🧚🏻‍♀️-1

3.5K 170 12
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡ Kelahiran Dede, ditolak    ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

"Pokoknya, Nono tidak akan mau punya adek lagi, titik!" seruan si anak tengah menolak kehadiran anggota baru.

Si bungsu menganggukkan kepalanya setuju duduk di samping si sulung.

"Benar, kita sudah besar. Malu sama teman-teman, Bu.. Dad.." ucap si Sulung.

"Mau gimana lagi, dah kejadian.. Adeknya sudah jadi, sudah ada di perut Bubu," ucap Daddy Jaehyun.

"Gugurkan." ucap Jeno, sontak membuat Bubu menegang.

"Jeno!" tegur Daddy.

Jeno mengedikkan kedua bahunya acuh tak acuh.

"Yang harusnya punya anak itu, Bang Minhyung, bukan Bubu.." ucap santai Jeno.

"Jaga ucapanmu." ucap dingin Daddy menatap dingin pada Jeno.

"Pikirkan baik-baik, Dadd. Nono tidak akan pulang kalau Bubu tidak mengugurkannya." ucap final si anak tengah yang sangat keras kepala.

"Uchan juga." balas Sungchan bangkit, mengikuti jejak Jeno.

Bang Min.." ucap Bubu menatap nanar pada si sulung.

"Sorry, Bu.." ucap Minhyung yang sependapat dengan kedua adiknya.

Meninggalkan Daddy dan Bubunya di ruang keluarga. Jaehyun terlihat memijat keningnya melihat tingkah anak-anaknya yang menolak keras kehadiran calon bungsunya.

Sementara Bubu menutup wajahnya dengan kedua tangannya, keadaannya menjadi abu-abu.

"Istirahatlah, Bu.. Ingat kamu punya anak kita disini.." ucap Daddy dengan pelan mengusap perut rata Bubu.

Dengan lemah Bubu menganggukkan kepalanya, bangkit.

Helaan napas berat keluar dari bibir pemimpin Jung itu, bingung bagaimana membujuk para bujangnya untuk tidak menolak keras dengan apa yang terjadi.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Seiring berjalannya waktu, hari demi hari hingga bulan pun menjadi saksi anak-anak Jung tidak kembali, mereka sengaja untuk tidak pulang ke rumah. Jika waktu libur tiba ketiga anak Jung justru kembali ke rumah Kakek dan Nenek mereka. Tak berniat hati untuk kembali ke Mansion utama.

Terhitung, sudah 9 bulan lamanya anak-anak Jung tidak pernah menampakkan diri.

Jaehyun tidak mempermasalahkan hal tersebut, pemimpin Jung itu percaya kelak nanti anak-anaknya akan menerima si bungsu, terlebih si bungsu adalah mahluk manis layaknya peri. Menjadi pelengkap di keluarga. Jaehyun sudah begitu lama menanti kelahiran si bungsu, ia tak pernah absen untuk menemani istrinya untuk kontrol, cek up dan lain-lain.

"Sedikit lagi.." gumam Jaehyun mengusap perut buncit yang sudah membesar itu.

Pasangan suami istri itu sedang berada di bangsal VIP rumah sakit bersalin.

Jaehyun menemani Taeyong bersalin.

Beberapa jam telah berlalu, proses berjalan dengan lancar. Betapa bahagianya Jung Jaehyun untuk pertama kalinya ia melihat putrinya.

Bayi mungil yang ia pertama mendekapnya, seraya memberikan beberapa kata sambutan untuk si kecil. Bayi mungil yang awalnya menangis kencang langsung berhenti begitu berada di dekapannya.

"Cantik.. Seperti Bubunya," ucap pelan Jaehyun mengintip wajah damai si kecil di dadanya.

Jaehyun berada di ruangan mandi si kecil, tanpa tau Ibunya datang menjenguk istrinya.

Ibu Jaehyun tersenyum begitu pandangan saling bertemu dengan menantu kesayangannya. Tangan hangat itu menyentuh tangan Taeyong.

"Kamu sudah berjuang, Yongie.." ucap Ibu yang tersenyum hangat.

Taeyong balas tersenyum pada ibu mertuanya.
"Ibu, apakah anak-anak juga hadir?" ucap Bubu yang mencari keberadaan ketiga putranya yang sudah hampir setahun tak ia lihat.

Ibu berubah menjadi sendu, melihat itu Taeyong langsung tahu.

"Yongie.. Sekarang penderitaanmu sudah berakhir," ucap Ibu, mendengar kalimat mertuanya membuat Taeyong merasakan hal buruk akan terjadi.

"Berikan dedenya sama ibu, lupakan semuanya."

"Ibu.."

"Ketiga cucuku tidak bisa menerima si kecil, mereka selalu menanyakan Bubunya namun selalu tidak bisa untuk bertemu. Yeongie.. Kamu rindu pada anak-anak mu kan? Kembalilah, dan lupakan soal kamu yang pernah melahirkan bayimu yang sekarang."

"Tapi Bu,"

"Pikirkan baik-baik, anakmu sudah pada besar mereka sudah bisa menentukan pilihan masing-masing, berbeda dengan si kecil.. Kamu cukup memberikan pengertian pada ketiganya untuk menerima semuanya. Jika semuanya sudah baik, ibu akan memulangkan si bungsu padamu."

Pintu bangsal VIP tersebut terbuka, menampilkan sosok Ayah yang begitu tegas.

"Dimana bayinya?" tanya Ayah.

"Mungkin masih di bersihkan," jawab ibu.

Ayah menganggukkan kepalanya sebagai respon dan duduk di sofa menunggu kedatangan si kecil.














T. B. C

THE TINKERBELL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang