🧚🏻‍♀️-11

1.6K 118 10
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡Apa Yang Salah, Dalam hal ini♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Jaehyun bersama Johnny juga Taeil berjalan memasuki Markas aura yang sangat dingin itu menguar dari tubuh Jung Jaehyun.

Pintu di buka oleh Winwin, mempersilahkan Boss besarnya untuk masuk. Langkah sepatu itu menggema di dalam ruangan yang gelap tersebut.

Terlihat wajah yang sudah babak belur tak berbentuk dari pria yang biasanya terlihat ganteng, kini tak menampakkan.

Jaehyun berjongkok, menyamakan tingginya dengan pria yang terkulai tersebut.

"Katakan, alasanmu." ucap dingin Jaehyun.

Pria itu mengangkat wajahnya menatap sosok petinggi Jung Jaehyun. Menampilkan smirknya menatap pria yang begitu malang karena kehilangan si kecilnya.

Jaehyun sangat geram melihat tingkah menjengkelkan pria yang tak berperikemanusiaan itu. Ia memberikan bogeman.

BUG!

Wajah itu berpaling, sembari menahan kesakitannya.

"Banjingan! Kau membalas perbuatan kejimu pada anak kecil?! Sialan kau!"

"Apa salahnya putriku, sampai kau melemparnya di jalan hah?!"

Menampilkan senyum miringnya, "Aku suka, sangat sukaaa.." balasnya begitu santai.

BUG!

Kembali Jaehyun melayangkan bogemnya pada oria itu.

"MING!" panggil Jaehyun memperingatkan.

Jaehyun dengan kedua tangan terkepal itu mengangkat wajahnya, pandangannya semakin dingin. Membuat semua orang menjadi merinding di sekujur tubuhnya.

"Lenyapkan dia." ucap dingin Jaehyun berjalan santai ke kursi kebesarannya, Taeil yang melihat itu menjadi tertunduk, anggota lain dengan tubuh yang besar itu mendekati tubuh Mingyu yang sudah tidak berdaya.

"Jangan! Jangan! Jaehyun, maafkan saya! Jaehyun, JUNG JAEHYUN!" teriaknya dengan ketakutan juga frustasi.

Jaehyun dengan santai menulikan pendengarannya, menatap ponggah pada Pria yang mendapatkan siksaan.

Ruangan yang sudah di pasangi plastik bening itu mendapatkan beberapa cipratan air kental berwarna merahnya.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Taeyong termenung di dalam kamar Beomgyu, hatinya begitu sakit dengan kepergian si kecil. Sejak kejadian itu ia terus memimpikan Beomgyu yang selalu mencari perhatiannya namun ia selalu mendorong Beomgyu untuk menjauh darinya.

"Hiks.. Beomgyu.. Bayiku.." ucap pelan Taeyong menangis pilu memeluk boneka kesayangan Beomgyu di dalam ruangan.

Masih begitu terasa bau dari si kecil, di dalam ruangan.

"Beomgyu.. Bayi kecilku.. Maafkan Bubu, sayang.. Hiks.." ucap Taeyong.

Bibik Sooh yang berdiri di depan pintu ikut menangis, ia juga begitu terpukul akan kepergian tiba-tiba si kecil. Namun itu hanya beberapa saat, mimik muka Bibik Sooh langsung berubah menjadi datar, kemudian meninggalkan ruangan.

Berbeda dengan Bubu yang memilih di kamar Beomgyu untuk mengenang si kecil, Minhyung, Jeno dan Sungchan mereka mengurung diri masing-masing di kamar.

Sudah 14 hari kepergian Beomgyu, semenjak itu pula mereka menjadi diam bahkan untuk sekedar makan pun mereka rasanya enggan.

Minhyung menonton rekaman Beomgyu selama ini di kamera pengawas, ia terus menangis mengingat berapa cerianya Beomgyu dan begitu patuh.

"Beomgyu.. Adek Abang Minmin.." ucap Minhyung sangat menyesal tidak memperhatikan Beomgyu.

Sementara di kamar Jeno, begitu jauh dari kata penerangan. Pemiliknya seakan menolak cahaya apapun. Wajahnya ia tenggelamkan di lututnya yang di tekuk, tangisnya begitu pilu menggema dalam ruangan.

"Sorry.. Sorry.. Bukan aku yang menabrakmu, bukan..!" racau Jeno sambil menangis.

Tak jauh berbeda dengan kamar Sungchan, pria tinggi itu mengingat semua kata kasarnya menggambarkan si bungsu, berdiri pada jendela kaca yang besar yang mana langsung menampilkan pemandangan halaman belakang, di taman.

Pandangan Sungchan pada pohon besar yang mana tepat itu adalah tempat Beomgyu paling sering berada di sana bermain dengan Bibik Sooh pengasuhnya, juga bermain seorang diri.

"Kak Uchan menyesal, Gyu.. Maafkan Kakak.." ucap Sungchan nelangsa.



















T. B. C

THE TINKERBELL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang