ASAKILA~26

1.2K 74 0
                                    

26. 3 TAHUN KEMUDIAN DAN PAPA AIDEN?

.
.
.

"Mama, Aca boleh nanya ndak?" Tanya Asya, gadis yang sudah ber usia 3 tahun itu, sangat gemar bertanya.

Syakila tersenyum menatap Asya
"Mau tanya apa?"

Asya sedikit takut bertanya, tapi ia coba memberanikan diri
"Papa Aca mana?"

Syakila tertegun.

Asya yang melihat mamanya terdiam pun, menunduk ketakutan.

"Mama, papa Aca, papa Aiden ya?" Ucap Asya.

Deg!

Syakila menatap Asya, tangannya berhenti menyuapi nasi ke mulut Asya.

"Kenapa Aca ngomong gitu? Mama gak suka ya, Aca bertanya tentang papa terus." Ujar Syakila.

Asya terdiam sesaat, lalu kembali membuka suara
"Telus, papa Aca mana? Papa Aca siapa Mama?"

Syakila bangkit dari duduknya, ia meletakkan secara kasar piring makan ke atas meja.

"Jangan ngomong lagi sama mama." Syakila langsung pergi.

Asya menatap sendu kepergian mamanya, mamanya masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan kuat.

"Aca salah beltanya ya?" Gumam gadis kecil itu.

***

"Ning, Asya masih kecil, wajar kalau dia bertanya dimana keberadaan papanya. Apalagi selama ini Asya dibesarkan oleh ning seorang diri, tanpa kehadiran gus Aksa." Kata gus Aiden.

Tadi, Syakila menghubungi gus Aiden untuk memberi penjelasan pada Asya. Dan gus Aiden setuju, ia menyuruh Syakila membawa Asya ke taman kota saja.

"Tapi gus, pertanyaan yang Aysa lontarkan, selalu sama. Tentang papa terus, aku stres jawabnya gus, apalagi gus Aksa tiba-tiba hilang kabar." Ucap Syakila.

Gus Aiden paham akan kondisi Syakila. Wanita itu hampir masuk rumah sakit jiwa. Kehilangan Narendra saat bayi itu baru lahir, pertanyaan Asya yang setiap hari sama, dan gus Aksa yang kabarnya tiba-tiba hilang.

Syakila serasa akan melakukan bunuh diri, tapi wanita itu sadar, masih ada Asya yang membutuhkan dirinya.

"MAMA!" teriak Asya dari kejauhan, gadis kecil itu sedang bermain bersama kucing anggora miliknya.

Syakila tersenyum menatap Asya, ia melambaikan tangannya.

Pun sama hal nya dengan gus Aiden, lelaki itu ikut tersenyum menatap putri kecil gus Aksa, ia ikut melambaikan tangannya.

"PAPA AIDEN!" teriak Asya.

Deg!

Senyum Syakila luntur, ia menatap gus Aiden.

Pun sama halnya dengan gus Aiden, senyum gus Aiden yang tadinya mengembang, kini ikut luntur, ia menoleh ke arah Syakila yang ternyata menatapnya.

ASAKILA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang