ASAKILA~24

1.2K 81 0
                                    

24. KELAHIRAN BABY TWINS

.
.
.

2 bulan kemudian

Hari ini, hari dimana baby twins akan lahir.

Syakila sedari tadi merasa cemas, ia meremas kuat selimut yang dikenakannya.

Ia sudah berbaring di brankar rumah sakit, dengan ditemani gus Aiden, Kaniya, dan Zaya.

Kaniya lah yang menghubungi gus Aiden, meminta agar lelaki itu datang dan meminta bantuannya jika sewaktu waktu mereka dalam keadaan genting.

2 bulan lalu, saat dimana Syakila menghubungi gus Aksa, pria itu senang sekali karena mendengar suara Syakila.

Syakila mengatakan untuk tidak perlu khawatir akan kondisinya, Syakila juga meminta agar gus Aksa memperhatikan kesehatannya, Syakila berjanji akan balik setelah baby twins berusia 3 tahun. Karena pada saat itulah baby twins akan mengerti.

Gus Aksa sudah bertanya dimana posisi Syakila, tapi Syakila tetap tidak memberitahukan nya.

Gus Aksa akhirnya menurut, ia balik ke Indonesia, dan tetap menunggu kepulangan Syakila bersama sang buah hati.

..

"Masih lama ya? Aku udah gak kuat," ucap Syakila.

Gus Aiden turut merasa cemas, bagaimanapun juga, Syakila sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, apalagi Syakila anak kandung dari sahabat baik uminya.

"Tunggu bentar lagi ya ning, dokternya masih mempersiapkan segala keperluan. Apa perlu saya meminta gus Aksa kesini?" Ucap gus Aiden.

Syakila menggeleng samar
"Gak usah."

Gus Aiden hanya bisa pasrah, Syakila tidak akan bertemu gus Aksa sebelum baby twins lahir dan berusia 3 tahun.

"Dokternya mana sih? Lama banget!" Gerutu Kaniya, ia tak kalah cemas, melihat Syakila yang menahan sakit luar biasa, membuatnya ingin mencakar wajah dokter.

Ceklek

Pintu ruangan bersalin terbuka, ada dokter dan dua suster. Terlihat satu suster mendorong beberapa alat yang akan digunakan saat waktu bersalin nanti.

"Yang lain bisa keluar dulu?" Ucap sang dokter perempuan itu.

"Gak mau! Gue mau nemenin Syakila, pasti dia kesakitan banget." Ujar Kaniya.

Dokter tadi menghela nafas
"Mohon kerjasamanya ya? Tolong keluar bu, ibu Syakila akan segera melahirkan."

Mau tak mau Kaniya pasrah, ia keluar dengan diikuti Zaya dan gus Aiden. namun, saat gus Aiden melangkah, suara dokter tadi menghentikan langkahnya.

"Suaminya tidak perlu keluar. Bapak bisa menemani istri bapak untuk lahiran." Kata dokter itu.

Deg!

Gus Aiden terdiam di tempat, ia berbalik sambil menatap Syakila yang juga menatapnya.

"Saya bukan—"

ASAKILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang