sekali? Hati perempuan mana yang gak sakit coba?

Jadi gue mohon sama gus, usahakan bawa mereka ke tempat yang jauh dari sini, Korea luas."

Gus Aiden terdiam sebentar. Namun saat mengingat Syakila yang menceritakan betapa sakit hatinya ia sangat mendengar suara gus Aksa yang mengatakan menikahi Syakila hanya karena kasihan.

"Baiklah, saya berjanji tidak akan memberitahukan keberadaan ning Syakila. Saya akan berusaha membawa mereka ke tempat yang jauh dari sini." Ucap gus Aiden, ia ber alih menatap Kaniya dan Zaya.

"Dan kalian berdua ... apa tidak kuliah?" Tanya gus Aiden.

"Kita berdua kuliah disini, sambil nunggu Syakila lahiran, kan gak mungkin kita ninggalin Syakila disini sendirian." Jawab Kaniya, Zaya mengangguk.

"Kalau begitu saya pulang dulu ning, mari, assalamualaikum."

"Waalaikumsallam."

Seusai mengantar gus Aiden di depan dan menutup pintu serta menguncinya, Syakila kembali duduk di sofa.

Kaniya dan Zaya ikut duduk.

"Kil, gus tadi namanya gus Aiden kan? Dan dia anaknya umi Haura sahabat bunda Neysa kan?" Tanya Kaniya, ia mengingat jelas wajah gus Aiden yang hadir di pernikahan gus Aksa dan Syakila waktu itu.

ASAKILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang