🧚🏻‍♀️-3

1.9K 130 4
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡ Hanya kasih sayang Dad ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Sebulan Kemudian.

Jaehyun terbangun tengah malam sekali, kala mendengar tangis si kecil. Dengan langkah cepat ia mengambil tubuh si kecil untuk di dekapnya.

"Uusshh.. Semua baik-baik saja, nak." ucap lembut Jaehyun mendekap bungsunya.

"Putri Daddy, haus hm?" bisik Jaehyun, kemudian melangkahkan kakinya ke dapur membuat susu formula untuk si bungsu, setelah kejadian sebulan yang lalu Jaehyun sudah tidak mengemis ASI untuk bungsunya.

Sudah sebulan pula ia memilih bekerja dirumah, mengingat si kecil yang tidak memiliki pengasuh dan istrinya juga belum ingin bersama si kecil.

Helaan lelah Jaehyun pancarkan, menunduk memperhatikan si kecil yang masih menangis di gendongannya.

"Sabar nak, kau begitu tidak sabaran ya.. Hm?" ucap Jaehyun yang mendekatkan rengkuhannya pada wajahnya, mengecup kecil pucuk hidung Beomgyu.

Pergerakan Jaehyun yang begitu satset mempermudahnya dalam menyelesaikan pekerjaannya, walaupun hanya satu tangan. Dot itu ia bawa ke mulut si kecil, dengan rakusnya Beomgyu menyedot susunya.

Tersenyum, "sabar.. Pelan-pelan saja, Daddy tak akan mengambilnya darimu." ucap Jaehyun.

Diam-diam dari lantai dua, sosok cantik itu menatap segala pergerakan Jaehyun di meja pantry.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Matahari sudah begitu tinggi, Jaehyun yang baru terbangun dari tidurnya segera bangkit membersihkan dirinya, tak membutuhkan waktu lama, hanya beberapa menit empunya sudah keluar.

Melanjutkan langkahnya menuju tempat si kecil ia letakkan.

"Morning princess.." sapa Jaehyun begitu melihat si kecil yang susah terbangun.

Jaehyun bersama Beomgyu tidur di kamar si bungsu, putri kecilnya. Mengingat Taeyong yang begitu enggan untuk tidur bersama Beomgyu, mau tak mau Jaehyunlah yang menemani si kecil. Jaehyun dan Taeyong pun masih bertukar sapa, hanya saja wanita cantik itu benar-benar enggan untuk si kecil.

"Daddy masih ada kerjaan, jadi putri yang anggun dulu ya nak?" ucap Jaehyun menjawil hidung Beomgyu.

Jaehyun bangun dari kasur, memberikan beberapa bantal sebagai tameng untuk si kecil sementara Jaehyun berjalan keluar kamar untuk mengambil beberapa dokumen juga laptopnya.

Langkah, Jaehyun sedikit melambat kala ia memasuki kamar utama. Terlihat istrinya yang cantik sedang merias diri. Senyuman hangat itu tertampil.

"Jae, anak-anak akan kembali hari ini.." ucap Taeyong.

"Em." gumam Jaehyun melanjutkan langkahnya ke mejanya mengambil barang miliknya.

Melihat respon suaminya membuat Taeyong terdiam, ia menghentikan pekerjaannya yang sedang mengoleskan lotion pada tangannya.

"Apa kamu—"

"Aku dengan Beomgyu." potong Jaehyun, lalu melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan ruangan.

Sejam kemudian.

Jaehyun yang berkutat dengan pekerjaannya samar mendengar suara berisik dari luar ruangan. Melirik pada sisi kanannya, bayi kecilnya begitu anteng dengan mainan musik di atasnya, menatap berbagai bentuk boneka lucu sebagai penghiasanya.

"Gyu suka?" tanya Jaehyun pada si kecil yang begitu fokus menatap mainannya.

"Cepatlah besar, nanti Daddy belikan yang lagi banyak untuk Gyu.." lanjut Jaehyun tersenyum pada si kecil.

"Bubu.." ucap Sungchan yang langsung menerjang tubuh Taeyong, yang mana itu di sambut dengan hangat oleh Bubunya.

Satu persatu anak dominan Jung memeluk Bubu.
"Daddy?" ucap Minhyung yang mencari keberadaan pemimpin Jung.

"Di kamar si bungsu," ucap acuh tak acuh Bubu.

Mendengar perkataan Bubunya, wajah masing-masing ketiga putranya berubah menjadi datar.

"Kalian jangan khwatir, Dia tidak akan menganggu kita em?" ucap cepat Taeyong.

"Baiklah," ucap Sungchan.

Sementara Jeno langsung bergegas naik ke kamarnya.

"Minmin, ke kamar dulu Bu," ucap pamit Minhyung. Di angguki oleh Taeyong dengan perhatiannya.

Sungchan yang masih memeluk erat tubuh Bubunya berucap. "Bubu,"

Taeyong tau kekhawatiran apa yang di pikirkan Sungchan, segera Taeyong menenangkan pikiran putra bungsunya.

"Uchan tenang saja, anak itu tidak akan menganggu kehidupan kita," ucap Taeyong yang memeluk tubuh Sungchan begitu erat.

Sementara Minhyung yang berada di ujung tangga atas menghentikan langkahnya, menengok pada pintu lantai pertama tempat dimana Daddy dan si kecil berada.

"Tetaplah pada tempatmu." gumam Minhyung.

















T. B. C

THE TINKERBELL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang