🧚🏻‍♀️-23

1K 71 0
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡Bertemu dengan Dadaku?
   Bagaimana dengan Daddy? ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

"Ayo anak-anak segera bersiap." ucap Jaehyun yang menggendong Beomgyu. Balita itu sudah lengkap dengan perlengkapan alat pengaman sepedanya. Hari ini adalah waktu janji Jaehyun untuk kualiti time dengan keluarga kecilnya.

"Kalian mau kemana?" tanya Ayah yang baru sampai.

"Balik aja Ayah," usir Jaehyun dengan santai. Membuat Ibu tercengang.

"Mengusir Ayah?" tanya Ayah. Mendapatkan anggukan mantap Jaehyun.

"Ayah mau bertemu cucu, bukan kau." balas Ayah tak setuju.

"Kami mau pergi." ucap Jaehyun.

"Besok saja." tolak Ayah.

"Ayo berangkat." ucap Jaehyun mengabaikan Ayahnya.

"Anak itu—"

"Sudah, Ayah.. Kita mungkin memang datang di waktu yang tidak tepat. Ayo balik dulu em?" bujuk Ibu cepat menarik Ayah masuk kembali ke mobil.

Jaehyun melambaikan tangannya, yang mana Beomgyu juga ikut melambaikan tangannya.

"Ayo." ucap Jeno

"Go!" ucap Sungchan.

Minhyung yang menggunakan sepeda date, atau dua badan itu memboncengi Bubu di belakangnya berlalu lebih dulu, di susul Jeno dan Sungchan.

"Dada, Go!" ucap Beomgyu dengan satu tangannya mengudara.

"Yes!" ucap Jaehyun menggayuh sepeda bersama Beomgyu di bagian depannya.

Mereka saling bercanda bersama, benar-benar terlihat keluarga yang harmonis sembari dengan tertawa bersama.

"Dada~ buyung eung toto!" ucap Beomgyu menunjuk pada banyaknya burung merpati di sekitaran taman.

Jaehyun sengaja menggayuh sepedanya ke arah banyaknya burung tersebut berkumpul. Membuat Beomgyu berteriak sambil tertawa.

"Tebang yung! Tebang nanti tabak Dada! Yung tebang haha.. Hihi.. Lucu.." celoteh candel Beomgyu membuat Jaehyun ikut tersenyum.

Karena bersemangat, Jaehyun menggayuhnya membuat kecepatan seperti bertambah Beomgyu menjadi sedikit takut tak sengaja matanya terhantuk pada stir kecil miliknya membuat Beomgyu menangis.

"Why?" ucap Jaehyun menghentikan sepedanya.

"Ta Beomie, tepentok.. Ehegh..hegh..hegh.."

"Emm? Coba Dada liat?" Beomgyu mendongak memperlihatkan matanya sedikit di bagian sudut kelopak matanya memerah.

Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Beomgyu.

"Muach!" kiss Jaehyun pada sudut mata Beomgyu.

"Hihi.. Cembu~" ucap Beomgyu mengusap matanya, namun segera di tahan Daddy.

"Jangan di usap hm?" Beomgyu menganggukkan kepalanya patuh.

"Go?" ucap Jaehyun

"GO!!" teriak semangat Beomgyu. Jaehyun melanjutkan rodanya bersamaan dengan itu Jaehyun dengan Beomgyu berpindah dimensi.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Asik menggayuh Jaehyun tidak menyadari jika ia berpindah tempat, mereka berada di tempat Beomgyu meninggal. Seketika Jaehyun menghentikan gayuhnya bersamaan dengan itu senyum di wajah masing-masing meredup.

"Daddy?" ucap Beomgyu kala melihat sosok Jaehyun yang menyebrang jalan.

Jaehyun langsung sangat marah, bersamaan dengan itu ia melihat sosok Johnny.

"Jaga dia untukku." ucap Jaehyun menyerahkan Beomgyu pada Johnny yang kebingungan.

"Beomgyu?" ucap Johnny yang mana Beomgyu langsung tersenyum.

Pria tinggi yang mengenakan topi hitam itu menyadari dirinya sedang di kejar dengan cepat ia berlari.

"Sial!" gumam Jaehyun yang mengejar dirinya sendiri. "Takkan ku bebaskan, kau." tekan Jaehyun sangat marah melihat dirinya yang lain berlari seperti orang pecundang.

Karena Jaehyun seorang Mafia ia lebih memiliki cara berpikir yang licik di banding seorang gangster yang bertindak dengan cepat tanpa pemikiran yang matang dan akurat.

Sengaja Jaehyun melewati jalur yang lain. Pria bertopi hitam itu menghentikan larinya dengan napas memburu.

TAP!

Pundaknya di pegang seseorang, membuat ia segera berbalik. Namun belum sepenuhnya wajah itu segera berpaling membuat topi itu terjatuh ke lantai.

"Sialan!" ucap marah Jaehyun mencengkram erat pakaian depan pria tinggi tersebut. Dirinya yang lain.

"Kau..." ucap terkejut Jaehyun melihat dirinya yang begitu bugar, sangat baik-baik saja. Sementara ia menjadi tidak terurus.














T. B. C

THE TINKERBELL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang