ASAKILA~14

1.8K 96 11
                                    

14. KEDATANGAN BUNDA DAN SALSA

.
.
.

"APA?! BUNDA MAU ONDEWE KESINI?!" Pekik Syakila.

Tentu saja gus Aksa mendadak kaget mendengar pekikan gadis itu.

"Astagfirullah Akila, jangan teriak teriak!" Sentak gus Aksa, netra tajamnya membuat Syakila menyengir.

"Lo serius? Bunda mau kesini? Bareng kak Salsa gila?"

Lagi lagi gus Aksa mengangguk. Sepertinya ia harus terbiasa akan teriakan Syakila.

"Lo—"

Tingnong!

Atensi keduanya menoleh ke arah pintu utama, karena posisi keduanya memang berada di ruang tamu.

"Itu pasti bunda, bentar gue ke atas dulu!" Syakila dengan heboh berlari menaiki anakan tangga.

Sedangkan gus Aksa membuka pintu rumah.

Ceklek

"Assalamualaikum."

Gus Aksa tersenyum menatap mertuanya
"Waalaikumsallam."

Bunda Neysa dan Salsa masuk. Kebetulan Salsa ada proyek di kota Jakarta, jadilah gadis itu tinggal dirumah bunda Nesya.

"Silahkan masuk bunda, kak Salsa." Ucap gus Aksa mempersilahkan.

"Samlekom! Syakila! Kaniya cantik datang!"

Gus Aksa kaget mendengar teriakan Kaniya. Sedangkan bunda Neysa memutar malas matanya.

"Tahu tadi buda gak ngajak kamu Kan," kata bunda.

Kaniya menyengir
"Hehehe sorry bun."

"Syakila mana gus?" Tanya bunda Neysa.

"Ada di atas, sebentar Aksa panggil dulu—"

Baru saja gus Aksa akan pergi memanggil Syakila, tapi suara gadis itu sudah menggema duluan.

"BUNDA!" Syakila berlari sambil mengangkat gamis panjangnya. Dan memeluk erat bundanya.

Bunda tersenyum, ia membalas pelukan sang putri.

"Bunda apa kabar? Kila kangen bunda."

Bunda Neysa tersenyum
"Bunda juga kangen sama kamu sayang. Gimana?"

Kening Syakila mengeryit bingung
"Gimana apanya bun?"

"Cucu Bunda udah di proses belum?" Tanya bunda sambil menaik turunkan alisnya.

"Ish bunda! Apalah dia apalah." Jujur, Syakila tertekan.

"Bestod!" Seru Kaniya.

Syakila menoleh ke arah Kaniya, dengan cepat ia memeluk erat sahabatnya itu.

"Kaniya gue kangen banget sama lo!" Ucap Syakila.

"Gue juga anjay! Btw, Galva minta putus." Di akhir katanya Kaniya sengaja berbisik pada Syakila. Jadilah hanya dirinya dan Syakila saja yang mendengar.

ASAKILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang