ASAKILA~41

955 60 12
                                    

41. AKHIR DARI KEBAHAGIAAN

.
.
.

10 tahun kemudian...

Tak terasa, waktu terus berjalan, perubahan perubahan di setiap lingkungan, pasti adanya.

Dan perubahan itu, kini terjadi pada keluarga gus Aksa.

"Ma, hari ini Aca gak sekolah." Ujar Asya di tengah tengah acara sarapan pagi mereka. Gadis bermata indah itu, menatap lekat wajah Syakila.

Syakila yang sedang menyendokkan nasi goreng di piring suaminya, terhenti. Netra hitam legam itu menatap insten netra hitam legam milik Asya yang sama persis seperti miliknya.

"dalam rangka apa kamu tidak sekolah?" Tanya Syakila pelan, namun terselip nada tegas di kalimat yang ia ucapkan.

Mulut Asya terhenti menguyah roti isi yang ia makan barusan.

"Aca lagi ada masalah sama Alin," jawab Asya.

"Aca, Alin itu adek kelas kamu, dan dia juga sudah seperti adek kamu sendiri. Kalau kamu tidak pergi sekolah, Alin akan kesepian." Sahut gus Aksa.

"Pa, Aca gak mau lagi temenan sama Alin, dia beban, dia ngerepotin Aca mulu. Lagian dia juga udah kelas 7, satu SMP, sudah seharusnya dia cari teman barunya, Aca juga udah punya teman sendiri." Jawab Asya, gadis ber usia 14 tahun itu, baru saja menginjak kelas 2 SMP. Ia bersekolah di sekolah umum(Negri) berbeda dengan Narendra, yang memilih mondok di pondok pesantren milik kakeknya yang sudah diturunkan pada papanya(gus Aksa).

"Aca!" Syakila menatap tajam Asya.

"Akila..." Suara lembut gus Aksa mampu membuat Syakila sedikit mereda.

Asya hanya diam tanpa membalas apapun, lalu ia melirik arlojinya, berdiri dan bersiap akan pergi.

"Papa, mama, Aca pergi dulu, assalamualaikum." Asya lalu menyalim tangan gus Aksa dan Syakila. Saat melewati Narendra, ia dengan sengaja menarik rambut lebat Narendra.

"Aush, Aca!" Sungut Narendra, wajahnya memerah akibat tarikan kuat dari tangan Asya, hingga menimbulkan sakit yang menjalar luar biasa.

Lalu Narendra berlari keluar rumah setelah ikut berpamitan pada kedua orangtuanya. Ia berlari mengejar Asya dan berniat membalasnya.

Syakila hanya bisa menghela nafas, ia memandang mobil hitam pribadi milik si kembar, sopir mereka bertugas mengantar-jemput Asya setiap hari ke sekolah.

"Asa, Akila takut ..." ucap Syakila pelan, dengan mimik cemas.

Gus Aksa menoleh, lalu ia mengenggam lembut tangan tangan Syakila
"Takut kenapa hm?"

Syakila sedikit menunduk, menatap genggaman tangannya dan gus Aksa
"A-aku takut, sifat aku dulu turun ke Aca. Melihat kelakuan Aca yang seperti itu ..." Syakila menjeda sedikit.

"Hm?" Gus Aksa masih menunggu lanjutan kalimat Syakila.

"Aku takut Aca sepertiku dulu, yang salah pergaulan. Seharusnya kita tidak menuruti kemauan Aca yang ingin sekolah di sekolahan negri, seharusnya kita memondokkan Aca di pondok pesantren kiai Adam."

Gus Aksa merangkul lembut pundak Syakila, lalu mencium lembut kening sang istri
"Jangan membahas tentang masa lalu kamu lagi ya?"

Syakila menoleh pada gus Aksa
"Kenapa? Gak suka ya?"

Gus Aksa menggeleng
"Bukan gak suka, tapi ..."

"Tapi?"

Ting nong...

Suara bel menghentikan percakapan keduanya, lalu Syakila berdiri dan berjalan ke arah pintu utama. Dan membuka pintu.

"Assalamualaikum, Akilanya Agusss!!"

"Waalaikumsallam, masuk." Syakila lalu mempersilahkan Kaniya dan gus Aiden masuk.

Sepasang suami istri yang sudah hidup bahagia itu, duduk berdampingan dengan sang buah hati yang berada di antara tengah tengah mereka.

"Hai Alana." Sapa Syakila, wanita itu tersenyum lembut pada putri kesayangan gus Aiden itu.

"Hai makil!"

"Makil?" Kening Syakila mengkerut bingung.

"Mama kila!" Seru Alana, gadis cilik ber usia 12 tahun itu, tersenyum lebar.

Dzt...dzt...

"Sebentar ya," kata Syakila, lalu ia mengangkat teleponnya.

"Halo assalamualaikum? Ada apa ya mis? Apa Aca membuat masalah lagi di sekolah?"

"Waalaikumsallam, bu-bukan ning. T-tapi, Aca jatuh pingsan, dan dia mimisan."

"Apa?!"

.
.
.
.
.
.

Dikit ya? Maaf ya hehehehe

Gak tahu lagi alur nya gimana🥲

Klw typo tandain ya, soalnya aku gak baca ulang hehehehe

Rabu up lagi, tapi versi panjang, maaf klw bab ini pendek banget hehhe

Sekali lagi maaf ya🙏🏻

ASAKILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang